"Hm baiklah, aku ingin...."..........
"Aku ingin kau mentraktirku makan"
"Kau hanya ingin makanan? bukan yang lain"
"Hm, maksudmu yang lain? kau ingin aku meminta sesuatu hal yang aneh darimu? oh baiklah kalau begitu aku ing-" tanya pria itu.
"Bukan - bukan itu maksudku. aku hanya heran kenapa kau meminta ganti rugi berupa traktiran. sebenarnya maksudmu itu apa? jangan - jangan kau ingin menculikku ya? kau itu mencari - cari alasan agar aku bisa ikut pergi denganmu kan?"
"Berhenti berfikir hal yang aneh - aneh untuk apa aku menculik perempuan aneh sepertimu"
"Aku bukan perempuan aneh" bantah Nabilla.
"Terserah, ayo cepat! Aku ingin makan di café yang ada disebrang jalan itu" tunjuk pria itu dengan mengunakan dagunya lalu ia pun pergi meninggalkan Nabilla.
"Apa! café, yang benar saja kau ingin membuat isi dompetku habis..."
'Padahal rencananya aku ingin membeli makanan diluar sekolah agar tidak bertemu dengan Nadya tapi malah harus bertemu dengan pria aneh ini' batin Nabilla sambil memandang pria yang berjalan didepannya.
'Apa - apaan dia ini, membuatku kesal saja'
Nabilla berjalan mengekori pria itu dari belakang disaat Nabilla sedang asik dengan dunianya sendiri ia tidak sadar bahwa pria yang tadi berjalan didepannya, kini sudah berada cukup jauh Dari posisi Nabilla saat ini.
"Eh, kemana dia" ucap Nabilla linglung.
"...Hei tunggu aku! Kau itu dengar tidak sih apa yang aku bicar-"
Ucapan Nabilla terpotong karena pria yang tadi ia kejar justru malah menghentikan langkah kakinya, sehingga Nabilla yang tidak tau menau pun menabrak tubuh pria itu dari arah belakang.
BRUKK
"Ugh..."
"...Sakit" ucap Nabilla sambil memegang hidungnya.
"Kenapa tiba - tiba berhent-" belum sempat Nabilla berkomentar.
Tiba - tiba saja pria itu malah membekap mulut Nabilla dengan tangan kirinya, sementara tangan kanannya ia gunakan untuk mengangkat panggilan telepon.
"Hmpt"
"Sst~ diam" ucap pria sambil menempelkan jari telunjuknya kearah mulutnya. Sementara tangan kirinya masih setia membekap mulut Nabilla.
'Yang benar saja, mau mengangkat telfon tapi harus membekap mulut orang' batin Nabilla.
"Hm, aku sedang jalan - jalan dengan temanku"
"Baiklah sebentar lagi aku pulang"
Tut~
"Aw"
"Hey, kau gila ya, kenapa malah menggigit tanganku hah!"
"Biarkan saja! memangnya siapa yang menyuruhmu untuk membekap mulutku" ucap Nabilla kesal.
"Itu karena kau sangat berisik, lagi pula tadi ada panggilan masuk mau tidak mau aku harus membekap mulutmu agar kau diam!"
"Apa! jadi kau mau bilang kalau aku itu cerewet"
"Iya karena kau memang cerewet! dasar perempuan aneh"
"Kalau kau ucapkan kalimat itu sekali lagi, aku akan merobek mulutmu itu!"
"Kau itu sangat A-N-E-H!" ucap pria itu sambil mengulangi kalimat yang Nabilla maksud, dan memberikan penekanan di kalimat akhir.
Mereka berdua berhenti di area taman dan bertengkar, mereka tidak memperdulian pandangan orang - orang yang melihat mereka.

KAMU SEDANG MEMBACA
Reflection
Teen FictionBanyak yang mengatakan setiap orang di berbagai belahan dunia ini mempunyai 7 orang berwajah kembar. Dan ternyata, ada seorang gadis cilik yang secara tidak sengaja sudah pernah bertemu dengan salah satu kembarannya. baik wajah, tubuh, maupun suar...