Typo Everywhere!
" kenapa lama sekali? " Mingyu tersenyum. Sedangkan yang ditanya malah terdiam melihat manik mata mingyu yang begitu mempesona
Suara kharismatik seorang kim Mingyu dapat memabukan semua wanita, termasuk Eunha. Baru saja dia dikejutkan dengan pertanyaan Mingyu yang menurutnya adalah suatu karunia jika dia bisa bertanya tentang dirinya.
"Hei, ....Eunha~ ssi. Kenapa melamun" tanya Mingyu
" oh..aku lama karena masih beres-beres tadi. Kau sendiri kenapa belum pulang?" tanya Eunha balik
" Tentu saja menunggumu, tidak baik jika wanita pulang sendiri. Ayo.." sambil menarik tangan Eunha. Eunha kaget melihat tangannya dipegang oleh mingyu. Bisakah waktu berhenti sejenak agar Eunha bisa merasakan hangatnya tangan Mingyu. Eunha tidak malu-malu. Biasanya gadis pada gengsi kalau seorang pria mengantarnya pulang. Tapi lain halnya dengan Eunha kata gengsi sudah tidak terpengaruh jika Mingyu yang mengajaknya pulang.
"Oh.. Tunggu dulu," dia menghentikan Eunha saat ingin menaiki motor big nya.
" Hm.. Kenapa?" Eunha tersipu malu, bagaimana tidak sebuah jeket sudah terpasang cantik dipinggangnya.
"Aku lupa kaukan pakai rok, pasti susah untuk menaiki motorku yang besar. Jadi pakai jeket ku dulu yah, "
" Oh, iya makasih, "
"Tidak masalah, kamu pasti merasa canggung. Jadi aku harap kau tidak merasa canggung didekatku lagi"
" Oh...baiklah, "
" Ayo naik, aku tahu kau sudah sangat mengantuk, "
'udah nggak ngantuk sayang aishhh, Eunha apa yang kau fikirkan'batin Eunha yang tersipu malu.
☆☆☆
Jam 23.35 , Eunha telah tiba dirumah. Berarti ada beberapa menit tadi dia bersama Mingyu yang asal usulnya saja belum ia ketahui. Hati Eunha tidak bisa ditahan lagi, dia mungkin akan mengadakan konser dikamarnya untuk menggambarkan hatinya itu. Walaupun tidak ada obrolan saat dia diboncengi Mingyu, tapi hal itu sudah patut disyukuri. Sampai-sampai asupan makan dan minum dia hiraukan, segitunya yah Eunha??. Tak berapa lama dia memikirkan sesuatu lalu menepuk jidatnya.
" Aduh lupa, kenapa tidak minta no telf atau id linenya. Aduh Eunha, aishh, " dia kesal baru saja ia dekat dengan Mingyu tapi rasa gugupnya membuatnya lupa untuk meminta no. Telf
" Oh Yah... Aku lupa! Jeketnya! "Sambil memegang jeket yang masih ditubuhnya.
" Wahh, Eunha ini sebuah peluang. Jika kau bertemu dengannya lagi,kau akan mengasih ini dan kau akan meminta no. Telf nya yeahhhhhhh," sambil berbicara sendiri apa yang dilakukan Eunha sekarang? Dia sekarang tengah meloncati spring bad nya sehingga membuat tempat tidurnya berantakan.
"Eunha sayang? Kau belum tidur," tanya seorang yang bersuara berat dibalik pintu. Menghentikan aktifitas gila Eunha.
' Wah masih bisa dia memanggilku sayang'batin Eunha, sambil tersenyum ketus
" Belum,!!!!!" jawab Eunha dengan keras.
"Bisakah Ayah masuk, ada yang ingin Ayah katakan?"
"Tidak bisakah berbicara disitu saja. Atau besok saja aku sedang ingin istirahat, aku lelah, "
" Eunha ini penting, baiklah ayah akan berbicara disini. Dengarkan ayah, ayah besok akan pergi ke.. Spanyol untuk melanjutkan bisnis ayah, dan ibumu... Ibumu akan pergi ke Jerman karena pertukaran kedokteran. Karena ayah dan ibu akan pergi lama, kami akan memindahkanmu ke busan kerumah nenekmu disana. Dan kami juga akan memindahkanmu sekolah disana" gelagap ayah Eunha,
' ch, pembohong, seenak jidat saja mau memindahkanku sekolah,'
batin Eunha seperti ingin memaki orang yang ada dibalik pintu kamarnya. Jika saja peraturan kesopanan sudah tidak ada mungkin kata ayah sudah tidak lekat lagi oleh seorang yang membesarkannya." Ch.. Kenapa tidak jujur saja, bukankah kalian tidak ingin memperebutkan hak asuh anak. Kau bukan ingin ke spanyol kan dan ibu juga tidak akan pergi Jerman kan?, chh,..".
" Bukan begitu Eunha, kami bet-" belum sempat ia menjelaskan Eunha sudah memotong pembicaraan.
" Sudahlah, aku mengantuk. Terserah kalian mau bercerai atau tidak yang pastinya aku tidak ingin dipindahkan sekolah, " kata Eunha yang hampir menangis
" Yah sudah, tapi besok akan ada tamu yang akan kerumah kita untuk melihat rumah ini,"
' maksudnya' tanya Eunha dalam hati.
" Eunha, rumah ini akan dijual. Kau tidak punya pilihan lain selain ke busan tinggal bersama nenek disana. Yah sudah besok kita lanjutkan lagi bicaranya, " kata ayahnya yang hendak meninggalkan pintu kamar Eunha.
" heushh. Hikkksss, heeee, ...Rumah? dijual?" tidak bisa dibendung lagi airmatanya telah keluar dengan isak tangis yang ia tahan sedari tadi. Eunha bertanya-tanya, kenapa kedua orangtuanya bisa setega itu kepadanya. Ingin sekali Eunha bunuh diri tapi itu terlalu konyol, belum lagi dosa yang ia harus tanggung, dan jika ia gentayangan bagaimana.
" Tuhan bagaimana ini? Mereka tega sekali. "
Rumah yang banyak memiliki kenangan disaat kedua orangtuanya membelai manis seorang anak yang bernama Eunha, kini dihancurkan sendiri oleh kedua orang tuanya. Tidak bisakah mereka mengatakan dulu pada Eunha, meminta keputusan dan hak Eunha sebagai seorang anak. Atau mereka lupa jika mereka memiliki anak?.
"Aku tidak kuat lagi..." dia terduduk dilantai.
' Mengapa mereka ingin memindahkanku? disaat aku sudah menyukai seorang yang telah membuat hatiku berdegup kencang. Cobaan apa lagi yang harus kulalui, apakah ini lebih sulit dari pada memebendung air hujan?'
TBC
PLEASE VOTE AND COMMENT ♡♥
MIANHE JIKA GAJE...'SELAMAT HARI RAYA IDUL ADHA '
![](https://img.wattpad.com/cover/118400519-288-k179695.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Whisper
FanfictionKesedihanku biarkanlah terkurung hanya untukku. Kalau bisa fake smile untuk apa menangis. ( Eunha) Aku dipertemukan dengamu bukanlah tanpa alasan. Senyummu memanglah cantik, tapi jika kau benar-benar tersenyum tanpa kepalsuan, aku yakin kata cantik...