16.15 wibApa saja yang telah aku lakukan 2 hari yang lalu yaampun. Aku baru ingat, terakhir aku sedang sarapan atau mungkin makan siang? aku memulai sarapanku jam 10.00 dan setelah itu aku merasa sangat lelah kemudian terbangun seperti sekarang.
Aku beranjak dari kasur dengan langkah malas menuju kulkas kemudian membukanya. Sial. Barang yang aku cari tidak ada di kulkas, padahal kalau tidak salah sudah aku siapkan saat pukul? aduh berapa ya? aku lupa. Sudahlah tak penting, tapi dimana dia?
Kuurungkan niatku untuk terus mencarinya. Rasanya aku seperti manusia yang tidak mempunyai semangat hidup. Jangan kalian pikir kehidupanku sama seperti orang lain, yang saat liburan jalan-jalan atau apapun yang membuat mereka senang. Aku hanya ingin merebahkan tubuhku selama liburan, tak ada jadwal apapun. Aku berani jadi budak kalian jika masih tidak percaya. Mungkin ini yang menurutku "bersenang-senang".
"Del!" teriak Varo dari bawah menahan langkahku yang sudah setengah naik ke lantai atas.
"Ck. Apasih" jawabku malas.
"Nyari ini ya? abis tadi laper banget, yaudah aku makan. Nih aku ganti."
Bryan Alvaro namanya. Belum, belum. Kisah ini belum dimulai, jadi jangan disampaikan dulu padanya. Aku senang jika melihat mimik bingungnya, apalagi saat keningnya berkerut.
Ah! rindu.Yaampun Varo maaf ya bagian pengenalanmu aku tulis seperti itu, banyak gangguan. Kamu harus tau, aku hanya ingin menulis tentang kamu kok tapi. Astaga bertele-tele lagi. Maaf ya sayang.
Varo adikku. Sekarang kelas 2 smp. Aku tak pernah keberatan jika ia tidak memanggilku dengan sebutan kakak seperti adik-adik lain diluar sana, karena pada faktanya Varo yang lebih seperti kakak bagiku. Dari mulai sikap, cara berpakaian, dan lainnya. Oh iya masalah percintaan juga dia lebih hebat daripadaku.
Pernah pada pagi hari, seorang perempuan datang ke rumahku. Karena bingung dia hanya tersenyum kikuk padaku dan tak menjawab lalu, aku tanya lagi padanya.
"Hey! ada apa kemari pagi sekali. Kamu adik kelasku ya?" karena bagiku seragamnya tak asing.
"Hehe i..iy..iya kak. Aku cuma mau antar ini untuk Varo, tolong katakan cepat sembuh ya kak. Terimakasih kakak ipar cantik! eh kakak kelas cantik" lalu ia berlari dengan pipi memerah.
Hebat bukan? adikku pagi-pagi buta sudah mendapatkan bubur ayam lengkap dengan sate telur puyuh dan sekeranjang buah-buahan segar. Kamu tahu Varo sedang apa? dia tidak sekolah hari ini karena ikut dengan Mama yang menurutku acara tak penting.
Varo menggantikan 2 lembar roti selai kacang kesukaanku dan ia menambahkan susu putih diatasnya.
"Varo tahu diri ko Del, kakak ini lapar kan? uuu kacian" ledeknya.***
"Del, Mama sama Varo pergi ya. Kamu jaga rumah baik-baik jangan berantakan ya perawan. Ini yakin kamu gamau ikut?"
"Iyaa Maa ngga ah bosen."
"Ajak teman kamu aja nginep kalau kamu kesepian ya sayang. Kabari Mama, jangan lupa telpon ya!" pamitnya seraya mengecup keningku.
"Dadah Dellaku sayang! Line aku terus ya kak. Butuh atau ngga kak Della sama aku Line aja terus." lalu Varo memelukku.
"Kurang kerjaan. Untuk apa?"
"Untuk aku jadikan instastory bahwa kakaku saja senang chat aku. Gimana cewek lain?" candanya.
Mama dan Varo pergi ke Solo. Ke rumah tanteku hanya untuk sekedar menengok karena kelahiran anak pertamanya. Aku bosan sekali disana, lagipula aku tidak terlalu akrab dengan adik Mamaku tersebut walaupun dia sudah mencoba mencocokan dirinya padaku. Aku bisa saja video call Mama untuk melihat sepupu baruku itu, jika aku mau. Tanpa harus repot pergi kesana.
Karena mulai muncul rasa sepi, aku menyambar handphoneku yang ada di atas nakas. Beralih untuk menekan tombol free call yang berada dikolom sebelah kiri. Tak butuh waktu lama untuk menghubungi Sara, karena dia salah satu manusia yang tidak pernah jauh dari alat canggih itu.
"Hallo Del? ada apa?"
"Bisa kamu menginap di rumahku malam ini Sar? Mama dan Varo pergi ke Solo."
"Astaga Della! bisa banget. Aku punya banyak cerita, tapi satu yang paling penting. 5 menit lagi aku sampai. Byee!"lalu percakapan itu diputuskan sepihak.
***
Sara Chalila Putri. Sahabat karibku sejak awal aku memulai sekolah dengan si biru. Sara jauh berbeda denganku. Dia tipe wanita terkenal disemua angkatan. Wajar saja begitu karena Sara mempunyai paras cantik, perawakan yang bagus, dan termasuk wanita yang handal dalam urusan percintaan, cocok sekali jika digabungkan dengan Varo.
"Sar, tapi aku belum mau kenal cowok lagi semenjak itu. Kamu tahu kan?"
"Del, sekarang dengerin aku. Aku ini sahabat kamu. Aku tahu mana yang baik dan gak baik buat kamu. Aku hanya ingin lihat kamu bahagia. Bisa seperti Dellaku yang dulu. Kumohon" bujuknya.
Dengan berat hati dan menghembuskan nafas, akupun setuju. Lagipula Sara hanya ingin mengenaliku dengan temannya bukan? kenapa aku harus takut?. Lalu kuingat kata-kata terakhirnya sebelum ia ke kamar mandi.
"Del. Gak semua laki-laki itu sama seperti dia. Gak semua laki-laki itu berengsek Del. Tapi kalau dia gak berengsek berarti dia homo." lalu kudengar tawa keras.
Line:
Kafeel add you as a friend.
Kafeel sent you a messages.
YOU ARE READING
rechazado
Teen Fictionsemua tentangmu, ku selipkan tentangku. Ku tulis agar kau tahu.