2. Istri

6.5K 183 0
                                    

Selamat membaca!! 😊

💔💔💔
Ennes pov,
Aku tidak bisa membayangkan, bagaimana bahagianya diriku saat kak Rizky mengucapkan ijab qabul tadi.

Ya Allah, nikmat mana lagi yang Engkau dustakan....
Aku istri sah dari Rizky Salman Alexander sekarang. Ya, aku istri sahnya dan dia, suami sahku.

💔💔💔
Author pov,
"Ky, rencananya mau tinggal di rumah mama atau apartemenmu?" Tanya Shinta -mama Rizky.

"Apartemen, ma." Jawab Rizky sambil merapikan rambutnya yang sedikit berantakan.
"Ennes?"
"Ii..iya, ma?" Dengan gugup, Ennes menatap Shinta.

"Ennes ikut Rizky atau punya pilihan lain?" Shinta mengusap tangan Ennes lembut.

"Ikut...kak Rizky aja, ma. Kak Rizky kan...suami...Ennes...." Pipi Ennes memerah.

"Haha...Ennes, kamu memang menantu idaman mama! Mama doakan, agar kalian selalu bahagia!" Shinta mengelus pipi mulus Ennes.

"Aminn."
"Terima kasih, mama."

💔💔💔
Rizky fokus menyetir. Tak menyadari sama sekali, bahwa gadis di sampingnya, sejak tadi berusaha mencuri pandang padanya.

"Turun," Ucap Rizky saat mereka sampai di depan apartemen Rizky.
"Iya," Ennes turun lalu berjalan menuju bagasi belakang untuk mengambil barangnya.

"Masuklah dulu! Disini dingin, aku yang akan membawanya." Ujar Rizky sambil membuka pintu bagasi.
"Tapi..."
"Masuklah, Ennes!" Ujar Rizky sambil menatap Ennes tajam.
"Baiklah..." Ennes berlari masuk kedalam apartemen setelah sebelumnya, Rizky memberitahukan kode pin kamarnya.

Ennes menunggu Rizky datang.
"Disini hanya ada satu kamar. Kau bisa tidur di kasur nanti, biar aku di sofa." Ucapan Rizky mengejutkan Ennes. Ennes lantas mendongak menatapnya.

"Harusnya aku di sofa....kak.... Aku bukan pemilik apartemen ini, aku tidak berhak sedikitpun disini." Ucap Ennes.
"Ennes, kau tidak mungkin mau tidur di sampingku. Kau..." Ucapan Rizky terpotong.
"Aku...tidak akan risih... Kamu...suamiku, bukan orang lain.... Kamu berhak juga atas semua isi apartemen ini. Kamu tidak perlu merasa terbebani dengan kehadiranku, karena aku....akan dengan senang hati....tidak mencampuri urusan pribadimu." Ucap Ennes sambil menahan air mata.

"Tidak! Jangan menangis! Tahan, Ennes! Jangan menangis!" Ennes menyemangati dirinya sendiri. Tapi apa daya, Ennes terlalu lelah fisik dan mentalnya akibat pernikahan dan percintaannya dengan Rizky. Tanpa bisa ditahan, air mata menetes satu persatu.

"Ke..kenapa kau menangis?" Rizky melepas koper di tangannya dan berjalan menghampiri Ennes.

"Ma...maaf..." Ucap Ennes sambil menghapus air matanya. Rizky menarik Ennes ke pelukannya.

"Maaf bila kata-kataku menyakitimu. Aku tidak bermaksud untuk melakukannya, Nes." Bisik Rizky.
"Tidak apa-apa, kak." "Aku sudah terlalu kuat menahan sakit yang kau berikan."
Sebagian di mulut, dan sebagian di hati. Andai dia berani menyampaikannya, sudah sejak lama Rizky sadar apa yang ia lakukan di hadapan Ennes, membuat Ennes sakit hati.

"Sekarang, sebaiknya kau lekas membersihkan diri dan istirahat! Aku ada urusan sebentar," Rizky melepas pelukannya dan berjalan menuju pintu.

"Kakak....mau kemana malam-malam?" Tanya Ennes gugup.
"Aku harus bertemu dengan temanku di dekat sini. Sebaiknya kau cepat istirahat, dan jangan menungguku!" Rizky keluar dari apartemen dengan sempurna.

Ennes terduduk di sofa. Airmatanya mengalir lagi tanpa bisa di tahan.

"Kak Iky....kenapa kak Iky tinggalin Ennes disini.... Kakak mau kemana...." Isaknya pilu. Hingga tanpa sadar, ia terlelap di sofa.

💔💔💔
Rizky menghentikan mobilnya di depan sebuah cafe mewah. Ia turun dari mobilnya dan segera masuk kedalam cafe tersebut.

Mata tajamnya menyusuri setiap sudut cafe.

"Ky! Sini!" Dua orang pria seumuran Rizky melambaikan tangan. Rizky tersenyum pada keduanya dan berjalan menghampiri.

"Lama, bro? Sorry, loh." Ucap Rizky sambil menarik kursi dan duduk di atasnya.
"Kami juga baru sampai 10 menit lalu. Nih lagi nunggu pesanan,"
"Lo pada pesenin gue juga kan?" Tanya Rizky.

"Iya lah, bro. Entar lo ngambek ngadu bini lagi!" Fahlevi dan Aris tertawa.
"Sialan lo berdua! Udah, jangan ingetin gue kalau gue udah nikah!"
"Gue jadi lo bersyukur banget, bro! Dapat bini secantik dan sepintar Ennes! Kalau gue di posisi lo, gue dah ngajak ke kamar deh!" Gurau Fahlevi membuat Rizky menatapnya tajam.

"Iya tuh, Ky! Bener banget kata Levi!" Timpal Aris.
"Lo berdua jangan pernah berniat ngambil Ennes dari gue! Ya walaupun gue belum cinta sama dia, setidaknya kan, gue harus bisa jadi suami yang bertanggung jawab kan?" Rizky meninju lengan Fahlevi keras.

"Sakit gila! Lo kalau stress, kenapa tidak mencoba pergi ke club? Biar berkurang," Ucap Fahlevi.
"Gue bukan Ben, sialan! Bukannya berkurang, malah kusut kepala gue!" Ujar Rizky.

"Maaf menunggu," Seorang pelayan perempuan menghampiri meja tempat duduk Rizky dan yang lain.
"Iya," Sahut Fahlevi dan Aris. Pelayan perempuan itu meletakkan tiga gelas jus buah dan tiga piring burger.

"Permisi," Tatapan mata Rizky tak bisa lepas dari gadis itu. Bahkan sampai gadis itu menghilang.

"Woy! Ingat bini lo di rumah!" Ujar Fahlevi dan Aris.
"Sewot aja lo berdua! Serah gue lah! Kan mata gue." Ujar Rizky.
"Lo tu ya, Ky, di kasih berlian, pengen nya rongsokan!" Ujar Aris.
"Maksud lo?"
"Pelayan tadi, yang lo liatin sampai mata lo mau keluar, dia udah bekas. Segelnya hilang." Ujar Fahlevi berbisik.

"Tau darimana lo berdua?"
"Pake mata kepala sendiri lah! Bahkan, dia sering banget keluar-masuk hotel gue." Ucap Aris sambil memakan burgernya.

"Dan gandengan tu cewek, tua bangka semua! Yang brangkasnya penuh."
"Lo berdua jangan asal tuduh orang dong! Lagian juga gue tidak ada maksud apa-apa." Rizky menyeruput jusnya.

"Bagus deh."

💔💔💔
"Assalamu'....alaikum...." Rizky terkejut saat melihat Ennes terlelap di sofa dengan posisi yang sangat tidak nyaman.
"Nes...Ennes..." Rizky menepuk bahu Ennes, tapi Ennes tidak kunjung bangun.

Dan entah dorongan apa, tangan Rizky terulur untuk menyentuh kening Ennes.

"Panas sekali!" Gumam Rizky. Dengan sigap, ia mengangkat Ennes ke kamarnya dan membaringkannya di kasur lalu menyelimutinya.

Ia ke dapur untuk mengambil air hangat. Lalu ia kembali ke kamar untuk mengompres kening Ennes.

"Kenapa dia bisa sakit begini?"

Tbc

Hai hai! Rizky-Ennes come back! Ayo ayo vomennya jangan sampai ketinggalan! Ampuni typo yang hadir diantara kata-katanya yaa

Salam author,
AnnisaTauhid

Salam hangat,
Rizky-Ennes couple!

Mencintaimu dalam DiamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang