Pertemuan Kita

659 96 4
                                    



Disclaimer : Masahahi Kishimoto

Main pairing : Sasuke x Naruto, slight the other chara

Genre : Fantasy

Rate : T

Warning : Cerita ini mengandung unsur Yaoi, Boyslove, etc








"Aarrgghh, kenapa Otou-sama melakukan hal ini padaku?!"

Gadis berambut blonde itu mengikat tinggi-tinggi rambutnya yang terurai dengan seutas tali yang ia temukan dalam perjalanan menuju kaki bukit. Manik abu-abu miliknya menyapu area tempat ia berdiri saat ini, tidak ada siapa-siapa di lembah yang sunyi ini dan itu membuatnya lega, tidak ada yang mendengar gerutuannya barusan. Deidara, nama gadis itu, melepas gaun berat berenda yang dipakaikan ibunya tadi pagi dengan kasar. Dilemparnya gaun berwarna kuning pastel itu ke semak-semak tak jauh dari sana dan merebahkan dirinya diatas rerumputan tepat dibawah sebuah pohon oak besar yang dengan senang hati menaungi si gadis dari terpaan sinar matahari yang beranjak terik.

"Ini gaun yang indah, kenapa anda tidak mau memakainya?" suara asing itu membuat Deidara terperanjat dan segera menyembunyikan dirinya di balik pohon. Ia hanya mengenakan gaun tipis yang menjadi dalaman gaun berat tadi dan tentu saja, gaun itu sangat tipis.

"Siapa kau? Jangan coba-coba mendekat!" Tapi pemuda yang berdiri di seberangnya hanya tersenyum tipis dan mendekati Deidara yang semakin panik dibuatnya. Tidak akan ada  yang mendengar suara teriakannya meski ia mencoba. Gadis itu merutuki kebodohannya yang pergi terlalu jauh dari rumah.

"Aku hanya kebetulan lewat, dan kau melemparku dengan gaun ini. Apa ini semacam 'undangan' untukku?" Mengabaikan ketidak sopanan kalimat pria itu,  dari balik bulu matanya yang lentik gadis itu mengintip rupa pria asing yang malah melangkah semakin dekat padanya. Bahu tegap, dada bidang, kulit seputih susu yang dibalut jubah berwarna abu-abu kusam yang kini disodorkan pada Deidara yang bingung.

"Pakailah,"

Hell yeah, sekarang ia bahkan bisa melihat dada bidang berotot sempurna milik pria berwajah adonis itu. Kenapa bisa ada pria setampan ini di desanya dan ia sama sekali tidak menyadarinya?

"Terima kasih."

"Huh?" Deidara menutupi tubuhnya dengan jubah lusuh, yang untung saja bersih, milik orang asing yang masih setia tersenyum padanya. "Bukankah seharusnya aku yang berterima kasih?"

"Tapi anda memuji saya berkali-kali sejak tadi." Lagi, senyum menawan pria itu menghias wajahnya yang serupa lukisan. Jujur Deidara nyaris terpesona.

"Kau ini seorang penyihir?" Gadis berkuncir itu menunjuk-nunjuk tidak sopan ke arah wajah si tampan yang hanya bisa terkekeh melihat betapa putri seorang tuan tanah seperti Deidara sama sekali tidak memiliki etika layaknya bangsawan. Gadis itu cenderung barbar, galak, bahkan menganut paham premanisme dan berjiwa pemberontak.

"Apa yang kau tertawakan?!" Bahkan tidak memiliki sopan santun barang sedikitpun.

"Jika anda tidak keberatan nona, ijinkan saya memperkenalkan diri dengan layak." Pria berambut panjang diikat longgar itu menundukkan tubuhnya dan memberi hormat. Seperti seorang pangeran pada putri.

"Saya, Uchiha Itachi. Putra pertama dan pewaris kepemimpinan bangsa iblis yang tinggal di hutan kegelapan. Dan anda...."

Sepasang tanduk tajam tumbuh begitu dari kepala pemuda itu. Pun kedua  manik sewarna langit malam itu pudar dan tergantikan oleh sepasang iris semerah darah yang tampak cemerlang dibawah bayang-bayang pohon oak raksasa.

Silver WingsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang