That Feels

837 102 6
                                    

'Kita cuma teman kan? Karena saat kita bersama aku tidak merasa seperti saat aku bersama dengan teman baru seperti biasanya. Entah mengapa aku merasa nyaman' kurang lebih begitulah yang dikatakan mereka dalam hati.

Hai lagii, sudah berbulan bulan ga update lagi ya hahahaha jadi SEDIKIT AGAK lupa sama got7 mianhae~ (tenang aku tetap cinta got7 ko apalagi ada markjin hohoho) tapi sekarang aku mau lanjutin ff ini karena moodku akan markjin telah kembali(?) yeeeeyyyy! Dah ya langsung lanjut nih~

Jinyoung langsung mengalihkan pemandangannya ke buku yang tadi sedang ia baca. Jantungnya terus berdetak tidak karuan, tidak tau harus bagaimana didepan Mark. Ya karena Jinyoung masih malu, kemarin dia habis ngusir Mark dari kamarnya. Tidak tau harus bersifat sok cuek atau ramah seperti biasa. Sampai...

"Jinyoung!" panggil Mark yang langsung ambil buku secara asal dan duduk didepan Jinyoung.

Jinyoung masih diam pura pura tidak dengar.

"Oy Jinyoung!" panggil Mark lagi sambil menarik buku yang sedang Jinyoung baca.

"Eoh! M-mark hyung" kata Jinyoung dengan ekspresi seakan akan baru lihat kalau ada Mark disana.

"Tadi aku sedang istirahat di atap, dan aku ingat kalau kau selalu ke perpus saat istirahat. Dan benar saja kau ada disini" jelas Mark walaupun tidak ada yang tanya.

"Aaah.. memangnya ada apa ingin menemuiku?" tanya Jinyoung

"Hmm.. sebenarnya tidak ada yang penting tapi entah mengapa aku ingin bertemu denganmu saja begitu" kata Mark jujur yang hanya dibalas "tcih" dari Jinyoung (walaupun sejujurnya Jinyoung senang dengan jawaban yang ia dengar)

"Oh iya btw, bathrobemu masih ada dikamarku, nanti pulang sekolah kau bisa mengambilnya" tambah Mark

"Hmm" Jawab Jinyoung dengan anggukan kecil

"Ekhm, hyung aku duluan ya. Sebentar lagi bel masuk akan berbunyi. Bye Mark hyung~"
Jinyoung langsung pergi begitu saja meninggalkan Mark yang sedang melongo karena ditinggal padahal dia baru saja duduk.

-dikelas-

Youngjae  melihat teman sebangkunya itu bersifat berbeda dari biasanya. Entah mengapa akhir akhir ini Jinyoung sering melamun, kadang senyum senyum sendiri seperti orang gila, kadang cemberut. Youngjae tidak pernah mengerti.

"Youngjae!" Jinyoung sadar dari lamunannya dan langsung mengejutkan Youngjae dengan panggilannya.

"AISH bikin kaget aja. Kalo jantungan gimana. Kan bisa manggilnya gausah ngagetin gitu kali. Apa sih?" kata Youngjae sambil tarik nafas

"Kalo ada orang yang baru kau kenal, lalu dia bersifat seperti selalu mendekatimu padahal menurutmu kau belum terlalu akrab dengannya. Dan terkadang itu sangat menganggumu. Apa yang akan kau lakukan? Apa kau akan tetap bersikap ramah seperti biasa, seperti sikap kepada orang yang baru kenal. Atau cuek, karena dia terus menganggumu?" jelas Jinyoung panjang lebar.

"Ehmm kalau aku sih tergantung. Dia tampan atau tidak?" tanya Youngjae dengan semangat

"Bisa dibilang tampa-" belum selesai bicara, kata kata Jinyoung langsung terpotong oleh Youngjae

"Tampan?!" teriak Youngjae

"Iyaa, gausah teriak bisa kali" balas Jinyoung santai

"Kenapa harus bingung kalau orang itu tampan tentu akan aku balas perasaannya dengan senang hati. Katakan padaku siapa dia, siapa Jinyoung? Siapaaa?! KATAKAN PADAKU SIAPA ORANG ITU JINYOUNG?! OH! Jangan jangan... orang itu... ma...." Tanya Youngjae bahkan tadi sambil menggoyang goyangkan bahu Jinyoung

School Forever AfterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang