Crush

739 27 5
                                    

Author POV

"Dimana dia ? Kenapa belum kembali." Gerutu Namjoon ketika sudah berada di dalam apartemen Hyorin. (Kalian mungkin bingung, kenapa bisa Namjoon ada didalam apartemen Hyorin. Akan dijelaskan kok. *kapan-kapan* )

Namjoon sudah gelisah, mondar-mandir menunggu Hyorin. Hp Hyorin pun mati. Namjoon akhirnya memutuskan untuk tidur di kamar Hyorin.

- Satu Jam Kemudian -

"Capek banget. Aku langsung tidur ya. Kalian berdua pakai kamar tamu kemarin ya. Kamar mandinya pakai yg deket dapur aja. Aku mau langsung tidur. Capek." Kata Hyorin sambil meletakkan barang bawaan dan sepatu yg dikenakan seraya berjalan menuju kamarnya.

Laurent dan Vita pun berjalan menuju kamar yg di maksud Hyorin, dan segera membersihkan diri.

Di dalam kamar Hyorin, hyorin langsung merebahkan tubuhnya seraya mengambil ponsel di saku celananya. Ketika di cek, ternyata dia baru sadar jika HP nya dalam kondisi mati. Lalu melemparkan HP nya ke sisi nya, lalu ada sesuatu bergerak dan mengeluarkan rintihan perih. Hyorin yg merasa ada sesuatu yg bergerak langsung loncat dari tempatnya merebahkan badan dan meraih raket tenis miliknya. Dengan posisi siap memukul siapapun yang keluar dari selimut miliknya.

"Ahk, apa seperti ini jika kau marah kepada seseorang ?" Ucap Namjoon seraya membuka selimut yg menutupi seluruh badannya.

"Namjoon ??" Teriak Hyorin dan langsung menutup mulutnya.

"Pelankan suaramu. Jangan membuat kegaduhan ketika kau tidak hanya sendiri di apartemenmu. Sini, istirahatlah." Panggil Namjoon sambil melambaikan tangan untuk memberikan tanda kepada Hyorin agar berbaring disebelahnya.

"Apa yang kau lakukan disini ? Kenapa kau tidak memberitahuku dahulu ?" Cerca Hyorin.

"Aku mengabarimu, namun HP mu tidak aktif. Jangan salahkan jika aku sudah di dalam apartemenmu. Apa kau tak merindukan saat-saat kita duduk berdua dan bercerita sepanjang malam di ranjang ini ? Aku merindukannya." Ujar Namjoon dengan suara rapuh.

"Tidak. Kembalilah. Aku tau kau lelah." Jawab Hyorin.

"Aku ingin istirahat disini. Biarkan aku tinggal untuk malam ini." Jawab Namjoon semakin melemah.

"Baiklah. Silahkan. Aku akan tidur diluar." Kata Hyorin lalu berusaha untuk keluar dari kamarnya. Namun Namjoon dengan cepat bangun lalu berlari kearah Hyorin lalu menarik Hyorin kedalam pelukannya.

"Maafkan aku. Sungguh maafkan aku." Kata Namjoon ketika Hyorin sudah dipeluknya dengan erat. Sesaat Hyorin berontak, namun tidak lama. Yang terdengar hanya detak jantung Namjoon dan Hyorin berlomba-lomba, dan juga isak tangis Hyorin. Dada Namjoon pun mulai basah karna air mata Hyorin. Namjoon membiarkan hal itu. Dan mengusap punggung Hyorin dengan pelan, mencoba untuk menenangkan Hyorin.

Ketika Hyorin sudah mulai tenang, Namjoon membawa Hyorin kearah tempat tidur. Namjoon duduk di pinggir ranjang, lalu membawa Hyorin duduk di pangkuannya, dengan menghadap kearah Namjoon.

"Sudah tenangkah ?" Tanya Namjoon dengan lembut.

Hyorin hanya menggangguk menanggapi pertanyaan Namjoon.

Namjoon langsung mengecup lembut bibir Hyorin dan berbisik didepan bibir Hyorin.

"Jangan marah lagi. Aku tersiksa dengan keadaan ini."

Hyorin langsung meraih leher Namjoon dan memeluknya dengan erat. Namjoon pun memeluk Hyorin dengan erat pula.

- Diluar Ruangan -

"Rent, Hyorin td teriak loh. Yuk di samperin, ntar ada apa-apa lagi." Kata Vita yg meminta Laurent ke kamar Hyorin dengan tergesa-gesa. Laurent yg aedang merentangkan badannya di kasur itu pun bergerak dan menoleh kepada Vita seraya berfikir sejenak.

Let Me Know, [MIN YOONGI FF NC 21+]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang