"Apa kau bilang tadi?" Ujar Akihito dengan raut terkejut di wajahnya. Akihito meletakan mangkuk yang dia pegang di atas meja sebelum dia menatap pria di depannya
"Kau sedang bercanda kan?" Tanya Akihito
"Aku serius. Kau bisa pergi secepatnya"
"A-apa maksudmu?"
Pria itu diam tak menjawab
"Asami aku tanya apa maksudmu?!!" Ujar Akihito dengan nada cukup keras
"Aku tidak membutuhkanmu disini. Pergilah! Jangan pernah muncul lagi di hadapanku"
Akihito menatap pria di depannya dengan tatapan tidak percaya, sedangkan pria yang ditatap justru memilih bangkit dari kursinya dan segera pergi keluar dari condo tanpa menatap ke arah Akihito
Bum
Bersamaan dengan pintu tertutup Akihito merosot terduduk di atas lantai. Akihito meremat kemeja yang ia pakai. Napasnya tertahan di tenggorokan menyebabkan sakit dan sesak disaat yang bersamaan
"Aku tidak membutuhkanmu disini. Pergilah! Jangan pernah muncul lagi di hadapanku"
Suara dari sang kekasih masih terngiang di telinganya. Asami telah membuangnya. Asami-nya telah membuang dirinya bagaikan benda rusak yang sudah tidak berguna, seperti sampah yang harus segera disingkirkan sebelum menjadi bau busuk. Akihito menarik napasnya dalam-dalam. Dia berdiri dan berjalan ke kamarnya, kamarnya bersama dengan Asami. Kamar dimana dia biasa menghabiskan malam bersama dengan kekasihnya
Akihito membuka lemari dan mengambil tasnya. Dia mengisi tas itu dengan semua pakaiannya. Pakaiannya yang dia bawa sebelum memasuki condo milik Asami, selain pakaian itu, dia meninggalkannya disana. Tanpa Akihito sadari airmatanya sudah turun dan menetes ke punggung tangannya
"Eh?" Akihito langsung mengelap airmatanya dengan harapan airmata itu akan berhenti menetes, tapi yang terjadi justru sebaliknya dan berujung pada isakan dari bibirnya
"Kenapa baru sekarang? Kenapa kau membuangku sekarang? Kenapa tidak dulu? Kenapa tidak lima tahun yang lalu, saat aku masih menginginkan bebas? Kenapa harus sekarang, saat aku justru tidak ingin pergi? Asami apa yang kau pikirkan?" Gumam Akihito
Menghabiskan waktu satu jam bagi Akihito untuk menghentikan tangisannya dan selesai merapikan pakaiannya. Akihito menatap sisa pakaiannya di dalam lemari
"Kau tidak membutuhkannya lagi nanti kan?"
"Jangan pernah muncul lagi di hadapanku" lagi ucapan Asami melintas di kepalanya
"Itu artinya, kau tidak ingin ada yang tertinggal, kan?" Tanya Akihito entah pada siapa
Akihito berdiri dan berjalan ke dapur. Dia mengambil plastik sampah yang cukup besar, lalu dia kembali ke dalam kamar dan mulai memasukkan pakaian yang tersisa di lemari ke dalam plastik. Pakaian-pakaian yang dibelikan Asami untuknya. Tangan Akihito terhenti
"Ini?" Gumamnya
Akihito mengusap pelan pakaian yang tergantung rapi di lemari itu. Tuxedo miliknya yang juga dibelikan oleh Asami. Akihito tersenyum perih saat mengingat hari itu. Segera dia tersadar dari kenangannya, dia langsung mencabut pakaian itu dari gantungannya dan memasukan pakaian itu ke dalam plastik sampah bersama pakaian yang lain
Pandangan Akihito terhenti pada sesuatu di sudut lemari. Akihito berpikir sejenak
"Satu kenang-kenangan tidak apa kan? Siapa tahu aku akan membutuhkannya" gumam Akihito sebelum mengambil apa yang tergeletak di sudut lemari dan memasukannya ke dalam tas miliknya
Akihito berdiri. Dia menatap ke arah ranjang yang biasa ia tiduri bersama Asami. Lagi kenangan indah terlintas kepalanya. Akihito menggelengkan kepalanya. Dia melenggang pergi dari kamar itu. Akihito bahkan membuang gelas miliknya ke perapian yang masih menyala. Dia benar-benar tidak meninggalkan jejak di rumah itu
"Selamat tinggal Asami. Semoga kau tidak akan menyesalinya, meskipun sepertinya kau tidak pernah menyesal dengan keputusanmu" ujar Akihito sebelum membuka pintu utama dan melangkah keluar dari condo itu
"Takaba-sama" sapa penjaga dengan terkejut
"Anda mau kemana Takaba-sama?"
"Keluar. Memangnya kalian tidak tahu?"
"Mari kami temani"
"Dia akan menghukum kalian jika kalian mengikutiku. Kalian sudah tidak bertanggung jawab atas keselamatanku lagi"
"Huh? Apa maksud anda Takaba-sama?"
Akihito tidak menjawab dia hanya menunjukan sekantung 'sampah' yang dia bawa
"Menurut kalian akan aku apakan ini?" Tanya Akihito sambil mengangkat kantung besar itu
"Membuangnya?"
"Ya, membuangnya. Dan hal seperti itulah yang sedang boss kalian lakukan"
Para penjaga saling menatap satu sama lain. Suoh juga memilih diam
"Kurasa Suoh sudah mengetahuinya. Iya kan?"
Suoh menatap Akihito ragu. Akihito menunjukan senyumnya. Senyum seperti biasa, meski kini dia menahan segala kecewa dan sakit di hatinya
"Terima kasih sudah menjaga dan bersedia mengikutiku selama ini dan maaf karna aku sering merepotkan kalian. Aku pergi dulu. Selamat Tinggal"
Akihito melangkah ke arah lift dan memasuki lift itu. Dia menyempatkan diri membuang kantung yang ia bawa ke tempat pembuangan sampah
"Hm? Sampah basah, sampah kering, benda yang masih bisa di pakai, sampah yang harus dibakar" ujar Akihito membaca semua petunjuk di masing-masing tempat sampah
Akihito memasukan kantung itu ke salah satu tempat sampah itu dan segera melangkah pergi. Akihito mengeluarkan ponselnya dan menghubungi Koh
"Halo, koh"
"..."
"Ano...Aku ingin menginap di rumahmu"
"..."
"Baiklah aku segera kesana"
KAMU SEDANG MEMBACA
Choice
FanfictionCharacter bukan milik saya tapi, milik Yamane Ayano hanya sepenggal kisah tentang Asami dan Akihito ---- Asami memilih sebuah pilihan yang menurutnya baik bagi Akihito-nya. Tapi, bagaimana kenyataannya? Akankah pilihan itu berdampak baik? atau justr...