Choice Part 6

3.6K 264 0
                                    

"Lakukan tugasmu dengan benar!"

Akihito hanya diam menatap pria di depannya. Kini Akihito menyamar sebagai pelayan dalam acara itu. Takeo, menatap Akihito dan memberikan senjata pada Akihito

"Tidak perlu. Aku sudah membawa sendiri" tolak Akihito

Dia memang membawa senjata. Dia mengambilnya dari lemari Asami sebelum dia pergi. Tadinya dia berencana menyimpan senjata itu untuk kenang-kenangan baginya. Akihito mengatur napasnya. Dia harus bersiap menerima konsekuensi dari apa yang akan dia lakukan sekarang

'Hidup atau mati? Hanya Asami dan keberuntungan yang tahu' pikir Akihito

Akihito berjalan diantara kerumunan orang-orang. Dia bisa melihat, Feilong dan juga Mikhail Arbatov disana. Akihito berjalan mengelilingi ruangan itu, menawarkan minuman pada tamu yang dia jumpai. Asami datang bersama dengan anak buahnya. Akihito sejenak lupa cara bernapas. Dia terpaku melihat Asami dalam balutan Tuxedo. Tanpa dia sadari bibirnya membentuk sebuah senyuman. Sampai dia tersadar dengan tujuannya

Akihito berjalan ke tempat yang lebih ramai. Dia sengaja berjalan kesana dan dengan sengaja pula Akihito mengeluarkan pistol milik Asami yang dia bawa di balik bajunya. Akihito membidik dan menembakan pistol itu ke arah Asami

Mata Akihito tertutup rapat seiring dengan suara letupan dari pistol yang dia pegang

'Maafkan aku Asami' batin Akihito

"Asami-sama!" Pekik Suoh

Akihito membuka matanya dan melihat kalau Asami baik-baik saja. Lantas siapa orang yang terkena tembakannya? Mata Akihito bergerak dengan liar dan menemukan Suoh dengan lengan berdarah dan sialnya Suoh saat ini berdiri tepat di depannya

"Akihito?" Gumam Feilong ragu

Feilong tahu bagaimana Akihito mencintai Asami, meski mulutnya kerap berkata tidak dan menyumpahi Asami. Feilong tahu isi hati Akihito yang sebenarnya. Melihat Akihito menembak Asami menimbulkan pertanyaan tersendiri bagi Feilong

Akihito terdiam kaku. Suoh berdiri di depannya dengan lengan berdarah. Segera setelah dia tersadar, dia segera melarikan diri dari sana. Dikejar oleh anak buah Asami yang dulu melindunginya, ironis bukan? Akihito berlari menjauh dari ruangan itu dia berusaha meloloskan diri. Dan tepat saat itu 'bantuan' datang menolongnya. Anak buah Takeo membantunya

"Kuso!!!" Omel Akihito

Dia sudah gagal melakukannya dan parahnya lagi dia melarikan diri, menambah kesan kalau dia memang berniat membunuh Asami. Tapi, bukannya memang itu tujuannya? Akihito mengacak rambutnya kesal. Dia mengeluarkan lagi pistol milik Asami dan kembali berbalik menuju ke dalam hotel itu

'Tidak ada sembunyi-sembunyi! Jika dengan cara sembunyi tidak bisa, berarti aku harus melakukannya secara langsung' pikir Akihito

Akihito berjalan menuju ke arah anak buah Takeo. Dia melepaskan pakaian pelayan miliknya dan mengganti pakaian itu dengan kemeja putih miliknya dan jeans miliknya yang sudah dua hari terakhir ia gunakan. Akihito mengacak rambutnya agar gel rambut yang tersisa hilang sepenuhnya dari rambutnya

"Tunggulah Asami! Aku akan menghabisimu" ujar Akihito

Akihito melangkah memasuki gedung itu dari pintu belakang dan melenggang masuk ke dalam ruangan yang tadi ia tinggalkan dalam keadaan rusuh. Asami tidak disana. Akihito melihat Asami keluar dan berjalan menuju ke toilet

'Sebuah kesempatan bagus' pikir Akihito

"Asami Ryuichi" panggil Akihito saat dirinya berada tak jauh dari Asami

Asami tentu saja berbalik saat mendengar suara yang cukup dia rindukan mengalum di telinganya

"Masih berani kembali kau Akihito? Padahal tadi kau berlari seperti anak kucing yang ketakutan" sindir Asami

Akihito memegang erat-erat pistol di tangannya

'Sekarang atau tidak sama sekali'

ChoiceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang