Flashback (Taehyung's Memories)
.
.
.
"Ayolah eomma, ayo naik komedi putar itu!" seru seorang anak lelaki dengan semangatnya. Ia menarik-narik tangan ibunya.
"Taehyungie, ini sudah malam... ayo kita pulang."
"Aa ayo eomma... aku mau naik itu..." anak itu terus merengek. Ibunya tersenyum, kemudian berjongkok mensejajarkan tubuhnya. Ia memegang kedua bahu putra kecilnya, berusaha meyakinkan putranya dengan menatap lurus-lurus manik cokelat itu.
"Taehyungie, eomma janji, besok kita akan pergi ke Lotte World bersama appa."
Anak itu—Kim Taehyung seketika memandang ibunya dengan binar kebahagiaan, "Kita akan ke Lotte World bersama appa? Jeongmal?"
"Eung. Ayo kita pergi ke Seoul, kita ke Lotte World bersama, bagaimana?"
Taehyung mengangguk semangat. Rengekannya tadi hilang, tangan kecilnya menggenggam erat sang ibu seiring keduanya meninggalkan tempat bermain itu.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
"Taehyungie... ayo bangun, bukankah hari ini kita berangkat ke Seoul?"
Selama beberapa menit menunggu, akhirnya keluarga kecil itu berangkat. Sang ayah tampak menguap beberapa kali, mengusap-usap matanya lelah. Sebenarnya, ia sangat lelah, mengingat bahwa ia baru saja pulang pukul 2 dini hari, namun demi sang putra semata wayangnya, ia akan melakukannya.
Ia tak lupa dengan janjinya yang akan membawa Taehyung ke Seoul, ke Lotte World. Ia selalu disibukkan dengan bekerja keluar kota hingga tak sempat menepatinya. Hari ini, ia ingin menepatinya. Besok hingga sebulan kedepan ia akan pergi lagi ke luar kota, ia tak mau mengecewakan anaknya yang bulan lalu berulang tahun—tanpa dirinya disana. Anggaplah pergi ke Lotte World adalah hadiahnya.
"Yeobo... biarkan aku saja yang menyetir, kau lelah." Istrinya membujuk pelan sang suami yang tampak mengantuk.
"Tidak, yeobo, aku hanya sedikit lelah... Ini sudah biasa."
Taehyung yang duduk di kursi belakang tengah membaca komiknya, hanya menyimak percakapan singkat ayah-ibunya.
"Berbahaya, yeobo... Seoul masih jauh, biar kugantikan sampai mendekati Seoul nanti."
"Nanti saja, setelah melewati tol di depan."
Istrinya mengangguk. Mobil keduanya berhenti di sebuah lampu merah. Sang suami mengusap kasar matanya berkali-kali, berharap menghilangkan kantuknya. Semuanya baik-baik saja hingga sebuah mobil dari arah belakang menabrak mobil mereka, cukup kencang hingga membuat posisinya maju melewati lampu merah.
Brak!
"Astaga!"
"Taehyungie, kau baik-baik saja?"
Benturan itu membuat Taehyung terjatuh dari kursinya. Sang ibu mengulurkan tangan hendak membantu anaknya berdiri, sedangkan ayahnya masih menetralkan pandangannya yang kabur, dahinya berdarah karena membentur stir agak keras.
Mereka tidak menyadari, bahwa sebuah mobil van melaju kencang dari arah kiri, tak dapat lagi menghindar. Hingga tabrakan tak terhindarkan lagi.
BRAAAAK!!
KAMU SEDANG MEMBACA
Road of Youth
FanfictionMereka telah bahagia, walau dibesarkan dalam tempat yang menampung anak-anak kurang kasih sayang orangtua. Mereka telah bahagia, setelah berhasil melewati segala bentuk rintangan yang mendera, bahkan hampir memecah belah salah satunya. Mereka telah...