o11 ;

4.8K 580 11
                                    


Hanbin, Bobby, June, Hayi, Lalisa, dan Jennie mulai dekat sejak kelas 11 meski mereka berenam berasal dari kelas yang berbeda. Hanbin, Bobby, dan Hayi dari IPA. Sedangkan June, Lalisa, dan Jennie berasal dari IPS. Keenam dari mereka dekat karena berada di kelas lintas minat yang sama, kelas Sastra Inggris.

Namun, sejak Hanbin dan Hayi putus, mereka berenam jadi terlihat jarang duduk bersama ketika kelas Sastra Inggris. Kadang masih terjadi obrolan, tetapi sudah tidak sesering biasanya. Hanbin dan Hayi malah tidak bertegur sapa sama sekali.

Meski demikian, Hayi adalah orang yang paling menunggu hari Jumat tiba. Ya, di hari itu semua kelas 12 akan saling bertukar kelas karena ada jadwal kelas lintas minat. Di situ, walau tidak melakukan interaksi dalam bentuk apa pun dengan Hanbin, dengan melihat lelaki itu saja Hayi sudah senang.

Bahagia itu sederhana, Bin. Liat senyum lo pas lagi bercanda sama yang lain, gue udah seneng.

&&

Libur semester satu selesai dan semester dua resmi dimulai.

Bersamaan dengan itu, Hanbin mulai menata dirinya. Ia bertekat untuk tidak lagi malas-malasan belajar. Orang tuanya memberikan jadwal les intensif untuk persiapan UN dan lanjut sampai nanti SBMPTN kalau tidak diterima lewat jalur undangan. Hanbin menerimanya, karena memang ia tidak punya pilihan. Perguruan tinggi swasta adalah pilihan paling terakhir yang akan ia ambil.

Baru saja masuk minggu pertama, tapi guru kelas sastra Inggris sudah membahas soal ujian praktek nanti. Untuk Sastra Inggris, ujian prakteknya adalah memerankan drama yang dinilai per kelompok.

"Kelompok drama maksimal anggotanya enam ekor, not more than that. Jangan banyak-banyak, ma'am pusing menilainya," guru sastra Inggris berbicara dengan bahasa campur aduk. Padahal logatnya Jawa. "Kalian bagi sendiri manusianya siapa aja. Okay, class finished. See you next week."

Bubar kelas sastra Inggris, ada beberapa anak yang masih di kelas untuk diskusi mau berkelompok dengan siapa.

"Bin, June, kalian sama gue. Sisanya kita tinggal cari nona-nona yang mau masuk kelompok kita," Bobby berujar di bangkunya.

"Gantian napa, gue bosen ama lo berdua," June melengos di tempat duduknya, menelungkupkan kepala dengan lengan.

"Juneee, lo sama siapa? Kelompok lo kurang berapa?" Tiba-tiba Lalisa muncul.

"Bawa aku bersamamu," June menanggapi seraya menjulurkan sebelah tangan kepada Lalisa.

"Jijik, Jun," Lalisa bergidik.

"June udah sama gue sama Bobby," sahut Hanbin.

"As always, tiga serangkai. Mau sekelompok sama gue ga? Tapi, hehehe, ada Jennie sama Hayi," Lalisa nyengir.

"Sama aja kalian juga tiga serangkai." Hanbin melirik ke barisan tempat Jennie dan Hayi duduk. Mereka berdua sedang ngobrol sambil membereskan buku. "Gapapa, Lis. Merekanya mau?"

"Bercanda lo," Lalisa memukul lengan Hanbin dengan maksud bercanda, "ya maulah! Lo kayak sama orang lain aja."

Malamnya, Lalisa membuat multiple chat di LINE yang berisikan anggota kelompok drama Sastra Inggris. Mereka membahas mau menggunakan drama apa dan siapa yang mau dijadikan tumbal sebagai penulis naskah. Tapi di pembahasan itu, Hanbin dan Hayi tidak terlihat.

  ✦ ✦✦ 

pulang ✦ hanbinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang