Choice Part 3

3.9K 318 4
                                    

Disisi lain Akihito masih terdiam di dalam apartemen barunya. Sedikit banyak dirinya masih berharap kalau Asami akan datang dan menjemputnya. Tak perlu meminta maaf, Akihito tidak memerlukan permintaan maaf dari sang yakuza. Dia hanya butuh Asami datang dan membawanya kembali ke sisinya

Jika bisa, Akihito sudah meraung-raung dan bersujud di kaki Asami. Memohon agar Asami tidak mengusirnya. Tapi, Akihito tetaplah Akihito. Rasa gengsi dan harga dirinya selalu dijunjung tinggi olehnya. Dia tidak akan melakukan hal semacam itu, meski artinya dia harus menanggung dan menelan kesedihannya sendiri seperti sekarang

"Hhh..." Hanya helaan berat yang terdengar dari bibir Akihito

Entah sudah berapa hari sejak dia pindah ke apartemen ini dan entah sudah berapa banyak helaan yang keluar dari bibirnya. Pekerjaan dari bossnya selalu dia tolak. Karena dia tahu, pekerjaan itu selalu membawanya pada Asami dan dia tidak mau melihat wajah Asami untuk sementara waktu. Setidaknya sampai dia bisa mengendalikan emosinya sendiri

Akihito berdiri saat mendengar pintu apartementnya diketuk dari luar. Sedikit sisi hatinya berharap itu adalah Asami atau minimal anak buah Asami yang datang menjemputnya kembali. Akihito membuka pintu apartementnya dan menemukan Koh serta Takato di depan pintu. Hilang sudah harapan Akihito

"Ada apa Koh?" Tanya Akihito dengan nada yang dia buat seriang biasanya

"Kami ingin mengajakmu jalan-jalan bersama, lalu, kita minum-minum sampai pagi" ujar Koh

"Memangnya kau tidak dicari oleh istrimu?" Tanya Akihito sambil menunjuk Takato

Takato menggeleng

"Anak dan istriku sedang ke rumah mertuaku. Aku bebas sampai tiga hari kedepan"

"Ah... Souka..."

"Jadi?" Tanya Koh lagi

"Ah...! Tunggu sebentar. Biar aku mengganti pakaianku dulu. Kalian masuk saja dulu" ujar Akihito

Akihito berjalan menuju ke kamarnya dan segera mengganti pakaiannya. Lagi-lagi dia menghela napas berat

'Hidup harus terus berlanjut!' batin Akihito menyemangati dirinya sendiri

"Aku sudah siap ayo berangkat"

Akihito dan kedua temannya beranjak dari apartement miliknya. Dia segera menyesuaikan diri dengan kedua temannya itu. Setelah sekian hari dirinya tidak berhubungan dengan siapapun, rasanya dia menjadi seperti seorang yang baru saja turun dari gunung

"Ahahaha..." Akihito tertawa kaku saat Koh dan Takato membicarakan tentang pergantian tahun dimana mereka minum sampai mabuk

Kenangan bersama Asami kembali melintasi kepalanya. Akihito segera menggelengkan kepalanya, berusaha mengusir jauh kenangan itu

"Akihito? Kau baik-baik saja?" Tanya Koh

"Emm..." Akihito mengangguk

"Aku baik-baik saja. Mungkin sedikit mabuk" ujarnya

Koh dan Takato menceritakan apa yang mereka lakukan selama beberapa hari belakangan sedangkan Akihito hanya diam sambil mendengarkan kedua temannya. Meski tidak benar-benar mendengarkan sebenarnya

"Koh, Takato... Aku keluar sebentar" ujar Akihito

Setelah mendapat anggukan kepala dari kedua temannya Akihito segera keluar. Dia ingin menenangkan diri dan menghirup udara segar. Akihito mengambil napas dalam-dalam dan menghembuskannya dengan kuat

"Bintangnya cukup banyak malam ini" ujar Akihito pelan saat dirinya menatap ke arah langit

Lagi, sebuah kenangan saat musim panas bersama Asami menghampirinya. Akihito mendengus. Dia kembali menggelenkan kepalanya. Saat dia hendak kembali ke dalam, tanpa sengaja dia melihat siluet anak buah Asami tengah mengawasinya. Akihito membatalkan niatnya masuk ke dalam dan menunggu saat anak buah Asami lengah dan pada saat itu Akihito mengendap-endap mendekatinya

"Apa yang kau lakukan disini?" Tanya Akihito santai

"Takaba-sama" ujar pria itu. Sangat kentara bahwa dia tengah terkejut

Akihito hampir tertawa melihat pria kekar di depannya begitu terkejutnya saat dia menepuk bahu pria itu. Tapi, tentu saja Akihito masih ingat alasan dia menghampiri orang di depannya ini

"Tidak usah mengikutiku terus! Aku tidak sanggup membayarmu sebagai bodyguard ku" canda Akihito

"Siapa yang menyuruhmu?" Tanya Akihito

"Emmm.. Saya hanya kebetulan lewat..."

"Huh? Kebetulan lewat?"

Pria itu diam. Akihito mengangguk

"Ya sudah sana pergi! Kan kau hanya kebetulan lewat. Kalau boss mu itu sampai tahu kau keluyuran saat bekerja ia bisa memutilasimu atau mungkin membuangmu seperti aku" ujar Akihito dengan suara yang dia buat seriang mungkin

"Saya... Permisi Takaba-sama" ujar pria itu sambil berbali pergi

"Kalau 'kebetulan' bertemu aku lagi panggil saja aku Akihito!" Teriak Akihito pada pria itu

Akihito terus menatap sampai pria itu tidak lagi terlihat olehnya. Dia kembali menghela napasnya

'Apa sih yang kau pikirkan Asami?' Batin Akihito

'Tidak mungkin kan kalau dia ingin aku kembali?'

"Tidak-tidak" Akihito menggelengkan kepalanya kuat-kuat

"Jangan berpikiran yang aneh-aneh!" Ujarnya pada dirinya sendiri

Akihito tersenyum kecil sebelum akhirnya berniat kembali masuk

"Sia-mmmm?!" Ucapan Akihito tertahan oleh sebuah tangan yang tiba-tiba saja membekapnya dengan kain. Tepat saat Akihito tengah berbalik

"Mmm! Mmmm!!!" Akihito berusaha melepaskan diri

'Asami...' Panggil Akihito dalam hatinya sebelum dia jatuh dalam tidurnya

ChoiceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang