Kyu Hyun menatap dirinya dari pantulan cermin. Pagi ini, cuaca sangat cerah dan semangatnya luar biasa menguar. Tidak ada alasan lain selain karena Ji Yeon Hee. Ya, mungkin ketertarikan pada pandangan pertama membuat hati Kyu Hyun setia berbunga-bunga layaknya remaja yang tengah mengenal cinta. Gadis remaja yang menarik hatinya itu, hari ini akan merayakan kelulusannya. Setidaknya, itu bocoran informasi yang ibunya berikan. Juga, ibunya mengajak Kyu Hyun membuat kejutan di hari peringatan kelulusan tetangga sebelah yang memiliki keceriaan di luar batas ini.
"Kyu-ya." Kepala ibunya sudah menyembul dari sela pintu yang dibuka sedikit.
Kyu Hyun menoleh, tersenyum lebar ke arah sang ibu. Kemudian, ia berjalan mendekati sang ibu sembari mengancingkan kemeja.
"Selamat pagi, Eomma," sapa Kyu Hyun yang kemudian memberi pelukan dan kecupan pada sang ibu yang sudah tampil rapi dan wangi.
"Selamat pagi juga putra tertampanku. Ayo, segera turun dan sarapan. Appa sudah menunggu."
"Aku ambil jaket dulu," ucap Kyu Hyun yang membuat ibunya mengangguk.
Setelah menyampirkan jaket di lengan tangannya, Kyu Hyun membereskan beberapa buku, kemudian memasukkan ke dalam tas ransel ukuran sedang yang baru minggu lalu ia beli. Tak lupa, ponsel yang teronggok di atas bantal segera Kyu Hyun sambar dan ia utak-atik sembari berjalan.
"Cho Kyu Hyun, berjalanlah dengan benar. Jangan bermain ponsel saat menuruni tangga!" tegur Kim Hana yang menunggu sang putra di tangga terbawah.
Langsung saja Kyu Hyun mengangkat kepala dan kembali tersenyum lebar. Ponselnya segera ia masukkan ke saku celana dan Kyu Hyun berjalan cepat ketika menuruni tangga, layaknya anak kecil yang siap menyongsong keceriaan masa sekolah di taman kanak-kanak.
"Kamu jadi datang ke acara kelulusan anak Tuan Ji?" Pertanyaan itu menyambut kehadiran Kyu Hyun di ruang makan. Pria berkaca mata yang sudah duduk tenang itulah yang melemparkan pertanyaan dengan nada suara yang hangat.
"Iya, Appa. Tapi aku ada jadwal jam delapan sampai setengah sepuluh. Mungkin nanti aku akan memberi tugas dan segera menyusul," balas Kyu Hyun sambil mengambil sumpit.
"Jangan lupa beli buket bunga yang besar dan bagus. Jangan mempermalukan nama keluarga Cho."
Baik Kyu Hyun ataupun ibunya, segera tertawa mendengar petuah sang kepala keluarga. Sebenarnya, Kyu Hyun dan ayahnya itu berbeda tipe. Anggap saja, gen untuk hal romantis dalam diri mereka itu diambil dari orang yang berbeda. Dan Kyu Hyun menganggap, ia mendapatkan gen romantisme dari ibunya. Hal itu karena sang ayah adalah orang yang kaku dan sangat tidak romantis. Kyu Hyun terlalu sering melihat sang ibu lah yang sering menciptakan suasana romantis. Maka dari itu, ia tidak ingin memproklamirkan jika memiliki gen ayahnya.
"Aku bukan Appa yang tidak memiliki selera romantis. Tenang saja, nanti Appa akan bangga memiliki anak sepertiku."
"Tidak sopan sekali bahasamu, Cho Kyu Hyun!"
"Sudahlah, ayo segeralah makan. Jangan membuat gaduh di depan makanan."
Kali ini, Kyu Hyun dan ayahnya yang kompak tertawa. Melihat hal itu, Kim Hana hanya menggelengkan kepala saja. Setidaknya, ia bisa menghentikan perdebatan ayah dan anak yang ditakutkan akan membuat meja makan terbalik.
***
Yeon Hee membuka mata setelah mendapat polesan eyeliner di kelopak matanya. Tak lama, ia mengedip beberapa kali dan menatap wajahnya di depan kaca.
"Mataku jadi tajam, Eomma," gumam Yeon Hee saat melihat hasil kinerja tangan terampil ibunya. "Tapi...."
"Tapi kenapa?" tanya sang ibu yang masih memuji kecantikan putrinya dari dalam hati.
![](https://img.wattpad.com/cover/121563544-288-k649229.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
[Cho Kyu Hyun] Starting with Promise [END] ✅
FanfictionUngkapan, "Berhati-hatilah dalam berbicara!" dan juga, "Kalimat yang terucap adalah janji yang mengikat." Tampaknya harus lebih diperhatikan oleh siapa pun. Materi itu terpaksa dipelajari oleh seorang Ji Yeon Hee, si gadis muda yang selalu berbi...