Christmas

1.5K 317 34
                                    


Bisa dikatakan kalau musim dingin tahun ini bagi Tsukishima merupakan yang tersial sepanjang hidupnya.


Iya, tersial.

Apalagi saat menjelang natal.


Karena tidak bisa pulang ke rumah saat natal, ia hanya ingin tidur seharian di kamarnya akibat cuaca dingin yang sangatlah ekstrim di Hogwarts. Lagipula, ia juga sudah membuka seluruh hadiah natalnya.

Sebuah sweater rajut berwarna abu-abu dengan bintang besar kuning mencolok di bagian tengahnya, buku usang berjudul Dragon Breeding for Pleasure and Profit  yang sudah jelas dari kakaknya, juga satu pasang mantel hitam berkancing silver dari ayahnya.

Great job. Ia bersumpah bahwa ia tidak akan memakai sweater rajutan ibunya itu. Sedikit bersalah memang, namun harga dirinya dipertaruhkan disini.

Ia menjatuhkan badanya di atas bed, dan berniat untuk tidur.

Hanya saja suara ketukan keras dari luar pintu kamarnya membuat telinganya benar-benar sakitㅡdengan rasa tak ikhlas ia terpaksa bangun dari kasur empuknya.




"Happy Christmas, sweetie!"

"Ya ampun, kau lagi?"





[Name] tersenyum lebar, memperlihatkan deretan gigi putihnya yang begitu rapi.

"Kau tidak merindukan kekasihmu ini?"

"Excuse me, since when we're dating, huh?"

"Apakah ciuman kemarin tidak termasuk sebagai bukti?"

Pipi tirus Tsukishima sontak memerah. "Bo-bodoh! Jangan bahas itu!"

[Name] tertawa keras. "Kau ini tsundere, ya. Hah...." [Name] menghela nafasnya, "Oh, ya! Mumpung natal, bagaimana kalau kita kencan? Hogsmeade?"

"Tidak. Aku ingin tidur seharian ini, pergi sana."

[Name] mengerucutkan bibirnya lucu. "Tidak mau. Ayo kencan!"

"Tidak."

"Ayo kencan!"

"Tidak, pergilah."

"Kumohon...."

"Tidak!" jawab Tsukishima sedikit membentak.

[Name] semakin kesal dibuatnya. Ia lalu mengeluarkan tongkatnya dan menunjuknya di depan wajah Tsukishima.

"Glacius!" sahutnya sambil menggoyangkan tongkatnya. "Nah kamarmu sudah jadi es. Jadi, ayo kencan!"

Tsukishima mengusap matanya kasar, "Hei, kembalikan kamarku seperti semula!"

"Kalau begitu kencan dulu denganku, ya?"


Benar bukan kalau natal tahun ini yang tersial untuknya?

Ia bisa saja menolak. Hanya saja ia belum sempat belajar mantra tahun ketigaㅡia selalu sibuk membaca buku ramuan dan herbologi.

Meminta tolong senpai nya? Bisa saja. Tapi ia yakin, gadis ini pastilah memiliki cara licik lain untuk mengganggunya lagi.

Gadis ini sepertinya seorang bintang di kelas Pertahanan Terhadap Ilmu Hitam.

"Kalau begitu, satu jam."

"Dua jam, setelah itu kita pulang dan aku tidak akan mengganggumu seharian ini. Bagaimana?"

Tsukishima berkacak pinggang. "Baiklah, dua jam dan tidak lebih." jawabnya menyerah. "Aku ambil mantel dulu,"

That Slytherin Guy [Tsukishima Kei x Reader]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang