"Dan membiarkanmu meringkuk diatas kasur dan menangis seperti itu sampai listrik dihidupkan begitu? Aku yang tak akan membiarkanmu menangis. Kau tidak tau betapa khawatirnya aku mendengar tangisanmu di telepon tadi. Aku paling tidak bisa membiarkanmu menangis. Kau tahu itukan?"
Apartemenku terasa sepi malam ini. Dia berjanji akan datang kemari sepulangnya bekerja. Tapi mengapa ia belum juga tiba? Ini sudah pukul 10 malam. Tak biasanya. Apa ia lembur ya? Tapi dia sudah berjanji padaku. Dia bahkan melarangku pergi untuk malam ini. Padahal adikku Jaemin memintaku mengantarkannya membeli hadiah untuk kekasihnya. Aku terpaksa membatalkannya. Untung adikku itu mengerti.
Pukul 10 lewat 15 menit. Tak ada tanda bahwa pintu apartemenku akan terbuka. 10 lewat 45 menit. Tetap sama. Pukul 11 juga. Hah... kemana perginya laki-lakiku itu? Menyebalkan. Aku selalu membencinya ketika ia melupakan janji denganku. Pasti saja ia memiliki beribu alasan untuk berkelit dan aku dengan bodohnya selalu luluh dan memaafkannya.
Well, tentu saja. Siapa yang bisa mengacuhkan senyumnya setiap kali ia meminta maaf? Senyumnya itu tulus dan sangat manis. Jadi jangan salahkan aku untuk selalu percaya padanya.
Pukul 11 lewat 30 menit. Laki-laki itu belum juga menunjukan tanda-tanda kehadirannya. Berulang kali pula telah keperiksa ponselku. Berharap ada pesan masuk darinya. Mengabari keadaannya sekarang. Kadang laki-laki itu membuatku merasa khawatir. Dia adalah laki-laki yang sangat baik. Ia seringkali mendahulukan kepentingan orang lain daripada kepentingannya. Jadi aku tak akan curiga seandainya ia memberiku alasan keterlambatannya hari ini karena menggantikan jam lembur rekan kerjanya. Tapi tetap saja aku tak terima. Dia membuat janji padaku terlebih dulu. Kadang aku membenci dirinya yang seperti itu.
11 lewat 45 menit. Baik, aku sudah benar-benar kesal. Akan kutinggal tidur saja dia. Ia pikir menyenangkan menunggunya pulang dari kantor? Hah menyebalkan. Padahal aku sudah membayangkan bahwa malam ini kami akan melakukan hobi kami bersama. Movie marathon. Hobi yang tak pernah bisa kami tinggalkan sejak 5 tahun kami berpacaran hingga akhirnya bertunangan seperti sekarang ini. Aku tidak akan membukakan pintu apartemenku untuknya. Aku tidak akan memperdulikannya malam ini. Biar saja ia kembali ke apartemennya. Laki-laki menyebalkan. Aku membencimu.
Aku terbiasa melakukan beberapa kegiatan sebelum tidur. Satu hal yang sudah pasti aku lakukan adalah menggunakan masker malam. Aku sangat menyukainya. Ketika aku menggunakan masker malamku, maka esok aku akan terbangun dengan wajah yang segar. Aku biasanya menggunakan maskerku sambil mendengarkan lagu sebelum tidur atau membaca koleksi novelku, tapi tak jarang pula aku langsung ketiduran setelah menggunakannya. Kali ini, aku akan memilih mendengarkan musik saja sebelum aku tertidur. Pilihanku terjatuh pada lagu-lagu milik 10cm. Aku sangat menyukai lagu-lagu mereka. Terdengar santai dan menyenangkan. Dan lagu dari 10cm yang sangat aku sukai berjudul Tonight, I'm Afraid of The Dark. Kusarankan kalian mendengarkannya. Lagu itu manis sekali. Sungguh.
Ditengah-tengah lagu terputar, tiba-tiba lampu mulai berkedip tak beraturan. Oh oke, aku membenci hal ini. Biasanya hal ini terjadi apabila ada pemadaman listrik. Sialnya, aku benci kegelapan. Beberapa detik setelah lampu itu berkedip tak beraturan, apartemenku mendadak menjadi gelap gulita. Astaga, dugaanku benar. Hari ini ada pemadaman listrik. Aku benci kegelapan. Aku takut, kumohon siapapun tolong aku.
KAMU SEDANG MEMBACA
NCT Oneshoot Series
Fiksi PenggemarSekumpulan oneshoot romance dengan anak-anak NCT sebagai pemeran utamanya.