PENYESALAN

17 3 0
                                    

Saat ga ada satupun lo nemuin orang sebaik gue. Sekarang lo malah nyari gue yang dulu lo anggap orang paling buruk.

Dara sibuk menata atribut atribut kesenian di ruangan kesenian seorang diri.


"perlu bantuan?" suara itu membuat Dara menghentikan aktifitasnya sejenak dan menoleh kearah suara.

"ka Mae" Dara tersenyum tipis.

"lo ga capek?" Mahendra berjalan kearah Dara dan membantu Dara menyusun buku partitur musik di rak buku.

"makasih ka" Dara kemudian melanjutkan aktifitasnya.

Setelah selesai merapihkan ruangan kesenian Dara hendak pamit .

"aku pamit ka udah ditunggu sama ka Rhezzca di depan" Dara berpamitan kepada Mahendra.

Dara berjalan keluar gerbang ia sudah melihat Rhezzca yang melambaikan tangan kearahnya.

"lama amat. Banyak ya yang harus di beresin?" tanya Rhezzca.

"iya"

"Rhezz" Evelyn menghampiri Rhezzca dengan tersenyun namun Rhezzca hanya diam tidak menjawab sapaan Evelyn. Dara yang melihatnya menjadi cangung sendiri.

"langsung balik aja" Rhezzca mengandeng tangan Dara. Terlihat jelas dimata Evelyn.

Apa gaada kesempatan kedua buat gue bisa masuk lagi kehatilo?, batin Evelyn menahan tangisnya .

"kita mau kemana?" Dara melepas pegangan tanganya.

"gue mau ajak lo kerumah gue"

***

"Dim" Irene menoel pipi Dimas gemaz

"apa sih Ren?" Ucap Dimas sengit.

"hmm Dim emang aneh sih gue ngungkapin ini" Irene menarik nafasnya

"tapi gue suka sama lo Dim" Dimas terlonjak kaget baru kali ini ia mendengar ungkapan hati seseorang yang menaruh perasaan terhadapnya.
"Gua sayang sama lo" Dimas hampir kaget ketika mendengar kata kata ini keluar dari Irene tapi dia bisa menyetralilkan seolah dirinya biasa saja.

"Dim lo benci ya sama gue karena gue ngucapin ini" Suara Irene sendu

"ga ko" Dimas menaikan dagu Irene.

"gue tau lo gamau buka hati sama siapapun dari awal gue udah tau" Irene menghela nafasnya.

"tapi perasaan gue muncul begitu aja walau gue tau lo gabakal terima sama perasaan gue" ucap Irene lagi.

"hmm" Dimas beredehem ingin tau apa saja yang akan diungkapkan gadis disebelahnya ini.

"sebenernya gue ingin lo mendengar bahwa gue mencintai lo tapi gue ingin lo ngerasain tanpa harus gue katakan" batin Dimas dalam hati.

"lo mau gue ngejauh dari lo? Gak kenapa napa ko ini juga suatu keuntungan karena dengan gue ngejauh dari lo gue bisa lupain perasaan gue ke lo tanpa takut lo terbebani nantinya" ucap Irene

"apalo ga bisa rasain kalo gue juga naruh perasaan yang sama ke lo?" Dimas tersenyum kearah Irene

Cinta itu tidak diminta, melainkan cinta itu datang dengan sendirinya ke setiap hati tanpa meminta satu balasan.

"maksud lo?" Irene menatap kearah Dimas

"tanpa gue jelasin lo pasti paham" Dimas tidak ingin mengulangi perkataanya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 27, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Dunia DaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang