"Kamu sekarang udah nggak cinta lagi kayaknya sama aku." Ujar Abi dengan wajah merajuk. Sementara Disa hanya menanggapinya dengan santai sambil mengganti popok Keanu. "Jangan mikir yang aneh-aneh deh, Bby." Katanya dan menoleh sekilas kearah Abi yang duduk dilantai diujung ranjang tempat dia mengganti popok Keanu.
"Sekarang kamu lebih cinta ke anak-anak. Aku-nya dicuekin terus." Rajuknya lagi. Tangannya memilin ujung kain gendongan sang anak. Disa melirik Abi sekilas dan kembali fokus pada Keanu. "Kamu ngomong apa sih? Emangnya kamu mau aku nelantarin anak kamu?" Tanyanya yang mulai sewot.
"Ya nggak gitu juga, sayang. Maksud aku sekarang kamu udah nggak pernah manjain aku lagi. Aku kan kangen." Balas Abi yang sudah duduk diatas ranjang. "Cintanya kamu ke aku udah kebagi sama anak-anak." Imbuhnya.
"Ya dulu jangan ngebuahin aku kalo nggak mau hasilnya. Sama anak sendiri kok ngiri." Sahut Disa yang sudah sangat kesal meladeni rajukkan Abi.
Sudah sejak semalam Abi memberikan sinyal bahwa dia sedang merajuk. Yah semenjak acara mesra-mesraannya diganggu oleh tangisan Keyla semalam, tangisan ke-dua-nya lebih tepatnya, dan pagi harinya Abi kembali merajuk. Yang dibahas pun tidak salah dari yang Disa perkirakan.
Abi kembali cemberut dan menatap penuh harap pada Disa yang sibuk membereskan peralatan anak-anaknya.
"Sayang.." Panggilan Abi yang terkesan manja diabaikan Disa.
"Sayaaang.."
"Apa sih, Bby? Rewel banget. Mau nyaingin anak-anak?" Ujar Disa galak. Namun Abi tidak juga menghilangkan kemanjaannya. Justru semakin merajuk dan menghampiri Disa yang sedang membuka gorden kamar mereka.
Abi menjatuhkan dagunya dibahu Disa tanpa memeluk Disa. Mulutnya kembali mengeluarkan rengekan-rengekan yang membuat Disa hampir saja gagal fokus mengikat tali gorden tersebut.
"Hubby, ya ampun.." Lirihnya yang langsung melepaskan tali gorden yang belum sempat terikat sempurna. Disa kemudian membalikkan tubuhnya dan otomatis membuat Abi berdiri tenggak dan saling berhadapan dengan Disa.
Disa meletakkan kedua tangannya dipinggang dan menatap Abi tak percaya. "Kamu sakit?" Tanyanya. Abi menggeleng pelan lalu memeluk Disa. Abi menyembunyikan wajahnya dileher Disa seraya mengeratkan pelukkannya.
Abi menghembuskan napas teratur dan bergumam pelan dileher Disa. "Aku kangen berduaan sama kamu."
Disa kemudian membalas pelukkan Abi, mengelus punggung Abi pelan. "Terus sekarang kamu maunya aku gimana?" Tanyanya pelan.
Abi mengecup sekilas leher Disa sebelum menjawab, "Nggak gimana-gimana. Sekarang aku cuma mau berduaan aja sama kamu." Disa pun mengangguk menuruti permintaan Abi. Dia lalu mengajak Abi keluar kamar karna takut membangunkan anak-anak mereka yang baru saja tertidur usai dimandikan.
"Mau aku bikinin teh?" Tanya Disa setelah menyuruh Abi duduk disofa ruang keluarga. Abi mengangguk lalu meraih remot tv diatas meja sofa.
Tak lama kemudian Disa kembali sambil membawa nampan berisi satu teko sedang, dua cangkir dan dua piring cake coklat sisa kemarin. Setelah meletakkan nampan tadi diatas meja, Disa ikut duduk disamping Abi dan meraih ponselnya dari saku piyama-nya. Ia mengetikkan sesuatu sebelum menaruh ponselnya keatas meja, disamping nampan tadi.
"Aku laper," Gumam Abi. Disa langsung menoleh dan menatap Abi heran. Dan terkejut.
"Laper? Tadi kamu udah sarapan lho, Bby. Nasi uduk pake telor. Terus tadi juga makan kue basah abis lima ribu." Balasnya. Disa tidak mengerti kenapa akhir-akhir ini nafsu makan Abi semakin besar. Kalau saja tidak dia kontrol, mungkin mulut Abi itu tidak akan berhenti mengunyah.
KAMU SEDANG MEMBACA
DisAddict 2 - After Married [TAMAT]
Romance[Sebagian Part Sudah Dihapus] Info lebih lengkap ada didalam. *** CUP Disa membelalakkan matanya lantas memukul mulut Abi kencang. "Banyak orang. Gimana sih!" Omelnya setelah menerima kecupan singkat dari Abi dibibirnya. "Ya nggak pa-pa... udah sah...