10

85 7 0
                                    

Yuju's POV

Keheningan memenuhi seisi lift ini. Tidak ada kata kata yang keluar dari antara kami. Apa aku harus membertaunya? Tapi tidak , Jimin itu layaknya psikopat. Lebih baik aku menutup mulutku untuk saat ini.

Tapi lebih baik mencoba untuk memberi tau. Siapkan hatimu Yuju.

"Se-sebenarnya....--

Liftnya terbuka dan ia langsung keluar.

Bagus Yuju. Kau sudah melakukan sesuatu yang benar. Haha lucu sekali kau di kacangi. ..

Berarti aku tidak bersalah. Dia yang besalah. 

Aku menekan tombol lift lagi menuju ke bawah. Untuk apa aku mengikutinya ke atas tadi? Ah dasar bodoh.

Jimin's POV

"Perempuan berambut sedang , tinggi , putih , rambut coklat terang.." Dari tadi aku hanya mengulangi ciri ciri perempuan itu di dalam hatiku.

Ah sial tidak ketemu apa apa di lantai ini.

Eh tunggu.

Perempuan tadi..

Ah siapa namanya.

..Dia berambut coklat terang bukan?

..Putih? Sepertinya

..Tinggi? Lumayan.

Apa jangan jangan??.. itu dia? Ah sialan.

Aku mengambil ponselku dan menyusuli perempuan yang aku lupa namanya itu.

Yuju's POV

Aku sampai di alamat yang ada di ponsel Jimin, aku melihat sekitar tapi tidak mendapat jejak Eunha berada. Aku berdiri tepat di depan bangunan tua nan besar ini. Apakah ini tempatnya? Aku memberanikan diri untuk masuk ke dalam gedung itu dengan segenap kekuatanku.

Betapa bodohnya aku datang kesini sendirian.

"Eunha aa.." Panggilku dengan nada yang pelan.

"Ah tidak mungkin dia mendengarku." Gumamku.

"Eunha ya..." Teriakku cukup besar.

"YUJU." Teriak seseorang dari ruangan yang berbeda arah. Aku melirik ke arah suara itu berada.

"EUNHA A , KAU DIMANA?" Teriakku bahkan lebih besar sampai bergema di ruangan ini.

"Yuju aku disini , aku tidak tau di ruangan mana." Ujar Eunha. Aku mengikuti asal suara.

"Yuju , berhati hati lah,mungkin monster itu masih disini." Teriak Yuju tapi dengan suara yang lebih pelan.

"Baiklah." Jawabku sambil masih mencari dimana Eunha.

Aku menemukannya di ruangan paling sudut gedung ini. Aku berlari ke arahnya dan memeluknya dengan erat.

"Eunha , maafkan aku , aku telat." Ujarku sambil memeluknya erat.

"Tidak Yuju , kau tidak melakukan kesalahan." Jawab Eunha sambil meneteskan air matanya.

"Gwenchanna?" Tanyaku sambil menatapnya. "Kau berdarah." Ujarku sambil ikut menangis.

"Aku tidak apa." Jawab Eunha sambil tersenyum.

"Kajja , kita pergi dari sini." Ujarku sambil melepaskan ikatan pada tangan Eunha di tiang ini dengan terburu buru.

"Wah ,kerja sama yang baik." Ujar seorang namja dari belakang kami.

Aku terkejut sambil menatap ke belakang.

Despacito → [vkookmin ff] hiatus.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang