Part ~ 1

90 16 3
                                    



Di pagi hari yang cerah burung - burung berkicau melantunkan suara yang indah mereka bertengger di atas balkon apartement. Dan di dalam sebuah apartement itu terdapat gadis cantik yang tinggal seorang diri, ia masih tertidur dengan nyenyak, hingga ia mendengar suara burung berkicau yang membuatnya terganggu, gadis itu pun menaikan selimutnya dan membungkus seluruh tubuhnya dengan selimut, hingga menutupi wajah, ia enggan untuk membuka mata maupun bangkit dari tidurnya. mengabaikan mentari pagi yang bersinar menembus jendela apartement miliknya.

Sampai akhirnya sebuah alarm yang berasal dari jam weker berbunyi kencang, menggantikan suara burung yang berkicau untuk membangunkannya. Dan dengan terpaksa akhirnya sang gadis terbangun dari tidurnya, dengan mata yang masih setengah terbangun, dan tangan yang sudah terulur kearah meja nakas yang berada di dekat tempat tidurnya, tangannya masih terus mencari benda yang membangunkannya itu. Setelah menemunkannya ia pun langsung mematikan alarm yang sangat mengganggu waktu tidurnya itu.

Ia pun bangkit dari kasur, dan sedikit merenggangkan otot layaknya seekor kucing. Setelah merasa cukup, sang gadis tersebut langsung mengambil handuk dan berjalan menuju kamar mandi.

****

Kini sang gadis sudah mengenakan seragam SMA lengkap. ia berdiri di depan cermin menatap pantulan dirinya yang sedang sibuk merapihkan tatanan rambutnya dan memoleskan sedikit make up ke wajahnya. Setelah merasa cukup ia pun mengambil tas dan segera berangkat menuju sekolah.

-Sekolah-

"Tunggu" ucap sang gadis. Ia berlari tergesa - gesa karena satpam sekolah hampir saja menutup pintu gerbang bila ia tidak berlari sambil berteriak.

"Cepat masuk, sebelum pagarnya saya tutup" ucap satpam itu.

"Terima kasih, pak" ucap sang gadis itu saat ia sudah memasuki sekolahnya.

"Lain kali jangan sampai terlambat!"

"BAIK!!" teriak sang gadis.

Tanpa berpikir panjang ia pun langsung berlari menuju ke kelasnya, hingga tak lama kemudian ia pun sudah sampai di depan kelasnya, beruntung guru pelajaran pertama di kelasnya itu belum datang, jadi ia tidak perlu mendapatkan hukuman.

"Hei... Nabilla" ucap salah satu temannya yang berada di pojokan kelas.

Merasa terpanggil gadis itu pun melihat ke arah sumber suara tersebut dengan senyuman yang mengembang di wajahnya, ya gadis tersebut bernama Nabilla Putri Agatha, ia berasal dari keluarga yang kaya, ayahnya mempunyai perusahaan yang cukup terkenal di Asia, namun karena ia adalah anak yang mandiri dan tidak ingin menyusahkan kedua orang tuanya ia lebih memilih tinggal sendiri dan menyewa apartement dengan hasil keringatnya. berbicara tentang kedua orang tuanya, orang tua Nabilla sekarang berada di luar negeri mereka sedang mengurus cabang - cabang perusahaan yang sudah tersebar di 5 negara yang sudah maju.

Nabilla pun menghampiri teman sebangkunya itu, yang sudah ia anggap sebagai sahabat sendiri, mereka memang sudah lama berteman sejak mereka masih duduk di bangku sekolah dasar.

"Apakah tadi sudah ada guru yang masuk?" tanya Nabilla ke Nadya.

"Belum, beruntung kau tidak datang terlambat, jika seandainya kau datang terlambat, entahlah hukuman apa yang akan diberikan kepadamu" jawab Nadya.

Hingga tak lama saat mereka sedang berbincang - bincang guru yang mereka bicarakan pun sudah datang, dan langsung memulai pelajaran pertama.

****

KRINGGGGG.......

Bel pulang sudah berbunyi sejak tadi, murid - murid pun berhamburan keluar dari sekolah dan langsung pergi ke tempat tujuan mereka masing - masing, berbeda halnya dengan Nabilla dan Nadya, mereka masih asik berbincang membahas tugas yang diberikan oleh guru mereka.

ReflectionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang