Chaos

1K 127 6
                                    


Terik cahaya terasa menusuk sepasang netra yang terbuka lebih dulu ditengah suasana sunyi ruangan. Pandangannya menelusur seisi ruangan, lembaran kertas berserakan di lantai, dan sebuah botol yang hampir kosong. atensinya beralih ke atas begitu indranya mendengar erangan ringan. Dirinya melihat dengan mata lebar, dan kegiatannya terbalas dengan hal yang sama. Jimin menelan ludah pelan, selagi dirinya mencoba memutar kilasan kejadian semalam dan bagaimana dirinya berakhir di atas tubuh sang boss, telanjang. Dia baru hendak membuka suara, ketika suara kenop pintu terdengar.

"Yoongi Hyung?" Suara jungkook menggema seisi ruangan, keduanya saling memandang, selagi mencoba bertahan dalam kesunyian. "Aku tahu kau di dalam sini...."

Langkah sepatu terus berdentum dalam ruangan selagi mendekatin keduanya. Dengan cepat yoongi bangkit, hampir menjatuhkan jimin dari atas tubuhnya. Kepalanya menyembul keatas punggung sofa, membiarkan hanya bagian itu yang terlihat dari arah jungkook.

"Oh, kau disana." lelaki itu mengambil langkah mendekati mereka, membuat jimin lebih panik lagi.

"Tidak! tetap disana!" tuan min seketika mengangkat tangan dan melambai ke arah jungkook

"Oh, kau tidak menggunakan baju, okay... Aku akan pergi membeli kopi, ada yang ingin kau pesan?"

"Sama seperti bia-." Pria itu menatap tajam jimin yang mencubit perut telanjangnya. 'Latte' jimin menggerakkan bibir padanya, dia mengulang kata tersebut pada jungkook yang tanpa ada niatan untuk bertanya lebih lanjut. Pada akhirnya lelaki itu berlalu dan jimin bergegas bangkit. Dia terburu memungut celana dan megenakannya.

"A-apa yang terjadi?" Jimin menatap pada sang boss yang masih sibuk mengenakan kembali celana miliknya dan mengangkat bahu tak acuh. Dirinya menarik rambut selagi memutar memori. Dia hanya ingat menegak minuman, dan menunjuk pada beberap alembar kertas...

"I-itu harus selesai hari ini!" Jimin menunjuk pada lembaran kertas di atas meja dan beberapa yang terbengkalai di lantai. Dia segera berbenah diri dan mengikuti sang boss duduk di sofa, keduanya bersamaan menatap sekujur tumpukan pekerjaan yang tak juga terjamah.

"Itu untuk kampanye mendatang!"

Tuan min, saya butuh anda membubuhkan tanda tangan di sebelah sini!"

"Jim, buat panggilan dan tanyakan megenai halaman ti-."

"Um tuan min saya memiliki beberapa penga-.... Oh!" May melangkah masuk dengan setumpuk kertas dalam jinjingannya, sebelum akhirnya meletakkan asal tumpukan kertas dan menutup kedua matanya. Jimin memandang bingung, sebelum pandangannya beralih ada bossnya yang bahkan tidak ingat belum berpakaian sepenuhnya.

"Panggil tae! kita tidak bisa menyelesaikan ini semua sendirian, cepat!" Jimin berteriak pada may, tidak barang sedikitpun peduli pada sang boss yang setengah telanjang. May mengangguk patuh dan berlalu terburu keluar ruangan. Jimin beralih pada tumpukan kertas yang bertambah selagi pria yang lain meraih asal kemejanya.

"Kau membutuhkanku?" Taehyung melangkah masuk selagi tuan min mengancingkan kemejanya. Taehyung tetap cuek dan balik memandang jimin lalu mengambil duduk disisinya, meraih beberapa tumpukan kertas. Mereka terus bekerja pada berbagai tumpukan lembaran kertas, sebelum akhirnya taehyung berteriak

"Ini tidak mungkin selesai! Aku akan memanggil hobi!" lelaki itu berlari keluar ruangan, bagaimanapun keduanya tetap membubuhkan tanda tangan dan menulis berbagai hal. Beberapa menit kemudian, taehyung kembali namun diikuti beberapa orang lebih dari yang mereka bayangkan.

"Okay, dengar semua!" Taehyung bertepuk tangan dan mulai menunjuk pada beberapa tumpukan kertas. "Hobi dan aku akan menyelesaikan yang ini, May dan joon mengambil yang satu itu, dan kookie akan menyelesaikan sisanya begitu datang kemari. Ayo bekerja kawan! Ini harus selesai kurang dari satu jam!"

Semua mematuhi perintah taehyung dan mengikuti sepenuhnya. Jimin mengambil duduk disebelah sang boss dan bekerja pada tumpukan tugas. Itu adalah tumpukan terbanyak dibanding yang lain dan itu sangat dibenarkan, dia tidak seharusnya mengeluh dengan pekerjaan yang ada. Justru dirinya terus menyalahnya ego bodohnya untuk minum selagi melihat lembaran terakhir berhasil ditanda tangani.

"Selesai. Jim, larilah dan letakkan ini ke bawah." tuan Min menyerahkan tumpukan terakhir sebelum jimin bergegas wi daktu terakhir menuju lobi. Mengetukkan kaki terhadap lantai sebelum pintu lift terbuka dan melangkah cepat keluar dan membanting tumpukan berbagai proposal dan segala macamnya ke meja depan.

"Hanya hitungan tenggang waktu jiminnie." Nyonya K, wanita tua penjaga meja depan meraih lembaran kertas, dan tangan yang lain menepuk kepala jimin gemas. Mengulas senyum, jimin kemudian pamit undur diri. Hanya helaan nafas yang terhembus mengungkap perasaan lega luar biasa saat jimin menekan angka lantai tempat ia bekerja, dirinya tidak sabar untuk mengistirahatkan tubuh yang sudah terasa remuk.

"Tunggu!" 

Jimin menegakkan lehernya dari menunduk untuk bertemu pandang dengan seorang wanita, berlari menuju lift. Tangan jimin terulur seketika, menahan pintu lift yang nyaris tertutup, membiarkan wanita tadi melangkah masuk kemudian.

"Terima kasih." ujar wanita tadi tersenyum. Jimin tidak mampu berpaling, wanita itu benar-benar cantik. Surai lembut panjang terurai, tubuh ideal dengan postur sempurna bagi jimin, juga sandangan yang mungkin mampu membuat wanita lain merasa iri. Dan beberapa saat setelah situasi canggung itu, lift berdenting dan terbuka pintunya.

"Kau turun disini? aku juga." wanita itu kembali tersenyum  dan mengambil langkah keluar, menghampiri meja taehyung. Lain halnya jimin, melewati wanita tadi dan mengambil duduk penuh kemalasan di meja kerjanya. Dalam benaknya terpendam berbagai pertanyaan seputar kejadian semalam, apa yang akan terjadi selanjutnya.

"Permisi?oh hai, jadi kau sekertaris yoongi yang baru? aku kemari untuk menemuinya."

Si wanita lift tadi kini berdiri dihadpaan meja kerja jimin, senyum manis masih terpantri di wajahnya.

"Ah, tentu saja... maaf, tapi siapa anda?"

"Tunangannya."


TBC

Hai,semuaa makasih untuk vote juga comment kalian, yah... aku cuma mau bilang makasih sih hehe

maaf udah bikin kalian nunggu lama, yah alasan klise, aku sibuk sama kuliah. Juga kerja sampingan di weekend, jadi yah... belum sempat 

 I want to be a better person. jd mau gimana lagi, tp setelah kupikir-pikir mau merencanakan siklus jadwal update yang lebih teratur. mungkin update seminggu sekali? please comment kalau kalian ngerasa aku tidka membaik dalam menulis. 

of course credit goes to king_ciel

selain itu, aku usahakan minggu depan mulai update teratur, aku mau update ff baru juga, huft winter and biggest dream mau aku unpub dulu karena ada perubahan alur yang sebabkan cerita jd berubah, yang jelas..... 


last but not least


vomment juseyoo....


Thank to you All who give me much support


Min Co. Indo Vers (Yoonmin)Where stories live. Discover now