September 1st

270 34 19
                                    


Story by: fairynoona


Selamat ulang tahun Jungkook. Maafkan aku!




Jungkook masih kesal. Ucapan Ran tempo hari masih terus berputar di otaknya. Ia tak bisa menerima itu dan hatinya sedih. Ran adalah satu-satunya orang yang dekat dengannya paling tidak selama setengah tahun ini.

Jungkook begitu senang memiliki Ran yang mau menjadi temannya, teman dekatnya yang sudah seperti kekasih.

Hari-hari Jungkook yang dulunya dingin jadi terasa hangat setelah bertemu Ran. Jungkook yang muram berganti menjadi Jungkook yang ceria saat bersama Ran.

Ran memberikan warna di kehidupan Jungkook, yang dulunya hanya hitam dan putih. Ia tak pernah membayangkan bahwa dia bisa memiliki seorang Ran di sampingnya.

Seseorang yang selalu memberikan dukungan saat Jungkook jatuh. Dan selalu menguatkan disaat ia lelah.


Jungkook menatap pantulan dirinya di air danau yang biru. Meski tampak tenang namun air danau itu memiliki arus yang tak terlihat sehingga sesekali bayangan Jungkook menjadi goyang.

Pemuda 16 tahun itu menghela napas, dadanya terasa sesak dan ini cukup menggelikan mengingat ia sedang berada di ruangan terbuka nan hijau. Seharusnya Jungkook bisa memasok oksigen dengan cukup, bahkan berlebih.

Samar ia mendengar langkah kaki mendekat, bunyi gemerincing lonceng yang ia sangat hapal. Biasanya Jungkook akan segera berjingkat lalu berlari mendekat namun, kali ini tubuhnya mengatakan tak perlu melakukan itu lagi.

Kadang hatinya berontak, karena tak sesuai dengan pikirannya. Tubuhnya juga menjadi kaku karena melawan kebiasaannya selama setengah tahun terakhir.

"Melihat bayangan lagi?"

Jungkook tidak menjawab, meski rasanya ingin sekali mengatakan 'ya' sembari tersenyum seperti biasa.

Seorang gadis mengambil tempat di samping Jungkook. Ikut menatap pantulan dirinya di air yang menari pelan.

"Kau masih marah ?" Tanyanya lagi sembari menatap lekat pada air.

"Tidak !" Jungkook menjawab singkat, ia tak ingin begini tapi hatinya kaku. Ia merasa kecewa dan terluka.

"Maafkan aku , tapi aku tidak....."

"Kau tak perlu minta maaf, keputusan mu sudah benar Ran, kau punya impian dan cita-cita, sudah sewajarnya kau mengejar nya." potong Jungkook menggebu.

Ran tidak bisa berucap ia hanya menatap bingung, sesungguhnya ini juga sangat berat untuknya. Tapi bukankah Ran sudah berjanji akan kembali, meskipun ia sendiri tak yakin kapan.

"Aku sudah terbiasa sendiri sebelumnya, dan aku baik-baik saja, jadi pergilah" Jungkook baru saja mengatakan sesuatu yang sangat bertolak belakang dengan hatinya.

Ia tidak menyangka kalau hal ini bisa sangat menyakitkan. Tapi Jungkook hanya berusaha menempatkan dirinya dengan benar.

Ia tak boleh serakah, bukankah selama ini ia sudah mendapat lebih. Ia masih ingat betul bagaimana pertama kali bertemu Ran.



Hari itu saat pagi bahkan matahari belum tinggi Jungkook sudah berdiri di sebuah villa yang cukup besar dengan sepedanya dan botol-botol susu segar di jok belakang.

Seorang gadis muda nan cantik datang menghampiri Jungkook. Ia adalah Ran putri pemilik Villa. Jungkook tak berani menatap awalnya, karena ia pikir itu tidak pantas.
Namun, dengan lembut Ran justru mengajaknya bicara, memperlakukan ia seperti teman.

Meski dari pakaian mereka saja sudah terlihat bahwa mereka sangat berbeda.

Ran adalah gadis yang baik, selalu tersenyum dan juga pintar. Ia bersikap baik pada setiap orang yang ia temui, itu sebabnya di bulan pertama kedekatan mereka, Jungkook menganggap itu murni kebaikan hati.

Namun, seiring waktu berjalan, Jungkook mulai sadar bahwa Ran memperlakukan dia sedikit lebih istimewa. Ran bahkan selalu datang ke danau yang merupakan tempat favorit Jungkook setiap sore.

Jungkook dan Ran semakin dekat dan dekat, bahkan mereka mulai saling merindukan.

Jungkook pikir bahwa dia tak tahu diri karena merindukan seorang Ran, mengingat dia hanya seorang pengantar susu dan Ran adalah putri tuan tanah. Tidak ada yang tidak mengenal keluarga Ran, selain kaya mereka juga dermawan, terlebih pada orang-orang semacam Jungkook.

Jika dipikir-pikir ini seperti mimpi, tapi ini nyata, Ran dan Jungkook sangat dekat. Tidak ada yang tahu kecuali mereka, tentu saja. Keduanya tak memberi tahu siapapun. Lagipula siapa yang akan percaya dengan kisah yang mirip dongeng fairy tale ini ?

Present | Jungkook Birthday ProjectTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang