"Hey, do you remember that really shy boy?"
'Hey, do you remember
that really shy boy
who always stood in front of the school, at the street crossing?'Sambil mengaduk Green tea frappe, ku perhatikan jalanan dari luar jendela café. Hari ini cuaca sangat baik. Mengingatkanku kembali ke kejadian 4 tahun silam. Aku yang bertemu dengannya di depan sekolah tepat di dekat persimpangan jalan. Dia yang terlihat begitu lucu memandangku ragu. Wajahnya yang putih terlihat memerah. Aku hanya bisa memandangnya sekilas sebelum akhirnya berjalan melewatinya. Dan aku sadar, jika pemuda itu memperhatikan langkahku sampai akhirnya aku berbelok dan menghilang dari hadapnnya.
'Hey, do you remember
the first letter that I ever received?
the letter that was sloppily handed to me
by that really shy boy'Aku selalu bertemu denganya sepulang sekolah. Yang kuingat, ia selalu berdiri di persimpangan itu seolah sedang menunggu seseorang. Aku tak yakin siapa yang ia tunggu. Tapi aku menyadari jika wajahnya terlihat lebih cerah ketika bertemu denganku. Aku tak mengenalnya tentu saja, tapi wajahnya yang selalu terlihat malu itu membuatku gemas. Aku selalu melemparkan senyum ringan ketika berhadapan dengannya dan ia akan membalasnya dengan senyum canggung yang terlihat lucu dimataku. Setiap hari kami lalui seperti itu. Kami bertemu, kemudian saling melempar senyum sebelum akhirnya berjalan berlawan arah karena memang sepertinya rumah kami berada di arah yang berbeda.
Tapi pada minggu ke-4, ia tiba-tiba menghampiriku. Aku memandangnya bingung. Pemuda itu tidak mau mengangkat wajahnya ketika berada dihadapanku. Ia selalu menunduk. Tapi aku tahu jika wajahnya memerah. Warna merah itu bahkan sampai ke telinganya. Mau tak mau aku tertawa kecil melihatnya yang merona seperti itu. Anak ini lucu sekali.
"Ini..." Ia menyerahkan sebuah amplop berwarna biru langit. Amplop kecil berbentuk persegi empat dengan sticker Pikachu yang ia gunakan sebagai lem perekat.
"Ah? Ini apa?" pemuda itu tak menjawabku. Ia justru berlari meninggalkanku yang kebingungan di persimpangan jalan tempat kami sering bertemu. Huh? Kenapa dia harus menghindariku?
'Hey, do you remember
that thrilling first kiss?
The kiss that the shy boy gave to me'Kejadian pemberian surat itu telah berlalu sekitar 1 minggu lamanya. Setelah itu, aku tak pernah bertemu dengannya lagi. Aku terkadang sengaja pulang lebih lama atau pulang lebih awal karena kupikir bisa saja pemuda itu juga pulang lebih awal atau lebih lambat dari biasanya. Aku bahkan sempai membolos jam pelajaran terakhir satu kali. Dan ibuku sudah pasti memarahiku dirumah karena pihak sekolah ternyata menghubungi ibukku. Tapi tetap saja, ia tak ada disana. Ia hilang selama 1 minggu.
KAMU SEDANG MEMBACA
NCT Oneshoot Series
FanficSekumpulan oneshoot romance dengan anak-anak NCT sebagai pemeran utamanya.