Part 4

681 136 4
                                    

Author POV

perhatian Lisa tiba-tiba beralih , ia melihat segerombolan pria dengan seragam yang berbeda dari sekolahnya sedang berdiri di sudut jalan sana, "apa kau janjian dengan mereka". tanya Lisa dengan menunjuk gerombolan itu pakai telunjuk tangannya.

tubuh Johnny berbalik, menatap objek yang di tunjuk oleh Lisa, "kau masuk lah kembali ke dalam sekolah, tunggu sampai aku kembali".

Lisa mengernyitkan dahinya, baru kali ini ia mendengar suara tegas dari pria itu. namun bukannya menuruti perintah Johnny, ia justru duduk di halte yang sore ini sepi dari semua murid Hannyoung.

"Lisa , cepat kau masuk". pinta Jaehyun yang sudah turun dari motor, begitu juga Doyoung.

"aku menunggu bus". Ucap Lisa dengan entengnya.

mereka semua melihat gerombolan pria itu yang berjalan mendekat ke arah halte tempat mereka berdiri. Lisa masih hafal dengan baik bagaimana wajah pria-pria yang mengeroyok Johnny malam itu, dan ia juga menemukan wajah-wajah baru disana.

kepalanya menoleh ke kanan-kiri dan juga belakang, tidak ada kayu atau batang pohon yang bisa ia gunakan untuk berjaga-jaga. ia bersyukur karna jalanan depan sekolah sangat sepi, ia yakin ini adalah rencana Johnny namun rencana itu harus di rusak oleh gerombolan pria yang entah dari sekolah mana. 

Lisa melihat Johnny,Jaehyun,Doyoung dan juga pria yang baru ia ketahui namanya Ten itu berdiri tak jauh dari tempatnya duduk, menyambut lawan mereka tanpa adanya rasa takut.

kedua pihak saling berhadapan, benar-benar tidak seimbang 10 lawan 4 orang. salah seorang dari mereka menarik bibirnya ke atas ketika melihat Lisa yang sudah duduk di kursi halte bus, Johnny yang menyadari hal itu langsung mengikuti arah pandangan pria itu, dilihatnya wajah tenang Lisa yang menatap mereka.

entah apa yang mereka bicarakan, Lisa sama sekali tidak mendengarnya. ia melihat semua nya sudah berkelahi. ia harus menahan dirinya untuk tidak ikut campur ke dalam masalah mereka. tapi ada sesuatu yang aneh ketika ia melihat Jaehyun sedang berkelahi melawan 3 orang sekaligus. ia menghembuskan nafasnya kasar, di taruh tasnya ke atas kursi dan ia pun segera menghamburkan dirinya ke dalam pergulatan itu, membantu Jaehyun.

"sebaiknya kau pergi, karna aku tidak memandang gender ketika berkelahi". ucap pria itu dengan senyum yang meremehkan diri Lisa.

"kau terlalu banyak bicara". Lisa langsung memberikan beberapa serangan pada dua orang sekaligus. tak sia-sia ia di latih bela diri oleh ayahnya Lay sejak kecil dan juga pamannya, semua serangan yang tertuju padanya bisa ia tangkis dengan mudah, bahkan ia sudah berhasil menumbangkan satu orang.

ada rasa khawatir yang menyelimuti diri Johnny, ia tidak ingin Lisa ikut dalam perkelahian ini meskipun gadis itu jago bela diri. 

Lisa buru-buru menangkis serangan yang dilakukan oleh seorang pria pada Johnny dengan kakinya, "Jangan melamun, kau bisa mati". ucapnya.

lagi dan lagi, Lisa harus berhadapan dengan dua orang sekaligus, ia menarik nafasnya sesaat sebelum melakukan serangan yang bertubi-tubi pada dua orang pria itu, "apa tendangan ku terlalu sakit?". tanyanya melihat dua orang itu sudah terkapar di aspal jalan.

ia lengah ketika seseorang berhasil menyanderanya dengan sebuah pisau yang tepat berada di lehernya. hal itu membuat Johnny,Jaehyun,Doyoung dan juga Ten langsung menghentikan perkelahian mereka.

"apa gadis ini kekasih mu?". 

cengkraman pria itu begitu kuat, Lisa harus bersusah payah untuk melepaskan dirinya. ia merasakan lehernya seperti di iris, perih sekali rasanya.

**

"lepaskan dia atau kau takkan ku ampuni". perintah Johnny dengan dingin.

"jadi benar, gadis ini adalah kekasih mu".

Stay in My LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang