Chapter 2

205 35 21
                                    

Nicole's Pov

"Cepatlah Lexa! Kau lama sekali," aku mendengus kesal atas perlakuan Alexa.

"10 menit lagi, Ly!" Teriaknya.

"Menurutmu, apa dia akan membeli Make up lagi?" Tanya Alexi disampingku.

"Idk." jawabku singkat.

"Apa mau ku belikan Es krim?"

"Terserah kau saja."

"Tunggu disini, Ly," Lalu Lexi beranjak menuju penjual Es yang berada di seberang toko ini.

Alexa dan Alexi adalah adik kembarku. Sebagian orang masih tidak bisa membedakan mereka. Bagiku, mudah saja. Alexa lebih tinggi dan dia sangat gemar menghias diri, juga sering mengganti cat rambutnya. Sedangkan Alexi, dia lebih pendek dan berpenampilan seadanya seperti diriku. Lexi juga lebih penurut daripada Lexa.

Walaupun Alexa lebih tua daripada Alexi, namun sifatnya lebih manja daripada Alexi. Dan Alexi lebih dewasa dan mengerti apa itu arti kehidupan pada umumnya. Berbanding terbalik bukan?

Saat ini, aku memang sedang menemani Lex's- sebutanku pada mereka berdua untuk berbelanja. Ralat- maksudku menemani Alexa berbelanja. Aku dan Lexi sampai kewalahan atas sifatnya itu yang gemar sekali berbelanja, apalagi masalah Make up. Ugh!

"Ini untukmu, Ly," ucap Lexi tiba tiba di belakangku dan memberiku satu Es krim Vanilla.

"Thanks," ucapku seraya mengambil Es krim darinya.

"Kurasa ucapanya perlu diralat. Dia bilang 10 menit, sekarang sudah 20 menit. Menyebalkan!" Gerutu Lexi.

Aku terkekeh mendengarnya, "ingat? Besama Lexa kita harus bersabar," kami berdua terkekeh.

"Dia seperti adikku saja, padahal dia kakakku."

***

Sekarang sudah sore dan aku sedang duduk di balkon kamarku. Hari ini sangat melelahkan karena tugas kuliah yang menumpuk, di tambah menemani Lexa berbelanja. Kau tau? Semua barang yang ia beli adalah Make up. Ku kira ia akan membeli pakaian, ternyata ia hanya membeli lipstik, bedak, lipgloss, dan alat kosmetik lain yg berhubungan dengan Make up.

Dasar anak itu. Aku yakin, setelah ia membeli itu semua, ia akan menjualnya lagi kepada teman temannya dan akhirnya ia kembali merengek padaku untuk menemaninya berbelanja lagi. Aneh bukan? Dia merepotkanku saja.

Drrtt ... Drrtt ... Drrtt ....

Mendengar getaran dari arah Iphoneku, aku mengambilnya lalu membuka screen setelah itu terlihatlah 1 pesan baru. Segera aku membukanya.

From : unknown

Hey, ly. Apa kau sibuk malam ini? Aku hanya ingin mengajakmu ke suatu tempat.

Z

Z? Siapa Z?

Oh good! Zayn? Segera, aku membalasnya.

To : unknown

Who're u? Zayn?

Tak lama, terdapat 1 pesan lagi.

From : unknown

Yes, i'am. Jadi, apakah kau sibuk malam ini?

Benar dugaanku. Ternyata itu memang Zayn. Oh god! Tapi, tunggu dulu. Tadi dia bertanya apakah aku sibuk atau tidak, dan dia ingin mengajakku ke suatu tempat?

DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang