MW Rapat

3 1 0
                                    

Disalah satu ruangan besar, dengan meja - meja yang membentuk persegi empat panjang dengan kursi yang sudah tertata rapih, dan dinginnya ruangan ini dengan ac yang menurutku suhunya berkisar 18° C maybe.

Waktu sudah tepat menunjukan pukul 14.00 panita lain belum juga ada yang datang. Termasuk ketua acaranya. Di ruangan ini hanya ada aku, chika, intan daaan radi laki-laki yang kuperebutkan dengan intan sedari tadi.

"Ya ampun chik, ini udah jam 2. Katanya rapat mulai jam 13.30 setengah jam loh kita disini." Celoteh ku.

"Sorry ntan, key. Gue rasa mereka masih ada kelas bentar ya gua hubungin dlu ketua acaranya." Chika mengambil handphone genggamnya lalu beranjak pergi.

"Eh ntan, lu ngapain si dari tadi merhatiin si radi mulu. Mata lu pake apaan si bisa tahan kaga berkedip gitu." Seru ku sambil berbisik pada intan yang sedari tadi memandangi radi tanpa berkedip.

"Ssttt, berisik lu la. Gue lagi sibuk nih." Sahut intan yang tidak lepas juga dri pandangan radi.

"Yee, onta sibuk dari maneh ampun dah." Aku menoyor kepala intan pelan

"Duh, sakit la." Gerutu intan sambil mengusap kepalanya yang menurutku gak sakit.

"Lebay lu, ntan. Huh." Aku membuang muka dan kembali sibuk dengan genggamanku.

Radi yang sedari tadi sadar di perhatikan dan menoleh ke hadap intan. Radi duduk bersebrangan dengan kami memudahkan intan untuk terus memandanginya. Dan setelah radi sadar. Intan gelagapan seperti maling sendal mushola yang ketahuan mencuri.

"Duh, duh la hp gue dimana ya." Intan menggaruk tengkuk kepalanya yang tidak gatal.

"Onta, sejak kapan lu jadi pelupa."
Tatapan ku sinis pada intan

"Maksud lo la ?" Intan kebingungan

"Lo itu lupa faktor usia atau lu bego si ntan, itu hp lu dari tadi lu pegang." Aku memutar kedua bola mataku

"Hehehe, duh kok gue lupa ya." Dengan tawanya yang menurut gue tertawa malu sama radi dan menertawakan tingkah lakunya sendiri.

Aku hanya menupuk jidat ku yang tidak jenong,

"Huuh, selamat gue si lala kaga tau kalau si radi sadar gue perhatiin." Batin intan.

Menurut ku radi memiliki raut wajah yang tampanlah, tapi hanya diawal saja aku tertarik sesudahnya biarkan intan yang tertarik pada radi aku hanya sedikit meledeknya.

****
Rapat sudah di mulai, dari jam 14.20 huuh benar - benar deh ini ngaret yang luar biasa, alasan ada jam tambahan, masih ada kelas dan sebagainya. Setelah semuanya tersusun dari kegiatan acara hingga panitia yang bertanggung jawab disetiap kegiatan acaranya. Aku dan intan mendapat bagian sebagai panitia konsumsi. Tidak cukup merepotkan lah, hanya mencari cathering makanan, biaya untuk makanan dan lainnya yang berhubungan dengan konsumsi.

"Oke, setelah panitia terbagi dan kegiatan tersusun. Biaya tambahan kita akan dapat dari sekprodi kita. Mungkin beliau akan memberikan dana tersebut besok, dan untuk semua panitia. Silahkan umumkan pada teman - teman fakultas kalian untuk berangkat dan mempersiapkan diri tanggal 15 februari. Dan untuk pengumuman lanjutan akan di beritahukan melalui group. Terima kasih." Ketua acara pun pergi meninggalkan ruangan.

Berhubung kampus kita adalah kampus cabang, jadi kita disini diatur dan diawasi kegiatannya oleh sekprodi masing - masing fakultas, kaprodi nya bertugas dikampus pusat. Kalau datang ke kampus mungkin hanya menengok mahasiswa dan mahasiswi nya saja atau jika fakultas dan kampus membuat acara, pasti para kaprodi itu akan datang.

"La, besok kita bakalan sibuk nih. Pasti pulang malam. Gimana kalo lo nginep di tempat gue." Intan mulai bersuara.

"Mmm, gue minta izin dulu ya nanti sama mami." Aku menyahuti intan sambil membereskan catatan kecil ku.

"Oke, yuk la kita pulang udah sore nih." Intan berdiri dan menarik tanganku pelan.

"Iya, bawel bentaran napa." Lalu kami berjalan meninggalkan ruangan rapat itu.

****
Waktu menunjukan jam 19.00 aku baru saja sampai rumah resiko rumah pedalaman yang susah signal dan sepi, gelap dengan kabut yang sudah mulai turun.

"Assalamualaikum." Aku mengetuk rumah dan membukanya sendiri lalu langsung memasukan motor cantik ku ke dalam bagasi kecil.

"Eh, anak mami udah datang. Mami udah siapin kamu air hangat buat mandi." Mami menyambutku dengan senyuman manis nan hangat yang kadang membuat ku melupakan rasa lelah ku.

"Makasih ya mi," aku menyalami tangan kanan mami dan beranjak ke kamar untuk bergegas ke kamar mandi.

Semoga kalian suka
Salam manis 😘

My WishTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang