"Kau bahkan memiliki panggilan khusus untuknya?"
Apa kalian pernah memiliki seorang teman yang berbeda lawan jenis dan selalu menggerutu, bahkan terhadap hal kecil? Aku memilikinya dan kami pertama kali berteman di awal tahun ajaran baru. Awalnya dia bersikap biasa saja, tapi semakin aku mengenalnya dia menjadi semakin banyak bicara. Seperti ibuku dirumah. Aku jadi sering merasa kesal terhadapnya.
Tapi akhir-akhir ini, aku merasa dia sudah keterlaluan. Bukannya aku tak suka, aku tahu dia menggerutu karena dia ingin aku menjadi lebih baik. Dia memang orang yang sangat suka menasehati orang lain jika dirasanya orang tersebut berbuat suatu kesalahan. Namun, kali ini harus kuakui dia sudah terlalu jauh.
Bayangkan saja, dia menggerutu karena aku tersenyum pada Haechan sunbae. Padahal senior kami itu yang lebih dahulu menyapa. Jika kami tak membalas sapaannya, bukankah itu tak sopan?
Marahnya semakin menjadi ketika dia tahu aku mulai sering berkomunikasi dengan Haechan sunbae. Padahal kami melakukan itu sebatas senior dan junior yang kebetulan mengikuti klub yang sama di sekolah. Temanku itu juga bahkan mengikuti klub yang sama denganku dan Haechan sunbae. Entahlah, aku merasa akhir-akhir ini dia jadi aneh.
"Kenapa kau terlihat selalu kesal akhir-akhir ini?" Aku dan temanku itu sedang duduk di cafeteria sekolah kami. Kebetulan jam pelajaran hari ini kosong karena Jung Saem sedang tidak berada di sekolah. "Aku tak mengerti. Apa aku ada salah denganmu?"
"Tidak." Hanya satu kata. Dan bahkan dia menjawabnya dengan ketus dan tak berniat sedikitpun untuk menatapku.
"Baiklah, aku minta maaf jika memang telah berbuat salah." Aku tetap menatapnya yang seolah menyibukan diri dengan seporsi kimchi jiggae dihadapannya.
"Untuk apa kau minta maaf?" Seporsi kimchi jiggae itu akhirnya habis dimakannya. Kemudian dia menatap kearahku. Masih dengan wajah kesal. "Kau tak berbuat salah sedikitpun."
"Lalu kenapa kau marah padaku?"
"Aku tidak marah padamu."
"Bohong." Aku melihat temanku itu memutar bola matanya dengan malas. Ah, aku tidak suka jika dia melakukan itu. Seolah masalah kami itu tidak penting baginya.
"Terserah jika kau tidak percaya. Aku ke kelas ya."
Dan dia meninggalkanku sendiri di cafeteria dengan makananku yang belum sepenuhnya habis. Hah, nafsu makanku jadi hilang. Ada apa sih dengan dirinya? Kenapa mendadak jadi aneh dan berubah seperti itu? Siapa yang mengatakan jika perempuan itu membingungkan? Kalian lihat, laki-laki juga sama membingungkannya.
"Hei, kau berniat ke klub hari ini?" Itu Haechan sunbae yang berjalan mendekatiku. Dengan tersenyum, dia mensejajarkan langkahnya denganku.
"Hm. Aku masih ingin melanjutkan karyaku." Haechan sunbae tetap tersenyum kearahku. "Masih ada beberapa bagian yang belum kuselesaikan."
KAMU SEDANG MEMBACA
NCT Oneshoot Series
FanfictionSekumpulan oneshoot romance dengan anak-anak NCT sebagai pemeran utamanya.