Choice Part 5

3.6K 270 0
                                    

Asami begitu kesal. Bagaimana bisa anak buahnya tidak dapat menemukan seorang Takaba Akihito yang notabane-nya orang biasa tanpa back-ingan dari siapa pun selain dirinya? Asami duduk diam di dalam kamarnya. Dia menghembuskan napasnya berat

'Dimana kau kitten?' Pikir Asami

Waktu terus bergulir, malam semakin larut. Sudah dua hari dan Akihito masih belum ditemukan. Bahkan untuk memejamkan mata saja Asami tidak berani. Sejak hari itu, Asami terus dihantui oleh mimpu buruk tentang Akihitonya

"Ck!!!" Asami mendecak, sebelum akhirnya dia memutuskan membersihkan badannya di kamar mandi

Flashback

"Asami-sama, sebuah surat datang untuk anda" ujar Kirishima

Asami mengernyit heran. Tumben sekali pagi-pagi sudah ada surat untuknya. Asami menyuruh Kirishima pergi. Dia membuka amplop cokelat di mejanya dan mengeluarkan isi amplop tersebut. Tidak ada yang aneh pada amplop itu, hanya saja amplop itu berisi foto dirinya bersama dengan Akihitonya di berbagai tempat. Mulai dari di Sion, di mobilnya, bahkan sampai di condo miliknya. Sebuah foto menarik perhatian Asami. Foto Akihito seorang diri sedang tersenyum entah pada siapa. Asami melihat jejak timbul pada foto itu, Asami membaliknya dan menemukan sebuah tulisan

"Jaga baik-baik peliharaanmu kalau kau tidak ingin dia ditemukan dengan mengenaskan...

T.A.

Asami mengernyit heran. Dia berpikir itu hanyalah ancaman, karena itu dia mengabaikannya. Tapi, semua pemikiran itu luntur seketika saat beberapa jam kemudian Kirishima melaporkan tiga anak buahnya yang dia suruh menjaga Akihito tewas dengan mengenaskan dan hal itu terus berulang hingga berhari-hari. Asami tidak mau mengambil resiko kehilangan Akihitonya. Karena itu Asami memutuskan melepaskan Akihito, meski dengan sangat terpaksa. Dia hanya berharap Akihito bisa kembali hidup normal tanpa gangguan dan teror dari musuhnya, atau setidaknya sampai dia bisa menemukan siapa dalang dibalik kejadian itu

Present time

Asami keluar dari kamar mandi dengan balutan bathrobe. Tepat saat Asami keluar, ponselnya berdering. Asami mengangkat panggilan itu, berharap mendapat kabar dimana Akihito-nya

"Maaf, Asami-sama. Tapi, terakhir kali Akihito-sama terlihat hanya pada saat bersama dengan anak buah anda. Lalu, setelahnya kamera pengawas di jalan itu mati total"

"Lanjutkan pencarian kalian"

Asami memutus sambungan dengan sepihak. Dia melemparkan ponselnya ke ranjang miliknya. Asami berjalan ke arah jendela besar dan melihat keramaian kota dari tempatnya. Sesekali dia menghembuskan napasnya dengan berat, dan sirat dengan kepenatan yang ditanggung Asami sendiri

"Dimana kau Akihito? Bahkan sampai ke neraka sekalipun aku akan menemukanmu" gumam Asami

Untuk kesekian kalinya dalam 40 tahun(kalo di manga itu 35 umurnya tapi karna disini ceritanya dah 5 th kemudian, makanya jadi 40 th) hidupnya dia merasakan resah dan frustasi dan hal itu terjadi hanya karena Takaba Akihito. Pertama kali dia merasakan keresahan seperti ini, pada saat Akihito dibawa oleh Feilong ke Hongkong, lalu terulang kembali saat Akihito tidak pulang selama berhari-hari dan ditemukan Kuroda di penjara. Dan tak lama berselang anak itu justru menghilang dan ditemukan tergantung akibat diculik oleh Sudou di sebuah gudang dan hampir dibunuh disana dan masih banyak lagi kejadian setelahnya termasuk kejadian kali ini

Asami kerap kali bermimpi Akihito tewas di depannya dengan mengenaskan. Karena itu, Asami jadi jarang tertidur. Awalnya mimpi itu hanya berupa Akihito terluka dan sejenisnya, lalu saat Asami bangun dia akan melihat Akihito tengah bergelung manja dalam dekapannya, dia masih bisa merasakan hangat tubuh dan napas Akihito di sebelahnya. Berhubung Akihito pergi dari kehidupannya atas pilihan Asami sendiri, mimpi itu justru menjadi semakin buruk. Bahkan sekedar memejamkan mata untuk lima menit enggan dilakukan Asami

Pagi datang bersamaan dengan helaan napas dari Asami entah untuk keberapa kalinya. Asami bangun dari sofa yang ia duduki dan segera masuk ke kamar mandi. Asami bersiap kembali bekerja

"Asami-sama malam ini anda diundang dalam pertemuan pebisnis" ujar Kirishima

"Lewatkan itu"

"Maaf Asami-sama. Saya khawatir anda tidak bisa melewatkan hal itu"

Asami menatap Kirishima denga tatapan dingin miliknya

"Feilong, dan Arbatov ada disana Asami-sama, dan juga beberapa buyer kita"

Asami kembali menghembuskan napas beratnya

"Siapkan saja kalau begitu"

"Kashikomarimashita Asami-sama"

ChoiceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang