lost control

85 1 0
                                    

Lea baru aja menyelesaikan makan sianganya sama Ben, seperti biasanya. Lea dan Ben menghabiskaan waktunya sambil jalan-jalan sebentar. Menikmati pemandangan yang jarang mereka bisa nikmati. Pekerjaan Ben sbg seorang CEO memaksa Ben kebanyakan menikmati pemandangan berbagai kertas, sedangan Lea? Dia hanya bisa memandangi gambar-gambar yang nyatanya bikin dia pusing.

" Ben, coba kamu liat, itu Lenny kan? Dia ngapain disitu? " Tanya Lea sambil menunjuk ke sebuah cafe sdmana Lenny berdiri. Entah apa yang Lenny lakuin, tapi Lea bisa liat disana Lenny lagi ngobrol sama 2 cowok sangar.

" Loh, itukan Jean sama Kevin. Lenny lagi liatin mereka? " tanya Lea lagi.

" Gak lah sayang. Itu Lenny lg kebetulan kali disitu. Kita lanjut jalan yuk. " Ajak Benny. Tapi entah, perasaan Lea sama sekali gak enak.

---

Jean masih bingung apa yang sebenernya Kevin ngomongin. Pura-pura bertindak kalau mereka pacaran? Deket sama cowok aja Jean gapernah, apalagi pura-pura pacaran?!

" Aku ga bisa " kata Jean akhirnya menjawab pernyataan Kevin.

" Loh, kenapa? Lo punya cowok? " tanya Kevin.

" Eh.. Gak punya, tapi aku gak bisa, sorry " kata Jean yang langsung pergi ninggalin Kevin. Gamungkin kan Jean harus stay disana seolah-olah dia mau dan dngn munafik dia blg gamau? Karena faktanya dia emang gamau. Kevin emang baik, tapi gak menutup kemungkinan dia bakalan jadi berengsek kan?

Kevin masih termangu dan shock sama jawabannya Jean. Gak mau? Belum pernah ada cewek yang nolak Kevin. Emang sih, Lenny pernah bilang kalau Jean ini gasuka sma cowok, karena Jean nganggep smua cowok sama, berengsek. Tapi emngna segitunya? Pacaran boongan doang kan?

Kevin mengikuti punggung Jean yang masih keliatan menelusuri jalan. Kevin kecewa banget, padahal tadi dia kira kediaman Jean itu artinya dia mau.

----

Jean menangis sambil melangkahkan kakinya. Entah kenapa Jean nangis, yang jelas Jean pengen nangis. Jean merasa dia dipermainin. Jean merasa dia gak punya daya. dia benci laki-laki, tapi entah kenapa sama Kevin, Jean gak bisa bertindak seolah dia benci laki-laki. jangan bilang Jean gak pernah coba, tapi selalu gak bisa, yang ada malah gejolak gejolak gak jelas.

Jean menghentikan langkahnya ketika ada yang menarik baju Jean. Jean menatap orang yng narik bajunya tadi.

" Len? " Panggil Jean sambil menghapus air matanya.

" Hey, Jean:) " sapa Lenny dan sedetik kemudian Lenny langsung mendaratkan tamparannya ke pipi Jean.

" Udah puas lo ngambil Kevin dari gue?! " Teriak Lenny marah.

" Aku saa sekali ga ngambil Kevin dari kamu! Asal kamu tau, aku gak ada hubungan apa-apa sama dia, Len! Aku gamungkin ngam- "

" Gausah bohong, Jean! Gue tau lo suka sama Kevin. Gue tau lo sengaja ngerebut Kevin dari gue! Lo brengsek, jean! Lo bener-bener berengsek! ngaak cuman berengsek tapi lo munafik ya je, lo boleh ambil cowok manapun, tapi jangan punya gue, gue saudara lo je! " Kata Lenny semakin marah.

" Sayang, kamu kenpa? " Jean dan Lenny sama-sama nengok kearah suara. Disana ada Kevin yang udah mendekat dan langsung merangkul Jean. Entah, air mata Jean keluar lagi. Kevin langsung ngehapus air mata yang keluar dari mata Jean.

" Lo gangguin Jean? Mau lo apasih, Len?! Gpuas lo ganggu hidup gue? Skrg lo mau ganggu hidup orang yang gue sayang juga?! " Kata Kevin marah. Tangan Kevin yang tadinyaa da di pinggang Jean pindah ke tangannya Jean, jadi mereka berdua gandengan.

" Kev, asal kamu tau, bukan aku yang ganggu kalian berdua, tapi dia yang ganggu kita berdua! " Kata Lenny marah.

" Oh, bukannya yang ganggu kita Leo yah? Atau kamu lupaa kamu satu-satunya pihak yang ngehancrin hubungan kita? "

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 07, 2014 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

You're my bestfriend, do you?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang