PART 6

362 37 7
                                    

Ada yang nunggu gak?? Gak yah?? Pada penasaran gak gimana dare nya?? Langsung aja ya, gosah banyak curcol😂😂

Seminggu telah berlalu, setelah dare dari bagas pasangan dare semakin dekat, mungkin sudah merasa nyaman karna tiap hari sama sama, si cewek di jemput sama si cowok buat pergi kesekolah, ya gitu lah pokonya udah kaya pacaran beneran.

hari sabtu ini goldi berjanji untuk menjemput raya buat pergi sekolah bareng,jm 06:30 raya menunggu goldi di depan teras rumahnya, mata nya liat sana sini tapi yang di tunggu belum juga datang "ck, lama banget ya odi mana udah siang lagi". Gumamnya pelan sambil melirik jam tangannya.

Tak lama sebuah motor dengan pengendara memakai helm membuat raya bingung tak mengenali prngendara motor tersebut, "sapa ya??" Batin raya bertanya tanya dan memasang ekspresi bingung.

"Hy, ay" sapa cowok itu membuka helm nya serasa menunjuksn senyum khas nya yang pasti siapa saja yang melihatnya pasti terhipnotis.

"Eh. .  Eh, tumben amat lo pake motor, gue kira siapa" kaget raya seraya berjalan mendekati cowok itu dan bertanya heran.

"Iya, mobil gue mogok makanya lama, sorry ya ay" ucap cowok itu yang tak lain adalah goldi.

"Iye, gpp keren juga seh lo pake motor, heheh, ck cbr merah" ucap raya kagum mrlihat motor dan yang pu. .  Nya motor.

"Bisa, aja lo yuk akh naek ntar tlat" ucap goldi dan kembali menakai helm nya.

"Yoi, deh" ucap raya yang tanpa basa basi langsung naik.

Pikiran raya sangat bingung, ada apa dengan dirinya?? Mengapa semakin hari dirinya semakin nyaman dengan perlakuan laki2 yang sekarang berada di depannya, tapi di hati kecilnya dia juga tak bisa melupakan hito yang notabe nya lelaki yang sudah mengisi hatinya, tapi hito menurutnya tak pernah peka dengan perasaannya.

"Ay" panggil odi.

Raya tak menyahut panggilan odi karna masih sibuk dengan pikirinnya, apa dia harus tetap menunggu hito, atau berpaling pada adiknya, ya raya sekarang sudah tau kalau odi menyukai nya sejak lama, dan goldi begitu baik dan perhatian, goldi tak pernah memaksa raya untuk mencintai atau menjadi pcr goldi.

Merasa raya tak ada respon odi memanggil untuk kedua kali nya, ia tau raya melamun tapi goldi tak tau apa yang sedang raya pikirkan.

"Ay, pegangan ntar jatoh lagi apalagi lo ngelamun" ucap odi.

"Eh, enggak kok gue gak ngelamun" alibi raya. dan memegang pundak goldi,raya merasa bingung harus pegangan seperti apa.

"Ay, pegangan yg bener woyy" protes odi.

"Sorry, sorry" seru raya smbil mlepaskan tangannya, raya mengira bahwa goldi tidak mau raya pegang, ray menjadi malu sendiri.

"Ck,pegangan ay. . " ucap odi

Goldi memberhentikan motornya sebentar di pinggir jalan dan membuka helmnya, raya bingung sendiri padahal belum sampe sekolah kok udah berhenti, wah jangan jangan rays mau di turunin disini karna tadi maen pegang2 odi seenak jidat.

"Loh, kok berhenti?? Kan belum sampe odi" tanya raya heran.

Goldi melirik raya sebentar dan tersenyum, lalu menambil kedua tangan raya dan melingkarkan diperutnya "kalo pegangan gini nyonya kitty" ucap goldi.

"Eh?? I. . .  Iya" ucap raya gugup dadakan.

"Ck, pake nunjukin senyum maut lagi" batin raya.

Goldi langsung menyalakan mesin motornya dan melanjutkan perjalan menuju sekolahnya.

"Eh? Kok helm nya gak di pake lagi sih?" Tanya raya reflek menaruh dagunya di pundak odi, dan wajahnya mendongak kesamping tepat ke wajah goldi.

Semua gara gara TOD (truth or dare) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang