Drown'

1.3K 259 56
                                    










Baru saja,



Baru saja kemarin ia mendapatkan kepercayaan dirinya. Memberikan terbaik'nya', berharap sedikit kedekatan ada di antara jarak mereka. Ia tidak pernah menyangka, hal seperti ini dapat terjadi padanya.




"Keiㅡsenpai?"




Ia yang dipanggil menoleh. Menarik tautan mesra bibir tipisnya dari gadis dengan surai pink sepinggangㅡMomoi Satsuki.




"Apaㅡyang kalian lakukan?"

"Mencium kekasihku. Salah?" Momoi menjawab kasar, nadanya meninggi.

"K-kekasih? Sejak kapan?"

Momoi menyeringai cukup menyebalkan. "Hmmmmm, 10 menit yang lalu?"




Sial.



Beribu-ribu sial. Sekujur tubuhnya terasa nyeri. Dadanya seperti tertekan sesuatu yang sangat keras.

"Jangan terlalu menjahilinya," Tsukishima melerai. "Ah, Kageyama [Name]-san, kan? Maafkan pacarku, ya?"

[Name] terpatung. Sedikit kesulitan untuk mencerna perkataan Tsukishima. "O-ooh, ba-baiklah. Aku pergi dulu," pamitnya. Ia langsung berjalan menjauh tanpa menunggu jawaban.



Aaah, sepertinya ia ingin sendiri saat ini.




.
.
.



Tepat hari ini, [Name] genap satu Bulan memasuki semester kedua. Tentu masih dengan sikap berandalnya yang suka menarik perhatian orang. Lusa kemarin ia membebaskan satu kandang penuh pixies di ruangan Levi-sensei, dengan motif dendamㅡruangannya sampai benar-benar berantakan, hampir semua buku sobek, kuali pecah. Tak berhenti sampai di situ, malam harinya, Levi-sensei memergoki nya pergi ke hutan terlarang dan menunggang Centaurㅡ[Name] mengaku bahwa mereka sudah berteman baik.



Ia akhirnya di hukum untuk menjadi pesuruh Levi-sensei selama satu bulan. Penuh.



Tsukishima Kei?



[Name] tidak tahu pasti. Setelah kejadian tersebut, ia tidak pernah berbicara lagi dengan Tsukishimaㅡlebih tepatnya, menghindar. Ia memilih untuk berulah, mengalihkan sedikit pikirannya dari rasa kesal, dan tentu sakit hati.

Kedua kakaknya sempat beberapa kali bertanya padanya, namun ia hanya menggeleng dan berwajah seolah jangan-tanya-hal-itu-lagi-padaku.

MerekaㅡTobio dan Seijuuro, memilih menurut dan tidak membahasnya lagi. Yah, setidaknya di depan adiknya.

[Name]-pun sejujurnya, ia masih agak bingung. Jangan salah sangka, cintanya masih belum luntur. Tapi, ya, bagaimana lagi ? Ia belum sanggup menghadapinya. Setiap ia berpapasan dengan Tsukishima, Momoi pasti juga disana. Ia cemburu.

Jadi, ya, akhir-akhir ini setelah menjadi babu si kerdil berotot itu, ia pergi keluar dari kastilㅡkadang membawa buku yang ia pinjam dari perpustakaan dan membacanya di luar.



Maunya sih sendiri.



Tapi sungguh, ia tidak sadar sama sekali. Ia baru menyadari, ada seorang laki-laki yang seringㅡsangat sering malahan, berada di situasi tempat yang sama dengannya. Ia tinggi tegap, matanya tajam, dan yang paling membuatnya 'menarik' adalah rambut berantakan yang seperti tidak pernah di sisir setahun.

That Slytherin Guy [Tsukishima Kei x Reader]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang