IX

133 10 3
                                    

Warmth.

Joe

Hari-hari biasanya aku akan melakukan rutinitas ku.

Mengecek cafe, menyapa beberapa pelanggan,

lalu pergi menemui Jian.

Tapi hari ini akan sedikit berbeda.

Aku menyusuri jalan kecil di antara gedung tua

Semilir angin terasa lebih kuat

Sesampainya di ujung jalan, ku keluarkan kunci dan kubuka pintu reyot di hadapan ku.

Di sini dulu tinggal seorang yang membuat ku mengenal Jian

Sayang di hari yang istimewa ini,

Ia sudah tak ada.

Orang pertama yang mengajariku kasih sayang,

Oma.

Oma yang selalu memberiku semangat dan keyakinan, kini sudah tak lagi bernafas

Oma yang selalu mendukung ku dengan Jian kini tak lagi berada di sisi ku.

"Oma?"

Aku seperti orang gila,

"Oma..

"Aku ke sini untuk bilang padamu, hari ini akan menjadi hari yang spesial bagiku, dan aku meminta agar kau mendo'akan ku selalu, mendo'akan Jian, agar kita bisa terus bersama."

Rasanya sedih bila tahu ia tak akan memberi jawaban.

Ku duduk di sofa dekat jendela,

mata ku terarah ke pahatan di atas perapian,

'Lakukan yang bisa dilakukan'

Terserap kata-kata itu ke benakku.

Kau tau?

Sepertinya Oma sedang menunjukkan ku jawabannya.

"Oma, bagaimana aku tau kalau aku yakin?

"Bagaimana bila bukan ini yang seharusnya terjadi?

"Bagaimana bila aku mengambil waktu yang salah?

"Bagaimana bila aku tidak dapat menjaga Jian di kemudian hari?

"Bagaimana jika aku lah alasan ia tersakiti?"

Semakin ku pikirkan, semakin berat saja sepertinya beban yang harus ku panggul

Ya,

Aku mencintainya.

Dengan sepenuh hati dan jiwaku.

Tapi apa aku siap?

———

A/N: YA AMPUUUN maaf yaa baru sempet update lagi! Udah 1 bulan!

Maaaf banget yaaaa:-)

Semoga suka chapter inii! Bakal ada sesuatu niih

Kata joe sih hari spesial;-);-)

Tolong comment dan vote! (Kalo bisa sih share juga:p) wkwkwk

Thanks yang udah keep up sampe sekarang!

Loves,

Bella

Warmth. - Indonesian version [ON HOLD]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang