Part 17

451 95 7
                                    

Author POV


"Lisa?". panggil Taeyong berharap Lisa mengeluarkan sedikit saja suaranya.

"hhheellp........ me".

Taeyong menajamkan pendengarannya ketika dengan samar-samar ia mendengar suara Lisa. merasa ada yang tidak beres,ia pun segera berlari keluar ruang latihan dan menuju ruang studio rekaman dimana member super junior berada, tentu saja hal itu membuat yang lainnya penasaran dan beberapa mengikuti Taeyong termasuk Mark.

"Ada apa?". tanya Heechul begitu melihat Taeyong.

"Lisa berbicara sangat aneh".

"Lisa menghubungi mu?". tanya Lay, tangannya pun langsung mengambil ponsel yang di tunjukkan Taeyong. tak ada satu pun respon dari Lisa ketika ia memanggil namanya bahkan dengan teriakan sekali pun.

"apa yang di katakan Lisa?". tanya Donghae.

"aku hanya bisa mencerna kata help, suaranya sungguh tidak jelas Hyung".

tangan Lay langsung merogoh ponselnya yang berada di dalam saku jaket yang ia kenakan, ia pun meminta bantuan pada salah satu staff rahasia keluarga Kim untuk segera datang ke gedung ini.

sambungan telepon itu masih tersambung namun tidak ada satupun suara yang keluar dari Lisa meski Lay sudah mengaktifkan loudspeakernya. Mark pun menjadi sangat cemas, sepertinya sesuatu telah terjadi pada Noona nya itu.

tak lama, beberapa orang dengan pakaian serba hitam masuk ke ruang studio. mereka langsung mengeluarkan beberapa peralatan yang di bawa dan langsung mengambil alih ponsel Chenle untuk memeriksa panggilan tersebut.

semuanya hanya diam menatap beberapa orang yang sedang serius melakukan tugasnya.

"aku dapat lokasinya". ujar salah satu dari mereka.

"bukan kah itu salah satu lokasi yang cukup sepi dan minim penerangan?". tanya salah satu staff yang lain setelah melihat data-data yang di tunjukkan temannya.

"sepertinya kita butuh beberapa bantuan lainnya untuk menyusuri tempat ini, sebaiknya hubungi polisi juga". ujar ketua staff pada Lay. 

dengan cepat, Lay segera meminta bantuan yang di minta oleh staff itu. ia pun dengan anggukkan kepalanya meminta izin untuk pamit meninggalkan gedung ini.

"aku ikut Hyung". ujar Mark dengan menahan lengan Lay.

"terlalu bahaya untuk mu, aku janji untuk mengabari mu jika sudah menemukan Lisa".  ucap Lay.

"Lisa kakak ku, aku bertanggung jawab lebih besar dari mu,Hyung". protes Mark.

Lay menatap sebentar Mark, ia pun memegang bahunya, "tetap disini, percaya pada ku".

Mark hanya bisa diam menatap Lay dan para staff itu pergi dengan tergesa-gesa. tangannya pun sempat mengepal dengan kuat karna merasa gagal menjadi seorang adik yang baik untuk Lisa. yang ia bisa lakukan saat ini hanya berdoa untuk keselamatan kakaknya.

tak berselang lama, sudah ada beberapa mobil di tempat yang di tunjukkan oleh staff. Lay menajamkan penglihatannya ketika menatap jalanan yang sangat luas dengan minim penerangan. ia di temani oleh beberapa staff lain menyusuri jalan ini termasuk beberapa sudut jalan yang di tumbuhi pepohonan rimbun.

"Dia disini". teriak salah seorang staff dengan menggoyang-goyangkan senter yang di bawanya.

Lay pun langsung berlari dengan sangat kencangnya, dirinya langsung terjatuh tepat di hadapan tubuh Lisa dengan ponsel Lisa yang masih menyala. tangannya segera terulur, merapihkan rambut panjang yang menutupi sebagian wajah Lisa,dengan menguatkan dirinya sendiri, ia segera menggendong tubuh Lisa menuju mobilnya.

dengan hati-hati Lay menempatkan kepala Lisa di atas pangkuannya, ia juga mengambil ponselnya untuk menghubungi Kim Woobin dan juga mengabari Heechul untuk segera mengantar Mark ke rumah sakit.

ia menggenggam tangan Lisa yang sangat lemah dan juga sedikit dingin. darah masih terus mengalir dari kepala Lisa, matanya benar-benar terpejam dan itu semakin membuat Lay takut.

**

Lay terus menatap pintu itu, tangannya saling bertaut,tenggorokannya terasa kering, ia masih ingat dengan baik bagaimana darah segar mengalir membasahi sebagian wajah Lisa.

"Hyung,dimana Noona?".

ia langsung menoleh, mendapati Mark,Heechul,Siwon bahkan Kangin yang berjalan ke arahnya.

"sedang dalam penanganan dokter, lukanya cukup parah".

Siwon menepuk-nepuk pelan bahu Lay dan membantunya untuk kembali duduk, "Lisa gadis yang kuat". ujar Siwon menenangkan Lay.

Lay kembali menundukkan kepalanya, bahkan tetes demi tetes air mata telah lolos, membasahi pipinya. Ini pertama kalinya ia melihat Lisa terluka parah, ia merasa gagal menjalankan tugasnya menjaga Lisa.

Semua yang berada di luar ruang unit gawat darurat langsung menatap pintu yang telah terbuka dan mendapati seorang perawat yang mendekat ke arah mereka.

"apa ada yang bernama Mark?  Dr.Kim meminta saya untuk membawanya,  pasien membutuhkan donor darah secepatnya".

Mark langsung menghampiri perawat tersebut,  mereka berdua pun langsung bergegas menuju tempat pengambilan darah.

Menyaksikan hal itu, Lay kembali terduduk lemas. Ia berusaha mengatur nafasnya untuk kembali normal, setidaknya ada Mark yang bisa menolong Lisa saat ini karna kedua orang tua mereka masih berada di Amerika.

"apa orang suruhan mu sudah mendapat info tentang kejadian ini?". Tanya Siwon.

"belum hyung,  mereka dan polisi masih menyelidikinya termasuk cctv dari rumah dan beberapa jalan yang di duga sempat di lintasi Lisa".

"seharusnya aku menerima tawaran Lisa untuk minum teh di rumahnya, ini semua salah ku karna langsung pulang setelah mengantarnya pulang".

"jangan menyalahkan dirimu sendiri hyung,  seharusnya yang harus disalahkan aku, bahkan aku lupa meminta beberapa orang untuk mengawasi Lisa". Kedua tangan Lay langsung mengusap wajahnya dengan kasar.

"kita semua salah karna lalai menjaga Lisa". Putus Heechul.

Sementara itu, Mark kembali dengan wajah merah padam hingga membuat yang lain menatapnya dengan penasaran.

"kau cepat sekali,  apa hanya sedikit darah mu yang di ambil oleh mereka?".

"perawat itu bilang,  golongan darah ku A,  sedangkan noona B rhesus negatif jadi tidak bisa".

"bukan kah golongan darah itu sangat langka Hyung?". Tanya Siwon pada Heechul.

Heechul hanya bisa mengangguk lemah.

Mereka semua pun langsung mengeluarkan ponsel masing-masing,  bahkan Heechul menghubungi Jisoo dan Jennie untuk mencarikan pendonor.

Mau tak mau,  Heechul menjelaskan hal yang di alami oleh Lisa pada keduanya. Respon Jisoo yang langsung menangis membuat Heechul panik namun tidak bisa berbuat apa-apa.

Disisi lain, seorang pria dengan menggunakan masker hitam mendekati perawat yang tadi memeriksa Mark.

"golongan darah ku B rhesus negatif,  ambil darahku sebanyak yang dia butuhkan". Ucap pria itu.

Perawat itu segera menyuruh pria itu masuk ke dalam ruangan.  Ia juga langsung mengecek kondisi pria itu dan mengambil sampel darahnya.

Tak berapa lama,  hasilnya memang sangat cocok.

Pria itu memejamkan matanya ketika perawat dengan hati-hati menusukkan jarum pada lengannya. Tubuhnya sedikit bergetar,  bukan karna pengambilan darah ini,  tapi keadaan gadis itu. Bagaimana pun juga, gadis itu yang tak lain adalah Lisa, adiknya,  yang pernah berbagi rahim bersamanya saat dalam kandungan.

To be continue.....


Stay in My LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang