Dan saat Mark baru saja membuka pintunya. Mark langsung terkejut.
"Jinyoung..." -mt
Hai. Ini ff banyak juga ya yg baca. Daku jadi senang. Tapi jangan lupa komen + vote. Kalo males komen ya cukup vote aja. Pencet bintang ga bakal bikin mati kok. Dah ya lanjut~
"Oy Mark! Ternyata kau tinggal disini juga?" kata Jackson
Mark masih terdiam kaku melihat mereka berdua. Banyaknya pertanyaan yang ingin ia lontarkan membuat Mark tidak tau harus memulai dari mana.
Mark masih menatap Jackson dengan wajah bingung, marah, penasaran, terkejut di campur aduk. Membuat Jackson merasa canggung dengan keadaan yang hening ini."Ekhm.. Jinyoung sepertinya aku langsung pulang saja, sudah malam. Dan aku juga sudah mengantarmu sampai apartment. Bye Jinyoung, bye juga Mark!" Jackson pun langsung pergi begitu saja meninggalkan Mark dan Jinyoung.
Mereka masih saling bertatapan dalam diam. Mark tidak peduli dengan keadaan yang canggung ini. Ia hanya khawatir, khawatir dan khawatir.
GREP
Tidak perlu waktu lama, Mark langsung memeluk Jinyoung dengan erat. Membuat Jinyoung terkejut setengah mati.
"Apa kau tahu betapa khawatirnya aku seharian ini?! Dari siang tadi aku sudah berkali kali menghubungimu, tapi tidak kau jawab. Aku juga mengirimu pesan, tapi dibaca saja tidak. Bagaimana aku bisa tenang. Jam segini saja kau baru sampai Apartemen. Apa yang kau lakukan dirumah kakakmu sampai hampir larut malam begini? Dan kau pulang bersama Jackson. Memangnya apa hubungan kalian berdua? kan kau bisa menghubungiku, aku akan menjemput dan mengantarkanmu pulang. Aku tidak merasa kerepotan sama sekali Jinyoung. Kau selalu menolak kalau aku mengajakmu pulang bersama. Tapi sekarang apa?! Kau diantar si Jackson itu! kau ini kerumah kakakmu atau habis berkencan dengan jackson hah?!" kata Mark meluapkan semua isi hatinya.
"Mark cukup!" Jinyoung pun mendorong dada Mark membuat mereka tak lagi saling berpelukan.
"Hari ini aku tidak membawa handphoneku hyung, handphoneku tertinggal dikamar. Aku minta maaf telah membuatmu khawatir, dan aku baru sampai apartemen jam segini karena ada sedikit kecelakaan yang terjadi. Aku hampir tertabrak oleh motor Jacks-" -jy
"Kau tertabrak?! Oleh Jackson?! Sialan." Potong Mark
"Mark hyung! Dengarkan aku dulu! Jackson sunbae itu tidak seburuk yang kau pikirkan hyung. Aku tidak tertabrak parah hyung. Aku memang terjatuh dan sikuku sedikit terluka, tapi Jackson sunbae langsung memberiku obat dan plester. Dia mengantarkanku pulang hanya sebagai permintaan maaf darinya. Aku juga ingin menolak tapi dia memaksa, dia merasa bersalah. Lagipula sudah malam juga. Jadi lebih aman kan?" Jelas Jinyoung dengan suara yang semakin mengecil
"Ya untungnya itu Jackson, coba saja kamu tertabrak oleh orang tak dikenal dan dia memaksamu untuk diantar pulang. Bisa saja dia menculikmu atau bagaimana. Lain kali jangan sampai lupa membawa handphone. Handphone itu penting. Agar kau bisa menelponku disaat saat seperti tadi. Aku pasti bisa datang." -mt
"Iyaa. Ehm... aku masuk dulu ya mau mandi dan segera tidur" -jy
"Sekarang apa sikumu masih sakit?" -mt
"Sudah terasa lebih baik. dan... hyung, aku tadi benar benar kerumah kakakku, tidak berkencan dengannya." kata Jinyoung dengan suara kecilnya dan pipi merahnya
"Bagus kalau begitu, Good Night" kata Mark sambil mengacak rambut Jinyoung karena gemas
Merekapun kembali ke kamarnya masing masing.
-Kamar Jinyoung-
Sesampainya di kamar, Jinyoung langsung mengecek handphonenya. Dan benar saja banyak sekali telepon serta pesan dari Mark. Sekarang Jinyoung bisa merasakan betapa khawatirnya Mark padanya hari ini setelah membaca satu satu pesan dari Mark. Dari siang sampai malam Mark terus menghubungi Jinyoung. Hal itu membuat Jinyoung merasa tidak enak pada Mark karena telah membuatnya khawatir. Jinyoung pun berinisiatif untuk membuatkan Mark bekal besok pagi.
Setelah beristirahat sebentar, Jinyoung langsung bergegas mandi. Dia merasa badannya sudah sangat lengket.
KAMU SEDANG MEMBACA
School Forever After
RomanceMark, namja populer di Ahgase High School. Mark belum pernah bertemu dengan seseorang yang memikat hatinya. Namun kali ini tidak. Mark sudah menemukan sosok itu. Jinyoung, orang yang sama sekali tidak tahu, tidak kenal dan tidak peduli dengan Mark...