prolog

83 12 0
                                    


   Jika setelah rumusan masalah ada pembahasan, mengapa setelah aku bertanya tak ada jawaban.

  Jika setelah aku membeli ada barang yang aku pegang, mengapa setelah aku menunggu tak ada yang kunjung datang.

  Jika setelah tuan ada nona, mengapa setelah aku pikir kau serius tapi tak ada ketulusan disana.

  Jika setelah hujan ada pelangi, mengapa setelah aku rindu namun rumahku tak ada yang mengunjungi.

  Jika kamu pikir aku akan melanjutkannya, kamu benar. Tapi tidak dengan tuan dan nona atau hujan dan pelangi. Mungkin lebih apik jika dengan cerita Aku dan Dia?

   Tunggu. Ada satu ruang yang paling aku suka, dalam kehidupanku. Akanku ceritakan pada kalian, tetapi janji untuk tidak mengatakan pada siapa-siapa apalagi kepada dia. Aku sangat malu jika dia tahu cerita ini untuknya.

   Hey, jangan tersenyum. Ini bukan untukmu. Tapi jika kamu salah satu temannya, boleh aku menitipkan salam? aku rindu sekali? hmm menurutku ini bukan sekali. Aku sangat merindukannya, jadi boleh katakan padanya aku rindu banyak-banyak kali! hehehe.

***


Aku tulis saat memakan baso cuanki;

Kamu tahu?

    Aku benci dengan waktu, karenamu.
Tapi aku tidak benci denganmu.

    Aku benci dengan yang lalu,
tingkahmu. Tapi aku malah meridu.

   Aku benci dengan diriku, mengapa?
masih tetap seperti kata setelah waktu.
Karenamu.

Ah, kamu saja tidak seperti itu.

***
jadi benci atau rindu?

rechazadoWhere stories live. Discover now