weird

49 0 0
                                    

Kevin turun dari mobil, diikuti Jean.

" Ini kita dimana, Kev? " tanya Jean takut. Soalnya ini tempat rada sepi. Kevin menengok ke arah suara. Well, kenapa Kevin lupa kalau daritadi dia bonceng Jean. Ah, begininih. Kevin selalu lupa sekitar kalau lagi badmood.

Kevin menggaruk rambutnya frustasi. Gimana bisa dia ngajak Jean kesini? Inikan gabaik buat Jean-_-

Kevin melihat keadaan sekitar dan dia nemuin sebuah cafe disebelah club yang biasa Kevin datengin.

" Gak dimana-mana. Ayok balik " kata Kevin yang langsung naik mobilnya lagi. Diikuti Jean. Kevin jadi bingung kenapa dia sebodoh ituu? Ngapain cobaa dia narik tangan Jean? Plus bilang sayang? Kevin memberhentikan mobilnya. Kevin harus ngomong sama Jean.

" Jean " panggil Kevin tanpa menatap Jean. Kevin bisaa ngeliat dari ujung matanya kalau Jean lagi natap dia bingung. Well, matanya sembab, jean nangis?

" Lo kenapa nangis? " tanya Kevin menatap jean.

" Gak, gak papa kok " kata Jean bohong. Dan kevin tau itu. Kevin tauu Jean bohong.

" Don't worry. Gue ga bakalan ngapa-ngapain lo kok. Gue cuman emosi tadi. Kenapa gue harus ketemu cewek itu lagi. Jadi sorry kalau gue ngelimpahin ke lo. Terutama gue panggil lo sayang dan malah narik tangan lo seenaknya " kata Kevin menghapus air mata Jean.

" Emangnya kamu ada hubungan apa sama Lenny? "

" Dia mantan gue " jawab Kevin seadanya.

" Oh, yaudah. " Jean membuka ppintu mobil Kevin. Dan Kevin langsung megang tangan Jean.

" Mau kemana? " Tanya Kevin.

" Pulang "

" Gue anter. Lo gausah takut. Gue gak bakalan nyakitin lo kok. Yang ada biasanya gue yang disakitin "

Jean membenarkan posisi duduknya dan menutup pintu lagi. Jean membenarkan posisi duduknya dan menutup pintu lagi. Jujur aja Jean sedikit canggung dimobil ini. Jean gapernah semobil sama orang asing, maksudnya yang baru dia kenal, apalagii cowok. Ketemu cowok aja Jean udha buang muka sebisa dia. Lah ini? Jean sendiri bingung kenapa dia ga ngelak tadi pas ditarik sama Kevin.

" Jean, lo mau makan gak? " tanya Kevin akhirnya membuka pembicaraan setelah beberapaa menit cnggung.

" Enggak " jawab Jean cuek. Selayaknyaa sikap dia ke cowok-cowok biasa. Jawaban Jean ga dibales sama Kevin karna Kevin emang ngerasa gaada yang perlu dia jawab, gamungkin kan Kevin harus maksa? Toh kalaupun dia maksa bukannya terkesan Kevin ngarep sama Jean? Syaangnya sama sekali gak. Kevin yakin semua cewek sama kayak Lenny. Look-nya aja baik, pertama ketemu baik. Tapi kebelakangnya? Kemungkinan dia bakalan kayak Lenny bisa Kevin jamn 89 persen!

----

Jean melangkahkan kakinya menelusuri jalan sendiri. Seperti biasanya, kalau gak ada Lea, biasanya Jean bakalan berusaha menghabiskan waktunya. Gimanapun caranya itu. Entah sekedar jalan-jalan, keliling kota, ataukerja, atau makan. Yang penting biar Jean gak bosen diapartementnya sendirian.

Jean fokus sama iPhonenya yang daritadi bunyi. Setelah membaca pesan-pesan yang gak penting, Jean langsung memasukkan iPhonenya kedalam tasnya lagi.

----

" Sir Kev, ada yang mau ketemu, boleh diijinin masuk? " tanya Beth sekretarisnya Kevin.

" Siapa? Lenny? Kalau Lenny bilang aja saya sibuk " kata Kevin berkelakar. Kevin emang males banget ketemu sama Lenny.

" Ok Sir "

Kevin kembali fokus ke laptopnya. Fokus sama kerjaannya yang bertumpuk-tumpuk. Salahh kalau kata orang CEO gak punyaa kerjaan dan santai. Buktinya Kevin. Dia selaluu kerja setiap hari. Kadang malahh sampe lembur.

You're my bestfriend, do you?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang