Story by: keyshaa_aqilaa
✿✿✿
Orang tua Jeon Jungkook dikabarkan bercerai.
Jungkook yang baru saja senang akan merayakan Ulang Tahunnya yang ke-21 ditinggal sendiri.
Tanpa keluarga dan saudara.
Semua orang benci Jeon Jungkook.
Anak Introvert yang selalu sendiri, dan mengurung dirinya dikamar.
Jungkook hanyalah anak pungut.
Kukatakan sekali lagi, dia hanya anak pungut.
Dia tidak tahu siapa orang tuanya yang sebenarnya.
Orang tuanya meninggalkan dirinya begitu saja didepan rumah orang tua angkatnya.
Dan sekarang orang tua angkatnya akan bercerai.
Tapi Jungkook tidak bersedih. Hatinya terlalu kuat hanya untuk menangisi hal ini.
Dia sudah lelah. Sudah tak terhitung berapa banyak Appa angkatnya memukulnya. Eomma angkatnya membentaknya. Bahkan Hyung angkatnya membuat Jungkook seperti samsak tinju pribadinya.
Pernah kah kau merasakan masa tanpa teman? Tapi beberapa hari kemudian kau memiliki teman lagi? Tapi Jungkook tidak seperti itu. Dia selalu tidak punya teman.
Bully.
Dia juga selalu menjadi sasaran Bully para anak kelasnya.
Para perempuan selalu menatapnya iba tapi tidak berani menolong.
Hingga saat itu datang..
_________
Jungkook menahan rasa perih di perutnya tatkala semua lelaki berkerubung untuk menendang perutnya bergantian.
Kini, Jungkook bagaikan tong kayu dengan kepala bajak laut yang menyembul.
Anak-anak menunggu kapan ia meledak sambil menusukkan pisau.
Mereka semua tertawa senang.
Hanya Jungkook yang merasa kesakitan.
"Ayo balas, pengecut !" Ucap salah satu laki-laki sambil tertawa mengejek.
Mereka terus menendang Jungkook hingga seseorang datang.
"Hei ! jika kalian berani dengannya, kenapa tidak datang sendiri saja? Kalian beramai-ramai hanya untuk melawan satu orang? Aku tidak mengerti apa yang ada di otak kalian."
Jungkook membuka matanya pelan, ia melihat 6 lelaki disana.
Tunggu, bukankah mereka anak populer disini? -jjk
Semua lelaki yang membully Jungkook menengok terkejut tatkala melihat mereka.
Siapa sih yang berani dengan 6 orang ini?
Sekumpulan lelaki populer dengan prestasi yang tinggi. Bahkan mereka semua menguasai ilmu bela diri.
Salah satu dari lelaki itu maju. Setahu Jungkook, ia bernama Min Yoongi. Dia adalah yang paling nyelekit diantara mereka ber-enam.
"Kalian maju sekaligus hanya untuk melawan satu orang saja? Apa yang kalian dapatkan setelah memukul orang? Kekuasaan?"
Yoongi bertanya sambil memandang mereka.
Salah satu dari mereka dengan berani menjawab.
"Memukuli orang itu menyenangkan! Kita bisa mengurangi emosi kita karna ada sasarannya dan semua orang akan takut kepada kita!" Jawabnya
Yoongi mendesis.
Yoongi memukul wajah orang yang menjawabnya tadi.
"Wow, kau benar. Ini menyenangkan! Dan emosiku juga berkurang! Hei, mulai sekarang kalian harus takut kepadaku, ya?!" Ucap Yoongi sarkas.
Jungkook yang melihat itu hanya menganga.
Dua orang lelaki yang Jungkook ketahui bernama Park Jimin dan Taehyung mendekati Jungkook.
"Kau tak apa?" Tanya Jimin
Jungkook mengangguk.
"Coba berdiri." Perintah Taehyung sambil tersenyum.
Jungkook mencoba berdiri, namun tidak bisa. Ia hampir saja terjatuh jika saja Jimin dan Taehyung memegang tangannya.
"Jika sakit jangan ditahan. Jika ditahan, itu malah semakin menyakitkan. Jika kau dipukuli, pukuli mereka balik. Tak perlu takut. Mereka saja dengan enteng melayangkan tinjunya kepadamu, kenapa tidak membalas?" Ucap Taehyung
"A--aku.." Jungkook tergagap.
"Kenapa? Kau tidak bisa menceritakannya?" Tanya Jimin
Jungkook mengangguk pelan.
"Hei? Kau tidak bisa menceritakan kenapa kau tidak bisa membalas pukulan mereka kepada kami, temanmu?" Jimin terkekeh pelan.
"T-teman? Orang macam aku?" Jungkook terkejut. Sepercik harapan terlintas dimata Jungkook.
"Memangnya kau orang macam apa, huh?" Taehyung tertawa mendengar ucapan Jimin.
"Ayo kita pergi." Taehyung menarik tangan Jungkook untuk pergi, meninggalkan Hyungnya yang masih memukuli anak-anak itu.
Hei, itu urusan orang dewasa, bukan?
____________
Jungkook tersenyum ketika mengingat kenangan itu.
Sekarang tidak ada yang mem-Bully Jungkook lagi. Dia sudah punya teman yang sangat baik juga populer. Hmm, Jungkook populer juga, sih.
Saking lamanya melamun, Jungkook sampai tidak menyadari dering teleponnya yang sedari tadi berbunyi.
"Yak! Kenapa baru diangkat?!"
"Hehe, maaf Hyungie. Tadi Kookie sedang melamun." Jawab Jungkook
Jin menghela nafas disebrang sana.
"Ya, tak apa. Omong-omong sekarang kami akan kerumahmu."
"Heh? Mau ngapain?" Tanya Jungkook heran.
"Pabo! Merayakan Ulang Tahunmu lah!"
Jungkook menggaruk tengkuknya yang tak gatal.
"Ah, rumahku berantakan." Ujar Jungkook.
"Kenapa? Bukannya ada Eomma mu?"
"Mmm, Eomma dan Appa ku bercerai. Aku ditinggal sendiri. Yah, sendiri..." Tiba-tiba entah kenapa Jungkook merasa sedih. Walau mereka kasar, mereka juga memberi Jungkook makan bukan? Mereka juga membiayai Jungkook sekolah bukan?
"Pabo, tak usah sedih. Kau masih punya kami!"
Air mata Jungkook menetes perlahan.
Ia tersenyum.
"Ya, aku masih punya kalian."
***
Aaaaaa berantakan banget.. Maklum masih pemula ^^
Kalo rada gaje maafkeun ya ^-^
KAMU SEDANG MEMBACA
Present | Jungkook Birthday Project
FanficSpecial Present for Our Lovely Maknae, Jeon Jungkook. Birthday project by Authors. Regards, @Littlesky95 @pitik-merajut @SyugarKeyDickey @sena_yoo @Nabi_Suga @MinSuga2609 @Haneulin @minyoo93 @ksjxymj @IndieJannatul @keyshaa_aqilaa @FairyNoona...