Part ~ 4

28 10 0
                                    

"Ya sudah lebih baik sekarang aku pergi ke kantin,"

'Tau darimana dia kalau aku ingin berlari di koridor' batin Nabilla sweatdrop.

........


"Memangnya aku peduli kalau kau bisa membaca pikiranku_-" ucap Nabilla meremehkan pesan Nadya.

****

"Kenapa makanan di kantin tidak ada yang berubah, setidaknya cobalah membuat makanan atau minuman dengan inovasi baru agar orang - orang yang ingin membeli makanan tidak bosan" seru Nabilla ia bosan dengan makanan kantin yang tidak ada perubahan sama sekali.

"Lebih baik aku cari makan diluar saja"

****

"Untung makanan diluar jauh lebih banyak" ucap Nabilla sambil membawa makanan di tangannya.

"Akhirnya hari ini aku bisa makan  makanan yang bisa membuatku melupakan semuanya saat ini"

"Ah kira - kira minuman yang pantas untuk makanan ku saat ini apa ya"

Saat Nabilla sedang asik memikirkan minuman yang akan dia beli, tiba - tiba saja ada seseorang pria yang menabraknya dari arah belakang.

Brukk.......

"Aduh" ucap Nabilla ia tidak tejatuh, namun makanan yang ia beli semua jatuh berserakan ketanah, karena tabrakan yang cukup keras.

"Maaf aku tidak seng-"ucap pria itu terpotong karena melihat makanan yang jatuh berserakan.

"Ah, makananmu, maaf maafkan aku, aku tidak sengaja" sambung pria itu sambil membungkukkan tubuh.

"Ahaha, tidak apa kok. lebih baik kau berdiri tidak enak kalau dilihat orang lain" ucap Nabilla kikuk.

"Ah baiklah, tapi sebagai gantinya biarkan aku membelikan makanan baru untukmu" ucap pria itu.

"Kau ingin makan apa? biar aku yang bayar sebagai ganti rugi karena telah menjatuhkan makananmu" lanjut pria itu lagi.

"Kurasa itu ti-" ucapan Nabilla terpotong.

"Tidak ada penolakan! jadi tolong terima tawaranku ini, aku menyesal karena sudah menabrakmu dan menjatuhkan makanan yang baru kau beli" ucap pria itu dengan tegas.

"Ba-baiklah kalau itu maumu"

"Kalau begitu kau ingin makan apa?"

"Aku ingin burger"

"Kau mau beli makanan itu lagi?"

"Ya, karena itu adalah burger dengan rasa terbaru jadi aku berniat mencobanya, dan karena aku belum tau rasanya aku ingin membelinya lagi"

"Ah baiklah kalau itu maumu"

****

Setelah membeli makanan mereka berdua pun duduk ditaman yang berada tidak jauh dari tempat mereka membeli makanan.

"Maafkan aku ya karena tiba - tiba menabrakmu" ucap pria itu.

"Ah iya tidak apa - apa lagi pula kau kan sudah mengantinya itu lebih baik dari pada tiba - tiba kau lari setelah menabrakku"

JLEB~~

'Kata - katanya tajam sekali' batin pria itu kikuk.

"Haha iya juga, oh ya omong - omong perkenalkan namaku Rafandra Mirza, kau bisa panggil aku Mirza"

"Hm, namaku Nabilla Putri Agatha, panggil saja Nabilla"

"Ah, baiklah Nabilla, seragam itu apa kau bersekolah di Permata High School"

ReflectionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang