part 14

58 6 1
                                    

"Kita gak pernah tau apa yang orang rasakan, dan begitu pula orang Tidak tau apa yang kita rasakan.
Maka dari itu bisa saja perasaan kita
Tertuju pada hal yang sama. Yaitu...
Memperjuangi orang yang sama
UNTUK DICINTAI..."

----

Dengen suara petikan gitar yang sedang dimainkannya diruang seni musik sekolah. Dengan membawakan lagu dari Anji - Bidadari tak bersayap. Lisa menyanyi dengan tenang dan menutup matanya. Lisa membayangi perasaannya yang berada diambang kesedihan, kebingungan, dan perih ini. Apa mungkin kali ini ia boleh menyerah? Apa mungkin harus bertahan?. Tapi Lisa tetap optimis menjalani hidupnya, sehingga tak memperdulikan keadaannya sekarang, dan tidak memperdulikan orang yang sedang disebelahnya ini (tak sadar).

Setelah menyanyikan lagu dengan membawa perasaan yang amat dalam ini. Lisa akhirnya membukka mata dan menyadarkan dirinya. Saat itu pula ia kaget melihat orang yang berada disebelahnya. (Membawa wajah yang heran).

"Kenapa, loe kaget liat gue disini?" tanya cowok yang super iseng dengan kehidupan orang lain ini, ya... Siapa lagi kalau bukan Gaelen.

"Kok loe bisa ada disini sih?" tanya Lisa yang merasa heran itu.

"Nggak,,, tadi gue gak sengaja lewat sini, eh pas gue lewat gue denger ada orang yang lagi mainin gitar sama nyanyiin lagu galau, yah... Gue penasaran. Karena gue penasaran gue coba masuk. Dan ternyata eloe orangnya." jelas Gaelen dengan panjang lebar dan membawa muka sok polos.

"Loe udah lama disini?" tanya Lisa dengan penasaran.

"Yah lumayan lama lah, dari awal loe main gitar gue udah duduk disini."

"Ha??? Kok gue nggak sadar sih loe masuk."

"Loe aja yang ogeb banget jadi orang." ucap Gaelen dengan candaannya itu.

"Ihhh sembarangan,,, udah yah malas gue sama loe." ucap Lisa yang beranjak dari tempat duduknya dan melangkahkan kakinya untuk keluar ruangan.

Saat ia baru setengah jalan dari pintu ruang seni. Terdengar suara berat Gaelen yang sedang meneriakan Lisa dari dalam ruangan, dan terdengar juga suara lari kecil Gaelen untuk mengejar Lisa.

"Lis loe mau kemana?" teriak Gaelen dengan wajah yang mengkerut.

Lisa tidak memperdulikan Gaelen sama sekali, bahkan untuk melihat saja tidak mau."Len, Len... Loe tu selalu buat gue sakit hati ya!!! Katanya gak punya pacar, tapi ada cewek yang ngaku jadi pacar loe. Bingung gue sama loe." ucap Lisa sambil berjalan menuju kelasnya.

----

"Lisa kenapa ya?? Kok dia tiba-tiba gak mau deket gue lagi sih. Baru aja berapa hari baik, udah berantem lagi." batin Gaelen berbicara dengan sedih. "Kalau kayak gini, apa nembaknya gue batalin?, gue baikin Lisa dulu sampe dia mau baik sama gue, baru gue nembak." batin Gaelen bertanya-tanya kepada dirinya sendiri.

Selama menit Gaelen berfikir, akhirnya Gealen tetap berkomitmen pada keputusannya yang pertama.
"Tapi kalau kayak gini, ini namanya gue cowok penakut, seolah-olah takut ditolak sama Lisa. Lebih baik gue tetap nembak Lisa sore ini." batin Gaelen yang berulang-ulang kali meroceh ini.

----

Dikeadaan yang sepi ini Shalu sendang membaca buku diperpustakaan dan ditemani oleh cowok yang cool ini. Ya... Itu Delvin. Delvin memang sudah move-on dengan Lisa, jadi ia harus mulai menjalani hidup barunya bersama Shalu. Walau pun masih menjadi kekasih bayangan. Tapi Gaelen ingin sekali memiliki Shalu dan ia berusaha memperjuangi perasaannya itu.

Your Still The OneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang