KESEPULUH

1K 30 4
                                    

"Ah, unnie, apa kau akan langsung pulang ? Aku ikut menginap di appartemen Hyorin unnie ya..... Oppa, apa yang kau lakukan disini ?" Hyera terkejut ketika melihat siapa yang masuk keruangan Laurent.

"Mengapa tak menginap di dormku saja ? Aku akan membuatmu nyaman." Jawab Jimin seraya berjalan menuju Hyera.

"Oppa, apa yang kau bicarakan ?" Tanya Hyera.

"Kau tak menginginkanku ?" Tanya Jimin sambil mendekatkan badannya ke Hyera yang sudah berdiri si balik meja Laurent.

"Ternyata Laurent Noona memiliki ruangan yang asyik ya." Kata Jimin sembari memegang dagu Hyera.

Ketika melihat wajah Hyera yang memerah, Jimin memajukan bibirnya ke bibir Hyera. Namun berhenti ketika bibirnya sudah hampir menempel dia berbisik tepat di depan bibir Hyera.

"Berkencanlah denganku. Aku akan menjagamu." Tanya Jimin.

Tidak menunggu jawaban Hyera, Jimin langsung melumat bibir Hyera. Yang awalnya hanya lumatan biasa, Jimin mempercepat lumatannya, Hyera pun merasa terbakar nafsu menggeram tertahan yang membuat Jimin semakin terbakar nafsu. Tangan Jimin bergerak kearah pinggul Hyera dan meremas pinggul Hyera, dan tanpa bisa ditahan Hyera mendesah, "aahhhsgg,, ssshhh. Oppa hentikan. Aku takut ada yang.... mmm tahu." Jawabnya namun dengan nafsu semakin membuat Jimin semakin bersemangat, namun dia mencoba menahan.

Jimin menjauhkan diri dari Hyera. Jimin melihat penampilan Hyera, rambutnya acak-acakan, baju yang digunakan juga kusut karna dihimpit oleh dada Jimin. Jimin mendekat dan membenarkan tatanan rambut Hyera.

"Mana ponselmu ?" Tanya Jimin kepada Hyera.

"Untuk apa oppa ?" Tanya Hyera tetapi tetap memberikan ponselnya kepada Jimin.

Jimin menekan nomornya di Ponsel Hyera dan menelfon nomornya sendiri. Setelah memastikan benar, Jimin mengembalikan ponselnya. Dia membenarkan rambut Hyera lagi.

"Kalau aku tlp, diangkat ya. Aku kembali." Jimin mengusap rambut Hyera lalu pergi meninggalkan Hyera yang masih termenung.

Diluar Ruangan.

"Laurent Noona, terima kasih." Ucap Jimin sambil membungkukkan badan.

"Apa Hyera masih di dalam ?" Tanya Laurent.

"Iya Noona. Ah, nanti malam apa kalian akan bermalam dirumah Hyorin noona ?" Tanya Jimin lagi.

"Apa ? Bukankah kita tidak mengajaknya ? Dan lagi, kau Jimin. Kita seumuran, mengapa kau memanggil kami noona ?" Ketus Hyorin kepada Jimin.

"Ah benar, aku hanya bercerita jika aku akan menginap di appartemen mu Hyorin." Jawab Laurent.

"Ajaklah Hyera. Kumohon. Sepertinya dia akan butuh teman bicara malam ini." Pinta Jimin.

"Apartemen ku bukan panti sosial." Ketus Hyera.

"Laurent Noona, kumohon." Pinta Jimin.

"Hyorin, ayolah. Kan lebih seru jika kita bertiga ?" Bujuk Laurent ke Hyorin.

"Ah tau lah." Jawab Hyorin lalu meninggalkan Jimin dan Laurent.

"Bagaimana noona ?" Tanya Jimin.

"Sudahlah, aku akan mengurusnya. Dan benar kata Hyorin, kenapa memanggil kami noona ?" Protes Laurent.

"Hehehe, kalian akan menjadi kakak iparku." Ucap Jimin sambil lari meninggalkan Laurent.

"Dasar anak itu !" Sebal Laurent.

Laurent PoV

Dasar Jimin, anak itu. Kakak ipar ? Apa dia gila ?

Aku berjalan kembali ke ruanganku untuk berbicara dengan Hyera. Hyorin mungkin sudah kembali ke ruangannya.

Let Me Know, [MIN YOONGI FF NC 21+]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang