Dunia Dara

GOSIP

kedekatan kita adalah awal dari terbentuknya sebuah hubungan.

Dara berjalan menuju kelasnya. Di depannya sudah ada Juna, Meysa, Diana, Iren, dan Adinda. Alis Dara naik sebelah saat mereka semua berdiri di depan kelas seolah tak ada celah untuk Dara masuk kedalam kelas.

"lu pacaran sama ka Rhezzca?" pertanyaan yang lolos dari mulut Iren membuat Dara menghela nafas panjang.

"kaga"

"terus kenapa tadi siang pulang bareng?" pertanyaan kedua diucapkan oleh Diana.

"dia yang ngajak gue pulang bareng"

"sumpah lo gajadian sama dia?" tanya Adinda.

"kaga"

"tapi mau otw kan?" Meysa dan Iren mulai menggoda Dara.

"gak bakal pernah. Inget ya Rhezzca itu bukan tipe gue. Gue gasuka sama cowo nakal"

"yela Dar. Ga suka juga lama - lama jadi suka. Kaya di film - film yang namanya benci pasti bakal jadi cinta" sorakan yang diberikan oleh Juna hanya ditanggapi oleh Dara dengan deheman khas Rhezzca.

"tuhkan gaya bicaranya aja udah ngikutin Rhezzca" sontak semuanya pada tertawa. Tetapi Dara hanya acuh tak peduli dengan apa yang mereka bicarakan.

***

Rhezzca mengeledarkan pandangnya ke seluruh isi lapangan. Tiba - tiba pandangnya menatap lurus kearah Dara. Cewe itu sedang bermain badminton. Terlihat cantik dengan rambut yang dikuncir menyerupai buntut kuda. Imut dan mengemaskan.
Setelah selesai pertandingan Dara melawan Ayu. Dara duduk berisitirahat di tanan lapang yang lumayan sejuk karena terhalang oleh rimbunya pohon mangga sekolah.

Mata Dara terpejam. Tetesan tetesan keringat yang turun dari dahinya diseka oleh tangan kananya. Seketika matanya membuka ketika mencium aroma parfum khas cowo yang menyengat di dekatnya.

"ka mae" Mahendra tersenyum kearahnya sambil membawa sebotol air mineral dingin yang baru saja dibeli di kantin sekolah.

"di minum Dar" Mahendra menyodorkan botol minum tersebut.

"tadi lo mainya keren" ucap Mahendra yang kini sudah duduk di sebelah Dara.

"makasih ka"

Rhezzca yang menonton Dara dan Mahendra hanya diam berdiri. Tanganya terkepal. Karena ia tidak terima jika seseorang yang disukai oleh Evelyn justru dekat dengan orang lain. Ia tidak ingin sesuatu dapat menyakiti Evelyn.

Bel istirahat berbunyi.

"kantin yuk Dar" tanpa jawaban dari Dara Adinda langsung menarik tangannya.

"lo asal narik tangan orang aja" Dara melepaskan pergelangan tanganya dari gengaman Adinda.

"gue ga ngeliat si Iren" kata Adinda mengalihkan pembicaraan.

Dara menatap keseliling. Dilihatnya Mahendra yang juga sedang menatap kearahnya dengan senyum. Dara juga membalas senyumnya. Namun, 5 detik kemudian matanya menangkap Rhezzca yang sedang memasang muka datarnya. Terlihat Tanpan walaj tanpa ekskpresi.