part 12

33 6 0
                                    

Pagi ini Gaelen sangat bahagia terkadang Gaelen senyum-senyum sendiri. Nge-fly. Memang Gaelen sudah dari tadi malam seperti ini. Gaelen masih memikirkan bayang-bayang wajah Lisa yang cantik itu. Gaelen rasanya ingin pulang bergoncengan dengan Lisa setiap hari.

Saat ini Gaelen masih sendirian dikelas, karena Gaelen hari ini terlalu semangat untuk pergi kesekolah. Biasanya aja Gaelen datang udah jam deket mau masuk, tapi kali ini tidak, karena Gaelen sudah membayangi wajah Lisa dari tadi malam sampai tidak bisa tidur. Ya,,, pastinya Gaelen pengen cepet-cepet ketemu Lisa. Ngarep banget.

Saat Gaelen melamun tiba-tiba saja dari luar kelas terlihat Lisa yang sedang berjalan kekelasnya. Gaelen langsung berlari keluar kelas untuk menghampiri Lisa yang masih setengah jalan itu. Gaelen berlari mengejar Lisa, hingga akhirnya langkah kakinya sejajar dengan Lisa. Seperti biasa Gaelen menyapa Lisa dengan senyum manis dan tatapannya yang tajam itu.

"Pagi mba..." sapa Gaelen dengan candaannya itu.

Lisa membalas dengan tertawa kecil pada Gaelen. "Pagi juga mas..."

"Kok keliatannya pagi banget udah dateng, biasanyakan orang yang bernama Grasion Gaelenardo itu kan datengnya suka telat." sambung Lisa.

"Emangnya kenapa nggak boleh?,kan gue murid teladan." canda Gaelen.

"Boleh aja sih, tapi aneh aja, tiba-tiba jadi semangat kayak gini." ucap Lisa dengan senyuman tak menentu.

"Iya semangat, gue semangat pengen ketemu loe."

Lisa membalas Gaelen dengan senyuman yang tipis. "Gaelen!!! Pagi-pagi gini udah gombal,,, apaan sih? Kode keras banget loe sama gue." batin Lisa berbicara dengan bahagia.

Saat sudah sampai didepan kelas Lisa pembicaraan mereka pun terus berlanjut, tanpa memikirkan sekitar. Maklum lagi jatuh cinta. Wkwkwkwk.

"Lis,,, ntar malem dinner yuk. Gue jemput kerumah loe." ajak Gaelen.

"Ha?? Jemput kerumah?" Lisa menjawab dengan heran.

"Iya emangnya kenapa?"

"Gue sih mau aja dinner sama loe, tapi sebaiknya loe nggak usah jemput gue deh. Nanti kita janjian aja mau makan dimana."

"Kok nggak boleh, biasanya aja loe mau dijemput gue."

"Masalahnya bokap gue lagi ada dirumah, nanti gue dikarain pacaran lagi sama loe. Gue itu dilarang keras pacaran sama bokap."

"Ooohhh gitu ya, oke deh kalau gitu nggak papa." Gaelen menjawab dengan datar, karena kali dia tidak bisa menjemput Lisa.

"Ooohhh jadi Lisa dilarang pacaran sama bokapnya. Ya... Ampun beban gue nambah lagi buat dapetin Lisa. Tapi gue nggak boleh nyerah, gue harus bisa dapetin Lisa, dan ngambil hati bokapnya Lisa, supaya gue direstuin." batin Gaelen yang memberi semangat kepada dirinya sendiri.

Saat Gaelen terdiam cukup lama, tiba-tiba saja Lisa mengagetnya. "Woi... Kok ngelamun?" tanya Lisa sambil menyadarkan Gaelen dari lamunannya itu.

"Ha??? Nggak kok, gue nggak ngelamun."

"Ya udah kalau gitu gue masuk kelas dulu ya." pamit Lisa kepada Gaelen.

"Iya deh,,, gue juga mau masuk, tapi jangan lupa nanti malem ya!!!." ucap Gaelen.

"Sipp boss." ucap Lisa sambil hormat kepada Gaelen.

----

Saat jam pelajaran Gaelen sangat berani mendengarkan lagu menggunakan headseadnya sambil menulis rancangan puisi yang akan diberikan kepada Lisa saat moment penembakan nanti. Padahal dikelas Gaelen sekarang ada Pak Darto yang lagi menjelaskan pelajaran didepan kelas, tapi Gaelen sangat tidak mendulikan hal itu. Gaelen masih saja sibuk terhadap dirinya sendiri. "Gue mau buat puisi buat Lisa, dia bidadari gue yang paling cantik." ucap Gaelen dengan dirinya sendiri.

Your Still The OneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang