Several days later
Asami menunggu Akihito bangun dari tidurnya. Sejak Akihito tertembak sampai hari ini Asami sama sekali tidak beranjak. Dia hanya pergi saat Akihito dioperasi, itu pun untuk menganiaya wanita yang sudah bersekongkol untuk membunuhnya. Sekaligus memberikan peringata kepada semua orang untuk tidak mengusiknya. Asami bahkan belum tertidur sama sekali sejak hari itu
"Hhh..." Asami menghela napas berat
Dia duduk menatap Akihito yang masih saja memejamkan matanya. Satu-satunya tanda anak itu masih hidup hanyalah suara mesin pendeteksi detak jantung dan dada Akihito yang masih bergerak naik turun. Asami menundukkan kepalanya. Merasa kesal dan ingin sekali meneriaki Akihito. Bagaimana Akihito bisa dengan bodohnya melindunginya? Hal aneh yang sangat tidak diperlukan sebenarnya, mengingat Asami selalu memakai rompi anti peluru di badannya
"Asami-sama. Maaf, tapi, ada sedikit masalah di salah satu club milik kita"
Asami melirik Kirishima, Asami meminta penjelasan. Kirishima berdehem sejenak
"Anak buah Takeo membuat kekacauan dan menyebabkan club kita mengalami kerusakan cukup parah"
"Korban?"
"Hanya para pegawai yang berjumlah 20 orang luka ringan, 10 luka berat dan 5 meninggal dunia. Sementara pengunjung kebetulan belum berdatangan"
"Lalu?"
"Polisi meminta anda kesana untuk penyelidikan"
Asami menghela napas. Dia berdiri dan menenteng jasnya
"Suruh Suoh dan beberapa orang tinggal disini"
"Baik Asami-sama"
Asami meninggalkan Akihito dan segera menuju ke clubnya. Dia harus menyelesaikan hal ini secepatnya agar bisa kembali ke rumah sakit dengan cepat
Akihito terbangun dari tidur panjangnya. Matanya mengerjap beberapa kali sebelum akhirnya dia merasakan rasa sakit di dada dan perutnya
'Aku tidak mati?' Pikirnya
'Bukankah aku tertembak? Bagaimana aku masih hidup? Ini bukan surga kan?'
Akihito terus berpikir. Matanya bergerak tak tentu arah. Jantungnya berdegup dengan kencang membuat lukanya menjadi lebih sakit, napasnya mulai tersengal
"Akihito?" Panggilan dari suara yang sangat Akihito kenal
Tak lama sebuah tepukan pelan terasa di punggungnya
"Tenanglah Akihito. Tenang. Kau tidak apa-apa"
Akihito masih tidak percaya dan masih berada diantara kebingungan apakah dia masih hidup atau sudah mati. Asami yang gemas langsung saja memeluk Akihito. Dia menenangkan Akihito dengan membisikan kata-kata untuk meyakinkan Akihito masih hidup. Sebenarnya Asami ingin mencium Akihito saat itu juga hanya, dia tidak berani mengambil resiko
"A-apa yang kau lakukan disini?" Tanya Akihito saat dia mulai kembali ke bumi? Alias mulai menyadari dimana keberadaan dan keadaannya
Asami mengernyit heran. Akihito mendorong Asami agar menjauh dari dirinya. Tentu saja Asami enggan melakukannya, Asami malah makin mengeratkan pelukannya
"Teme!!! Lepaskan aku!!!" Pekik Akihito
Asami semakin merapatkan lagi pelukannya
"Teme! Berhenti!! Lepaskan aku!!! Yak!!!"
Asami tersenyum kecil dibalik pelukannya
'Akihitoku sudah kembali'
Akihito frustasi, mendorong Asami seperti percuma untuknya
"Asami..." Panggil Akihito dengan pelan
Asami tidak menjawab, tapi Akihito tahu Asami mendengarkannya
"Sakit" satu kata dan berhasil membuat Asami membeku
Akihito segera mendorong Asami sekuat tenaga
"Kau mau membunuhku apa?! Sudah tahu aku sedang terluka begini kau malah memelukku seerat itu!! Dasar teme!!!" Gerutu Akihito
Akihito tidur dengan posisi membelakangi Asami. Membuat Asami terkekeh kecil sebelum akhirnya tangan besarnya bergerak mengacak rambut Akihito
'Dia benar-benar kembali. My kitten... Cepatlah sembuh dan aku akan membawamu kembali bersamaku dan kali ini aku tidak akan melepaskanmu lagi...'
Fin
KAMU SEDANG MEMBACA
Choice
FanfictionCharacter bukan milik saya tapi, milik Yamane Ayano hanya sepenggal kisah tentang Asami dan Akihito ---- Asami memilih sebuah pilihan yang menurutnya baik bagi Akihito-nya. Tapi, bagaimana kenyataannya? Akankah pilihan itu berdampak baik? atau justr...