Diana Jane, seorang arsitek perempuan muda terkenal yang bakatnya dibidang bangun membangun udah gausah diraguin lagi. Dengan sebuah kantor yang terletak di kota New York, bukan hal yang mudah untuk menjadi sukses di kota besar itu. Tapi berkat ketekunannya dan sahabatnya, Lea Mayne, mereka berhasil membangun perusahaan JaMay ini dengan baik. Gimana gak baik ketika hampir seluru masyarakat Amerika tau kalau Jane dan Lea adalah 2 sahabat yang sangat sukses dan hebat di bidang arsitek.
Jane tinggal disebuah apartement bersamaa Lea. Emang bener kata orang, soulmate itu emang ada, dan soulmate Jane adalah Lea, sahabatnya. Gak ada satupun hal yang Jane umpetin dari Lea, begitupun sebaliknya.
Ada beberapa alasan yang bikin jane akhirnya memutuskan untuk tinggal sama Lea. Pertama, Jane gamungkin kan harus tinggal dirumahnya dan momnya dulu sebelum momny meninggal dan mengingat semua kenangannya dengan momnya? Kedua, Jane merasa dia gak punya siapa-siapa lagi di dunia ini selain Lea, jadi cuman sama Lea Jane bisa merasa kalau ini hidupnya masih ada masa depan. Ketiga, Jane gak mau kalau harus beres-beres rumah sendiri hahaahaha alasan ketiga emang awkward, tapi wajar kan? Toh jujur ajaaa, pasti sebenernya masing2 dari kita bakalan merasa malas kalau ngomongin bersih2 kan? hihihi
check this out,
--------
Suara alarm membangunkan Jane dari tidurnya yang nyenyak. Bukan hanya nyenyak, tapi buat Jane ini baru arti tidur sebenarnya. Ketika Jane bisa tidur lebih dari 5 jam, ini adlaah mukjizat yang jarang banget terjadi. Karna kebanyakan biasanya Jane bakalan hampir gak tidur karena ngurusin kerjaan. Tapi kali ini Jane bisa tidur tanpa beban sedikitpun dipundaknya.
Jane membuka matanya setelah mendengar 3 kali bunyi alarm. Jane mengedarkan pandangannya ke sekeliling kamarnya dan langsung meregangkan tubuhnya sambil mengangkat kedua tangannya.
" eh, udah bangun, Jane? " tanya Lea yang masuk kekamar Jane sambil membawa tumpukan baju-baju yang Jane yakin itu punya dia.
" baru aja, Lea. kamu bawain baju aku kekamar lagi? Duh, Le, kamu harus berapa kali aku bilangin sih, gausah dibawain -____- " kata Jane dngn nada sedikit marah. Sahaabtnya yang satu ini emang selalu gak pernah dengar kalau dibilangin. Padahal kan Jane bisa kalau cuman gosok ataupun nyuci baju di laundry bawah, gausah sampe harus Lea yang ngelakuin kan?
" gak papa lahh, Jane! lagian kan sekalian juga, udah buru mendingan kamu buru-buru mandi deh, jane. Bentar lagi kita bakaaln ketemu client " kata Lea duduk di ranjang disebelah Jane.
Dengan langkah malas Jane menggerakkan kakinya turun dari ranjang. Mengambil handuknya dan langsung masuk kekamar mandi untuk melakukan ritual mandinya.
-----
Raynold baru aja turun dari pesawatnya setelah melakukan perjalanan berjam-jam dari Jepang. Kebetulan, Raynold dapet kerjaan disini, meskipun jujur aja, Raynold sebenernya milih kesini karna dia gak tahan hidup di Jepang. Raynold sama sekali gak bisa bahasanya sekalipun dia udah disana 2 tahun. Gila? emang!
Raynold melepaskan kacamata hitamnya untuk melihat orang yang katanya mau menjemputnya. Raynold mengedarkan pandangannya ke seluurh sudut, tapi gak ada satupun orang yang manggil ataupun megang karton berrtuliskan namanya.
Fiuh, gapernah tepat waktu, batin Raynold. Raynold yang sadar kalaupun dia tunggu orang yang jemput dia pasti ngaeret, langsung melangkahkan kakinya ke tempat taxi yang berada gajauh dari tempat Raynold berdiri. Dengan sigap, supir taxi itu langsung membantu Raynold membawa kopernya dan memasukkannya ke dalam bagasi mobil.n
" Sikya *randonname* apartement, Sir " kata Raynold ketika masuk kedalam taxi tersebut.
" Okay, Sir " kata supir taxi itu ramah. Pas ketika supir taxi itu menginjakkan gasnya, handphone Raynold berdering tanda telfon. Dengan santai Raynold mengeluarkan handphonenya dari saku celananya dan melihat nama dilayar handphonenya.
Sasya, batin Raynold ketika melihat nama Sasya yang ada di layarnya.
Ngapain sih telfon telfon? genit bener, lanjutnya.
Dengan terpaksa Raynold mengangkat telfon dari Sasya, mantannya.
" hm? " gumam Raynold cuek.
" Ray, aku denger dari Bryan, kamu kesini hari ini? Kamu dimana? Kita bisa ketemu gak? " tanya Sasya dengan nada manjanya yang menjijikkan ketika terdengar di telinganRaynold.
" gak bisa, im busy " jawab Raynold. Dan tanpa basa basi Raynold langsung menekan tombol untuk menutup sambungan tersebut.
New york emang bukan kota kesukaan Raynold, tapi ini lebih baik daripada di Jepang. Dengan bahasanya yang bisa bikin kepala Raynoldya d rasanya mau pecah. Mendingan disini. Pasti.
Raynold turun dari taxinya ketika dia sampai di apartement yang dia tuju. Sebelum keluar, gak lupa Raynold memberikan uang atas bayaran jasa tukang taxi ini. Gak lupa juga supir taxi itu membantu Raynold mengeluarkan kopernya dari bagasi. Sambil membawa kopernya, Raynold melangkahkan kakinya menuju apartementnya yang ada dilantai 21. Dengan lift, Raymold gaperlu capek capek naik tangga.
------
Jane baru aja menyelesaikan kegiatan mandinya. Selesainya, Jane langsung keluar dari kamar mandinya dan berjalan menuju lemarinya untuk memilih baju apa yang bakalan dia pakai hari ini. Jane memilih mengenakan celana jeans hitam dan kemeja putihnya. Gak lupamjuha Jane memasukkan beberapa barang yang harus dia bawa kalau ketemu client, setidaknya alat tulis dan catatan adalah hal yang paling penting yang harus dia bawa.
Setelah selesai dengan kegiatan membereskan barang bawaannya, Jane langsung keluar dari kamar dan mendapati Lea lagi fokus dengan handphonenya.
" yuk, le. Aku udah nihh " kata Jane berdiri tepat disamping Lea.
" yuk " kata Lea yang langsung bangun dari duduknya.
Jane dan Lea sama sama melangkahkan kaki mereka menuju keluar. Gak lupa Jane mengunci apartement mereka.
" Lea, kita mau ketemu client darimana hari ini? rajin banget ya dia hari sabtu aja masih ngajakin orang ketemuan " kata jane yang mulai melangkahkan kaki ke lift setelah mengunci apartement mereka.
" iya, maklum kalau pengusaha muda hari apa aja mau itu minggu pun ditancep, Jane. lagian time is money kan? " kata Lea.
Lift mengeluarkan bunyi tanda lift udah sampai dilantai mereka.
" Raynold? "
-----
nah! what will happen yaaa?
buat siapapun yang baca, boleh dongg dicomment, divote jugaa hihi
sorry betss kalau aneh, maklum masih baru hihihi
semoga kalian suka yahhhh, im gonna give you all a hug hihi
makasih yahh yang udah bacaa, love you guys xoxo
KAMU SEDANG MEMBACA
You're my bestfriend, do you?
Teen FictionHey guys, gue jujur ajasih baru pertams kali nulis kayak beginiin untuk di publish. Biasanya kebanyakan gue simpen buat bacaan gue sendiri aja, atau ketika gue bosen gue lanjutin. but, sekarang gue mau nyobq nulis buat di post. semoga yaa cerita in...