Pada malam hari ini, aku berada disebuah Coffe Alohomora, sendirian. Coffe ini adalah, tempat dimana dulu Azhar menyatakan perasaannya kepadaku, dan disaat itu pula aku menerima perasaannya. Tapi sayangnya itu semua hanya dulu, sekarang aku dan dia sudah tidak mempunyai hubungan apa-apa lagi. Beberapa bulan lalu sudah hampir satu tahun, dia memutuskanku dengan alasan mau fokus belajar karena sudah kelas 9, dan dia juga janji akan menjemputku lagi setelah Ujian Nasional selesai. Tapi pada kenyataannya? Dia sudah melupakan janji itu, dan mungkin perasaan yang dulu sama juga sudah hilang.
Ada seseorang yang datang menghampiri meja dimana tempat aku duduk sendirian, tak terlihat wajahnya. Dia semakin mendekat, dan ternyata itu adalah sosok Azhar, seseorang yang sangat aku rindukan. Dia berdiri tepat dihadapanku, yang membuatku refleks untuk ikut berdiri. Menebarkan senyummu yang manis, yang selalu membuat hatiku luluh walau sedang marah. Sungguh aku sangat merindukan senyummu yang seperti itu.
“Ada janji yang sempat aku hiraukan” katanya memecahkan keheningan diantara kita.
“Aku kira kamu udah lupa sama janji kamu itu” aku tersenyum miris, lalu menundukan kepalaku.
“Kalo lagi ngobrol sama orang liat mukanya, bukan liat kebawah, emangnya muka aku ada dibawah?” dia mendongkakkan kepalaku, agar kembali melihatnya.
“Iya iya tau”
“Kamu kok bisa ada disini?” Tanyaku
“Aku kangen kamu, jadi aku dateng kesini. Ehh taunya kamu juga lagi ada disini” katanya lembut. Seketika air mataku keluar, tak percaya Azhar yang selalu aku rindukan, membalas rinduku. Mungkin rindu yang selalu ku titipkan pada angin malam sudah tersampaikan. Makanya aku dan Azhar kembali dipertemukan ditempat ini lagi.
Azhar mengusap airmataku lembut. Sungguh sesak rasanya, tapi ada rasa bahagia didalamnya. Semoga kita dipertemukan disini untuk dipersatukan kembali.
“Hehh! ngapain sahabat gue lo? Kok dia nangis sih! Lo juga lagi Keira cengeng banget jadi cewe! Jangan mau dong nangisin cowo kaya dia!” Omel Reihan sambil menepis tangan Azhar yang tadinya mengusap airmataku. Dia tiba-tiba datang, tak tau dari mana jalannya padahal dari tadi aku melihat tidak ada yang lewat, memang dasar anak jin kali yaa.
“Apaan si lo botak, ngancurin suasana banget!!” kataku kesal.
“WOYYY!! BANGUN WOYYYY UDAH SIANG, UDAH JAM 7, MOLOR AJA LO BANGUUUNN!!” sontak aku langsung membuka mataku karena mendengar suara nyaring dan aku menutup telingaku karena sungguh suara itu sangat mengganggu pendengaranku, dan mengingat-ingat kejadian yang seperti nyata tadi, ternyata itu hanya mimpi belaka.
Aku duduk ditepi ranjang, dan menatap kesal siapa yang tadi membangunkanku. Kalian mungkin tau kali siapa dia? Dia adalah orang yang udah menghancurkan mimpi indahku, dia orang yang datang ke mimpiku dan dengan seenak jidatnya dia membangunkan ku. Ya orang itu adalah sahabat ku ROIHAN.
“Biasa aja kali liatinnya” ucap Roihan, sambil melemparkan bantal kearahku, dan lemparan itu tepat mengenai wajahku.
Aku menatapnya tajam dan melemparkan asal kembali bantal yang ia lemparkan kepadaku.“Kok lo diem terus? Ga biasanya? Jangan-jangaannn lo kesambet setan yaaa” katanya sambil menerka-nerka wajahku.
“Itu mulut seucap-ucap banget sihh! Gue sumpel juga tu mulut” aku menepis wajahnya.
“Ehh iya gue lupa mana ada setan yang mau merasuki lo, lo nya juga kan lebih serem dari setann, hahahaha” tawa Reihan terbahak-bahak
“Rese banget sih loo!!” ucapku sambil mencubit perutnya, lalu pergi ke toilet untuk cuci muka.
“SAKITT ANAK NAKALLLL” teriaknya padaku sambil memegang perutnya yang tadi aku cubit.
“BODO AMAT” teriakku sambil berjalan membalikkan tubuhku kearahnya sebentar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kei&Rei
Teen FictionAku, Keira Kharisma. Seorang perempuan yang mempunyai sahabat laki-laki. Dia bilang 'kalo dulu waktu kecil Keira itu sosok yang selalu peduli padaku dan selalu bawel kalo ada apa-apa. Tapi, semakin Keira tumbuh dewasa Keira menjadi sosok yang cuek d...