Selamat membaca!!
💔💔💔
2 bulan kemudian,Rizky pov,
Kejadian itu terus terulang dalam pikiranku. Kejadian dimana, aku melihat istriku hampir di culik oleh seorang pria yang mengaku telah menyukai istriku sejak lama, dan itu terjadi di hadapanku.Flashback,
"Kak, Ennes mau beli sabun sama pasta gigi dulu ya?" Izinnya padaku malam tadi.
"Ini sudah malam, Ennes. Besok saja."
"Tidak apa-apa, kak. Lagian di depan aja kok. Ennes tidak akan jauh-jauh."
"Aku temenin ya?" Ujarku khawatir.
"Tidak perlu, kak! Kakak istirahat saja. Kakak kan baru pulang kerja, kakak pasti lelah. Tidak akan terjadi apapun kok, kak." Ujarnya meyakinkanku."Tapi, Nes...perasanku tidak enak terhadapmu..." Kupemejamkan mataku agar bisa menetralkan pikiranku.
"Coba liat Ennes, kak!" Ennes menarik daguku agar bisa menatapnya. Kutatap Ennes yang berdiri di depanku.
"Positif thinking terhadap apapun termasuk pada Ennes. Kakak harus percaya Ennes baik-baik aja. Ennes bisa jaga diri. Lagipula kan, Ennes cuma nyebrang kedepan apartemen aja, kak. Ennes janji tidak akan pergi kemana-mana setelah itu.""Janji?"
"Janji. Senyum dong." Aku mencoba tersenyum padanya. Kukecup kening Ennes lama.
"Aku percaya padamu. Aku akan marah bila kau melanggar janjimu sendiri."
"Iya deh, Ennes pergi dulu, kak. Assalamu'alaikum," Ennes mencium punggung tanganku dan beranjak keluar kamar. Kusandarkan punggungku ke kepala kasur.Sampai sekarang, perasaanku tetap tidak enak padanya. Kutatap jam tanganku. Sudah 10 menit dan Ennes tidak kembali juga. Bukankah dia berkata hanya di depan?
"Ennes?!" Perasaanku semakin tidak enak. Ku berlari keluar rumah dan hal yang kulihat selanjutnya membuatku tercengang.
"Ennes!" Teriakku memanggilnya.
"KAK IKYY!!" Teriaknya. Seorang pria yang tak kukenal tengah berusaha memeluk erat Ennes agar tak lepas darinya.Ku berlari menghampiri mereka. Dan aku baru sadar, bahwa toko di depan apartemen kami tutup dan...sudah 10 menit Ennes berontak pada pria itu. Entah bagaimana perasaannya melewati setiap menitnya bersama pria yang tak kukenal itu.
"Lepaskan istri gue!" Bentakku sambil menepis kasar lengan pria tadi yang kuperkirakan seumuran Ennes. Apa dia mantan Ennes?
"Ohh...jadi lo yang namanya Rizky Salman Alexander? Ohh...lo juga pria yang bikin Ennes pergi dari gue hah?!" Pria itu malah membentakku. Dan apa katanya tadi? 'Membuat Ennes pergi darinya'?"Lalu kenapa? Gue mencintainya dan dia mencintai gue! Lo tidak akan bisa memisahkan kami!" Balasku dengan yakin.
"Oohh...lo ternyata sudah membalas perasaannya... Kemana aja lo selama ini, hah?! 11 tahun Ennes berjuang demi lo yang bajingan!!" Apa katanya?! Bukan...bukan umpatan yang ia berikan padaku! Tapi...11 tahun Ennes berjuang buatku?!"Zaki! Sudah!"
"Diem kan lo! Makanya, jadi cowok peka dong! Jangan peduli sama pacar-pacar lo aja!"
"Diam! Diam lo!"
"Kalau lo tidak perduli lagi pada Ennes, cepet deh lo hubungi gue! Gue bakal buka tangan buat Ennes."
"DIAM LO! LO TIDAK TAU APA-APA!!" Teriakku kesal.
"Kak Iky..." Suara lembut Ennes sedikit mengurangi rasa amarahku.
"Kita masuk yuk, kak!" Ennes mencoba menarik tanganku.
"Jangan pernah coba buat ngambil Ennes dari gue! Liat apa yang bakal gue lakukan ke elo kalau sampai lo berani lakuin itu!" Kubawa Ennes kedalam rumah dan aku sempat memberikan tatapan membunuh pada pria yang Ennes panggil 'Zaki' tadi."Kak, maafin..." Kurengkuh tubuh mungil Ennes kedalam pelukan tubuh besarku.
"Jangan pernah tinggalkan aku, Nes... Apapun yang terjadi.... Kalau aku salah, tegur aku...jangan tinggalkan aku... Aku cinta kamu, Nes. Aku cinta kamu." Bisikku di telinganya.
"Kak..."
"Kuakui aku mencintaimu, Nes! Sangat mencintaimu!"
"Ennes...." Kubungkam ucapannya dengan kecupanku.
"Kak..." Ennes mendongak menatapku. Kembali kulabuhkan bibirku di keningnya."Ennes juga cinta sama kakak... Andai 11 tahun lalu Ennes berani mengungkapkannya ke kakak, apa Ennes bakal bisa bersama kakak sekarang? Apa Ennes bisa rasakan cinta dari kakak?"
"Jadi kau benar-benar mengejarku 11 tahun lalu?"
"Iyaaa..." Jawabnya malu."Ayo ceritakan padaku bagaimana bisa hal itu terjadi," Kubawa dia duduk menuju ke sofa yang ada di kamar dan mendudukkan nya di pangkuanku.
"Kak..." Aku sadar dia risih dengan posisi duduk kami yang terlalu intim ini. Tapi, siapa yang peduli?
"Ayo cerita dong, sayang!" Kuusap pipinya dengan lembut.
"Ennes itu adek kelas kakak dulu. Ennes masih kelas 7, kakak udah kelas 11."
"Jadi, kamu..."
"Iya, Ennes bosen tau liat kakak gonta-ganti cewek yang berbeda setiap bulannya." Ujarnya dengan bibir yang sedikit di majukan. Menggemaskan sekali!"Kamu tidak cemburu?"
"Ya cemburu lah!" Ennes malah memukul dadaku dengan kuat. Bukannya kesakitan aku malah tertawa dan mengecup pipinya."Iya, aku minta maaf. Intinya sekarang, lupain masa lalu, kita mulai dari awal. Oke?" Kuelus pipinya.
"Iya, kak..." Dia mengangguk dengan wajah merona. Sepertinya, dia mengerti maksudku."Boleh?"
"Hmmm.." Ia mengangguk.Flashback off
Aku merasa bahagia juga atas kejadian itu. Mungkin aku harus berterima kasih atas kehadiran Zaki tadi malam, karena dia aku bisa memulai semuanya dari awal bersama Ennes, istri yang kucintai.
Kumainkan anak rambut Ennes yang berantakan di atas bantal putih. Tak henti-hentinya kumainkan rambutnya hingga ia terbangun.
"Pagi, sayang." Sapaku. Pipinya langsung merona hebat. Aku terkekeh.
"Kakak!" Ia malah memukul dadaku.
"Aww! Sakit, sayang..." Kuusap dadaku sambil memperlihatkan wajah kesakitanku."Bohong banget! Ayo gendong Ennes! Ennes mau mandi!" Ennes melingkarkan lengannya di leherku.
"Mau ngajak aku juga ya?" Ku sentil hidung mungil nya.
"Kak Iky! Ennes lemes..."
"Iya, iya... Yuk!"Pagi ini, aku berjanji, bahwa aku akan menjaga dan mencintai istriku ini.
The end
Eaaa... Belum kok, masih to be continue yaa! Jadi, tetap setia baca! Sorry atas typonya! Vomen, kritik and saran jangan lupa!
Salam,
AnnisaTauhidSalam hangat,
Rizky-Ennes
KAMU SEDANG MEMBACA
Mencintaimu dalam Diam
RomanceAku mencintaimu dalam diam. Sampai aku memilikimu pun, aku tetap mencintaimu dalam diam.