"Jadi bagaimana?" tanya Dave menyesap minumannya. Saat ini ia tengah duduk santai mansion miliknya. Pencahayaan di sana sangatlah minim, dan hanya cahaya dari lampu meja dan perapian yang menerangi. Sosok tegap dan menakutkan tampak duduk santai di sofa single berwarna hitam.
Davero layaknya dewa kematian yang suka berdiam diri dalam kegelapan dan menyembunyikan diri di kegelapan.
"Kami belum menemukan siapa ayah dari anak itu, Bos." Kay yang berdiri tak jauh darinya mulai membuka suaranya.
Saat situasi seperti ini, siapapun enggan untuk mendekat. Baru melihatnya saja, mereka akan langsung lari terbirit-birit karena aura menakutkan yang di tunjukkan oleh Davero.
"Benarkah?" tanya nya kembali menyesap minumannya dengan tenang.
"Iya," ucap Key dengan lirikan gelisah ke arah Kay yang tampak santai.
"Aku tunggu secepatnya kabar itu!" Dave beranjak dari duduknya dan berjalan menuju ke jendela kaca yang mampu memperlihatkan area depan mansionnya yang sangat luas dan besar. Kedua tangannya ia masukkan ke dalam saku celana hitamnya.
"Aku ingin semua informasi melengkap-lengkapnya. Dia harus menjadi milikku!" ucapnya penuh penekanan.
"Dave, sebenarnya apa yang kau inginkan dari wanita anak satu itu? Kenapa tidak cari wanita lain saja. Banyak sekali wanita yang menginginkanmu, bahkan putri bangsawan dari keluarga Larte sangat menginginkanmu," ucap Kay.
"Ayahmu juga menginginkan perjodohan ini untuk mempererat kerjasama perusahaan kalian. 2 perusahaan bangsawan di Indonesia," timpal Key.
Sudut bibir Dave tertarik ke atas seperkian detik saja. "Kalian tidak paham."
"Kalian tau, Dave tidak akan melakukan apa yang orang lain lakukan dan pikirkan. Davero hanya akan melakukan apa yang dia inginkan. Dan aku sangat menginginkan Agneta!"
Mendengar ucapan Dave, Kay dan Key saling adu pandang dengan kegelisahaan.
"Jangan hanya bertanya, sebaiknya gunakan waktu kalian untuk mencari informasi sebanyak-banyaknya tentang dia dan suami juga ayah dari anak itu."
Kay dan Key pun memilih pamit dari sana dengan pikiran yang berkecamuk.
Dave memejamkan matanya saat mendengar pintu tertutup. Ia menutup matanya mengingat kejadian di masa lalu.
Agneta...
Wanita itu seperti obat untuknya. Obat yang mampu menghilangkan rasa sakit, dan Dave membutuhkannya saat ini tak perduli bagaimanapun caranya, ia harus mendapatkan Agneta.***
"Bagaimana ini Kay?" tanya Key.
Kay tampak merenung dan meneguk minumannya. Ia juga tampak memikirkan sesuatu.
Flashback
"Dave!" Kay berlari saat melihat Dave tersungkur ke tanah. Ia langsung membopong tubuh Dave dan membantunya masuk ke dalam mobilnya.
"Kenapa dia menghilang?" gumamnya tak jelas.
Kay melirik ke arah Dave yang berbicara tak jelas. Ia semakin menginjak gas mobilnya menuju apartement miliknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
His Secret Child
RomanceBaca full di aplikasi Karyakarsa. Di KBM dengan judul "Anak Milik CEO" ~Saat melihatnya kembali maka saat itu pula aku tak akan pernah melepaskannya lagi~ "Se-selamat siang, Pak Davero," gumamnya dengan gugup. "Siang," jawabnya dengan suara serak...