Bagian 2

373 44 18
                                    

"Hari ini kita memang masih ada di atas tanah, tapi besok bisa saja tanah sudah berada di atas kita"

Dari stasiun Ara akan berjalan kaki sampai di kampus. Itu membutuhkan waktu kira-kira 10 menit. Tidak terlalu jauh memang.

Disepanjang perjalanannya, Ara masih teringat dengan percakapannya bersama Mbak Sarah di kereta tadi.

Hah,

Ara menghembuskan nafasnya berat. Sudahlah, mungkin belum saatnya untukku, Batin Ara.

' ... nah kalo yang datang ajal duluan gimana? ... '

Kata-kata Mbak Sarah malah lewat di kepalanya lagi.

Ara menggelengkan kepalanya kuat-kuat. Akhirnya dia sudah sampai di depan kelasnya. Kelasnya masih terlihat sepi-sepi saja padahal biasanya dia lah yang paling terakhir datang.

Apa aku salah ingat jadwal ya? batin Ara.

Akhirnya dia masuk ke kelas. Ternyata dia tidak salah ingat jadwal buktinya di dalam kelas dia melihat tiga orang temannya yang sedang asyik bergosip.

Ara tidak begitu akrab sih dengan mereka tapi tidak juga terlalu canggung. Yah pokoknya seperti teman sekelas pada umumnya lah.

Tahu lah ya kalau di kelas itu bagaimana. Mereka satu kelas tapi memiliki kelompok-kelompok sendiri. Dan mereka bertiga -yang di belakang kelas itu- adalah salah satu kelompok yang ada dikelas. Kelompok yang nggak bisa pisah pokoknya.

Ara juga seperti itu. Dia memiliki kelompoknya sendiri. Tapi sepertinya dia adalah anggota pertama yang datang pagi ini. Aku kepagian rupanya, batin Ara.

Ara masuk ke kelas dan menyapa dulu teman-temanya yang sudah datang itu.

"Wah, kalian ini pagi-pagi udah sarapan gosip aja," kata Ara pada mereka bertiga.

Mereka sontak menoleh pada Ara.

"Hehehe, gosip terbaru nih. Sini duduk." Ajak teman Ara yang bernama Yuyun. Dia menepuk kursi kosong di sebelahnya.

"Kalian lanjutin aja, aku mau duduk di luar. O iya Sisil mana? Kok cuma tigaan aja," tanya Ara. Iya biasanya mereka selalu berempat tapi pagi ini kurang satu. Tumben.

"Halah, dia itu berangkatnya ntar kalo kaki kanannya dosen udah masuk pintu," kata Hana sambil cekikikan.

"Lah, kamu kok tumben banget udah nongol pagi-pagi gini. Biasanya kamu sama Sisil kan nyampenya cuma beda dua-tiga detik," kata Yuyun heran.

"Hehehe iya nih, nyesel aku berangkat kepagian," Kata Ara cengengesan.

"Ya udah aku duduk di luar ya, lanjutin aja morning hot news kalian yang tertunda tadi." Lanjut Ara kemudian meninggalkan mereka bertiga.

Ara lebih memilih duduk di bangku luar kelas dari pada sarapan berita panas di dalam. Sebenarnya bukannya Ara tidak suka bergosip, hanya saja jika bercerita dengan teman yang tidak begitu akrab Ara merasa tidak nyambung.

Dia mengeluarkan ponsel pintar dan headset dari saku celana jeansnya. Memasangnya ditelinga dan memutar acak lagu yang ada di ponselnya itu. Lagu Hair dari Little Mix menghentak keras di pendengarannya.

Lagu itu merupakan salah satu lagu kesukaannya. Ara memejamkan matanya menikmati lagu. Kakinya juga sesekali mengetuk-ngetuk lantai. Kepalanya mengangguk-angguk mengikuti alunan lagu.

Sebelum lagu itu terputar habis tiba-tiba ...

Bwaa!

Deg deg deg

Kata Hati: Pembelajaran Sebuah PerjalananTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang