Satu

59 13 25
                                    

"Jangan lupa bersyukur. Sebab, mempunyai banyak sahabat baik pun itu adalah anugerah dari Tuhan"

***

"Hahaha" suara itu menggema diruangan yang bernuansa cream itu, ruangan itu dipenuhi canda-tawa remaja yang mulai beranjak dewasa kelas XI MIPA 1 termasuk salah satu kelas yang akan berubah menjadi pasar ketika bel istirahat berbunyi.

Athaya Binar Claudy gadis cantik dengan lesung pipit dan juga rambut sebahu yang berwarna sedikir coklat itu ingin beranjak ke kantin untuk mengisi perutnya yang sejak tadi sudah mulai demo karena memang pagi tadi ia tidak sempat sarapan karena kemacetan dijalan memakan waktunya untuk sarapan.

"Kila ayo ke kantin" seru Athaya pada kawan karibnya sejak SMP itu.

"Bentar Ath ini gue lagi chat sama cowok gue dulu" jawab Akila.

Akila Putri Herman nama lengkap gadis yang saat ini berada di samping Athaya, gadis manis yg memiliki rambut sebahu yang agak pirang ini adalah teman karib Athaya sejak SMP bahkan mereka sudah seperti adik-kakak karena mereka tidak pernah terpisahkan. Dengan rambut yang sama sebahu dan wajah yang cantik, mereka sering kali disebut kembar, padahal bukan, bahkan hubungan darah pun tidak ada sama sekali.

Mungkin kata orang benar, mereka yang sudah bersahabat sejak lama, akan terlihat mirip.

"Yaelah kila cowok lo itu dikelas sebelah tinggal ketemu doang kenapa harus chat sih" jawab Athaya geram.

"Yaelah lo jomblo sih makanya gak ngerti kalo kabar dalam suatu hubungan itu penting" jawab akila.

"Lo mau ikut gue ke kantin atau gue pecat lo jadi sahabat?" Tegas Athaya yang mulai geram dengan Akila. Mendengar ucapan Athaya, Akila langsung beranjak dari tempat duduknya karena ia tahu jika Athaya sudah marah maka tamatlah riwayatnya.

"Oke Ath berangkat" kata Akila mulai menarik Athaya menuju kantin.

***


Setibanya dikantin Athaya dan Akila langsung memesan makanan favorit mereka yaitu Mie Ayam pak Ujang.

"Pak mie ayam 2 sama es teh manis nya dua, teh nya jangan terlalu manis ya pak kan saya udah manis nanti kalo saya diabetes kan gawat pak" Kata Akila dengan senyumannya

"Siap neng" kata pak Ujang sambil mengangkat jempolnya.

"Najis banget lo masih manisan juga gue" kata Athaya,

"Ya lo emang manis sih, tapi sayang lo jomblo, jadi buat apa manis kalo lo jomblo? Mending juga gue manis tapi gajomblo" kata Akila dengan santainya.

Athaya langsung melotot pada Akila, "Apa melotot? Kan emg kenyataan nya"

Setelah Athaya pikir-pikir ada benarnya juga kata Akila dia memang jomblo, ah tapi bodo amat toh gue jomblo juga jomblo berkelas pikir Athaya, daripada melanjutkan perdebatannya dengan Akila yang tidak memiliki faedah apapun lebih baik Athaya mencari tempat duduk sebelum kantin ini dipenuhi oleh siswa-siswi lainnya dan Athaya pun mulai berjalan meninggalkan Akila.

"Woi Athaya tungguin gue kek!"

Teriak Akila namun tidak didengar oleh Athaya karena Athaya sudah berjalan cukup jauh, tanpa berpikir panjang Akila langsung berlari mengejar Athaya.

DisappearTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang