Tiga

31 12 1
                                    

"Seberat apapun masalah yang kamu hadapi. Setidaknya, tetaplah tersenyum"

***

Waktu telah menunjukan pukul 19:00.

"Eh ya, udah malem bunda lo belum pulang?" Tanya Alan.

"Jam segini belum malem bagi bunda hahaha" jawab Athaya sambil tertawa "eh jangan karena bunda gue gaada lo mau macem2 ya sama gue lan? "

"Jih ga tertarik gue sama lo ya"

"Hati hati lan, nanti suka"

"Gaakan Athaya Binar Claudy" kata Alan sambil mengacak-acak rambut Athaya lalu setelah itu Alan berlari menuju pintu utama untuk kabur dan pulang

"Alannnn rambut gue astaga:(" teriak Athaya

"Gue balik ya Ayaa" teriak Alan dari luar rumah

Tak lama terdengar suara deruman motor menandakan Alan melajukan motornya dan ia benar-benar pulang.

See? Akhirnya gue sendiri lagi. Gumam Athaya.

***

Udara dingin malam hari di Kota Hujan memang sangat terasa, seorang lelaki berkulit putih dengan alis tebalnya sedang melajukan motor ninja berwarna merahnya itu dijalanan kota ia menuju pulang ke tempat yang paling ia sukai, ya rumah nya.

Setelah sampai di depan rumah bernuansa krem dengan sedikit sentuhan warna putih itu ia memarkirkan motor kesayangan itu di dalam garasi nya itu.

"Assalamualaikum?" Kata Alan sambil memasuki rumah nya itu.

Setelah sampai diruang tamu terlihat Mama, Papa, dan Kaka nya sedang menonton televisi bersama sambil berbincang-bincang sedikit.

"Wa'alaikumussalam" jawab mereka semua.

"Alan sini duduk sebentar" kata Ica, Mama Alan.

Alan pun langsung bergegas duduk di sofa bergabung bersama yang lain.

"Dari mana lo? Abis pacaran yaa?" Kata Arif, Kakak Alan.

"Pikiran lo pacaran mulu bang"

"Ya kan lo ngapain coba ke rumah cewe kalo bukan pacaran"

"Tapi gue sama Athaya ga pacaran elah sok tau lo bang"

"Halah, ngaku aja sih"

"Udah-udah kok malah berantem" lerai Ahmad, Papa dari Alan Dan Arif, "Alan gimana sekolah kamu?"

"Sekolah Alan lancar aja pah, Alan masih aktif di OSIS dan basket"

"Nilai kamu meningkat?"

"Belum pah, kan semua ada proses nya pah"

"Papa ngga ngelarang kamu buat ikut OSIS ataupun basket, papa cuma minta sama kamu tingkatkan nilai kamu, sebentar lagi kamu naik kelas 3 Alan, kamu harus lebih fokus supaya kamu bisa keterima di PTN yang kamu pengen"

"Iya pah Alan ngerti, Alan janji ngga akan ngecewain papa sama mama"

"Iya papa percaya"

***

Disisi lain. Seorang gadis masih setia berdiam diri di sofa ruang tamunya. Sebenarnya siapa yang ia tunggu? Banyak, Bunda nya, Ayahnya, kakanya, adiknya, dan waktu yang katanya akan indah pada waktunya. Waktu sudah menunjukan pukul 21.00, tapi belum ada tanda-tanda seorang pun yang akan segera pulang.

Rumah se gede ini cuma diisi sama 2 orang, buat apa? Gue jual juga ini rumah. Gumam Athaya

Bosan menunggu, akhirnya Athaya lebih memilih untuk ke kamar nya untuk tidur, karena dengan tidur setidaknya tidak ada masalah yglang harus ia pikirkan.

DisappearTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang