Author POV
Suga dengan keras masih mencengkram lengan Laurent dan menyeretnya ke arah loker para member. Sesampainya disana, Suga langsung menyentakkan Laurent, hingga punggung Laurent bertabrakan dengan loker besi para member.
"Akh. Appho oppa." Teriak Laurent.
"Apa yang kau lakukan ? Kau sedang merayu nya ? Apa kau juga ingin tidur dengannya ? Kau ingin merasakan kejantanan Jin Hyung ?" Murka Suga.
Laurent mendengar kata-kata Suga sungguh tidak dapat membendung air matanya lagi.
"Oppa, jika kau tak suka, kau hanya perlu membiarkanku jauh darimu. Aku bukan jalang seperti yang kau pikir ! Kembalikan hp ku. Aku akan pulang." Teriak Laurent di hadapan wajah Suga.
Suga beranjak ke arah lokernya dan mengambil hp Laurent. Lalu melemparkan ke arah Laurent. Untung saja Laurent sigap dengan hal itu sehingga hp nya masih tetap aman dan kepalanya pun aman.
"Ah aku lupa, tadi ada pria menelfonmu. Apa kau sudah memiliki klien selain aku ? Dan calon klien mu Jin Hyung ?" Tanya nya dengan mata meremehkan Laurent.
Laurent tidak ingin menjawab pertanyaan Suga, Laurent beranjak dan meninggalkan loker itu dan segera keluar dari gedung itu. Suga tidak mengejarnya. Dia membiarkan Laurent menjauh darinya.
Laurent POV
"Kenapa mulutnya tajam sekali." Omelku di dalam isakku.
Sambil berjalan serta menangis aku mengecek siapa yang menelponku. Ternyata Lothar. Aku menelpon nya saja, aku takut terjadi sesuatu tadi.
"Lothar." Sambut ku ketika tau tlp ini sudah terhubung.
"Oh, Laurent kah ? Mana suamimu. Apa dia gila saat berkata bahwa dia suamimu ?" Oceh Lothar.
"Hiks, suami apanya, hiks." Jawabku dengan berusaha menenangkan tangisanku.
"Apa kau menangis ? Karna apa kau menangis ? Siapa yang membuatmu menangis ?" Pertanyaan dari Lothar pun beruntun.
"Engga kak. Gppa. Tadi ada apa menelfon ?" Elakku.
"Aku sudah di apartemenmu. Segeralah pulang. Jangan menipuku dengan bicara seakan ku baik-baik saja." Ucap Lothar dengan nada cemas.
"Baik. Tunggulah. Jika kau tak bisa masuk, paswordnya adalah 160195" ucapku lirih.
"Oke. Segeralah pulang. Hati-hati. Jika kau butuh segera tlp aku. Hmmm ?"
"Oke." Balasku seraya mematikan sambungan tlp ku.
Aku pun berjalan kearah jalan raya dan segera memberhentikan taxi dan segera ke arah apartemenku.
30 menit berlalu, aku sampai di apartemenku. Ketika membuka pintu, aku melihat Lothar yang menyiapkan makanan di dapur. Kakakku ini walaupun cuek, sebenarnya dia sangat sayang terhadapku. Hanya saja dia masih berar untuk kembali ke Indonesia, masih terbayang papa dan mama kami alasannya.
"Kak. Aku pulang." Salamku.
"Mandi geh. Habis gitu makan. Aku tau kamu capek." Ucapnya tanpa mau melihatku.
Inilah kebiasaannya yang menurun dari mama kami. Tanpa mau melihat, dia tetap menampilkan perilaku sayangnya. Dia tidak ingin melihat wajahku yang masih memperlihatkan air mataku. Dia tidak pernah tega melihatku menangis. Lebih baik dia pergi daripada melihatku menangis. Ah aku mencintai kakakku ini.
Aku bergegas mandi dan membersihkan diriku. Setelah aku mengganti pakaianku dengan kaos putih big size dan hot pants hitamku aku langsung menuju ruang makan. Lothar sudah menungguku disana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Let Me Know, [MIN YOONGI FF NC 21+]
Fiksi Penggemar"yang ku tau, dunia tidak akan pernah sebaik yang aku harapkan. Terutama Cintamu...." - Laurent "yang tersakiti adalah selalu mereka yang menyimpan dan memendamnya saja. Terima kasih karna pernah memberi makna disetiap waktuku bersamamu, walaupun ha...